Asam jawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 43:
== Hasil dan kegunaan ==
Daging buah asam jawa sangat populer, dan digunakan dalam aneka bahan masakan atau bumbu di berbagai belahan dunia. Buah yang muda sangat masam rasanya, dan biasa digunakan sebagai bumbu [[sayur asam]] atau campuran [[rujak]]. Buah yang telah masak dapat disimpan lama setelah dikupas dan sedikit dikeringkan dengan bantuan sinar [[matahari]]. Asam kawak—demikian ia biasa disebut—inilah yang biasa diperdagangkan antar pulau dan antar negara. Selain sebagai bumbu, untuk memberikan rasa asam atau untuk menghilangkan bau amis [[ikan]], asem kawak biasa digunakan sebagai bahan sirup, selai, gula-gula, dan [[jamu]].<ref name="prosea2"/><ref name="steenis"/> Cara membuatnya adalah menjemur daging buah asam jawa yang sudah dibuang kulitnya yang sudah bulatan-bulatan sekecil [[telur]] [[itik]]. Lebih jauh lagi, asam kawak ini dapat diolah menjadi madu asam, dengan cara menjemur asam kawak dalam tempat yang
Di Indonesia Asam Jawa sangat banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan terutama buahnya sebagai bumbu masakan khas [[Jawa]], misalnya [[Sayur asam|sayur asem]]. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jamu-jamu tradisional, misalnya [[jamu kunir asem]] atau [[asem anggur]]. Kayu asam Jawa berwarna merah kecoklatan. Sifatnya berat, keras, padat, awet dan bertekstur halus. Kayu ini biasa dipakai sebagai bahan baku mebel, patung ataupun ukir-ukiran. Pohon asam Jawa pada umumnya dimanfaatkan sebagai pohon peneduh yang ditanam di tepi jalan.
[[Thailand]] juga menghasilkan asam jawa yang manis rasanya.<ref name="prosea2"/> Buah ini populer dan dimakan dalam keadaan segar; karena itu diekspor dalam bentuk polong yang belum dikupas.
|