Sinar Harapan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Chameleonidas (bicara | kontrib)
Baris 29:
|first publication=27 April 1961|Last Publication=31 Desember 2015|Status=Tutup|Launched=27 April 1961}}
 
'''''Sinar Harapan''''' adalah sebuah [[koran]] atau surat kabar [[Indonesia]] yang telah terbit kembali pada tahun [[2001]] setelah dibredeldiberedel pada tahun [[1986]]. Setelah [[pembredelan|pemberedelan]], surat kabar ini terbit dengan nama ''[[Suara Pembaruan]]''. Sekarang (hingga 1 Januari 2016) ''Suara Pembaruan'' tetap terbit sebagai koran sore, begitu juga dengan ''Sinar Harapan'' terbit sebagai koran sore.
 
== Sejarah ==
Baris 42:
Berbagai penghargaan telah diterima Sinar Harapan. Penghargaan tersebut antara lain Sinar Harapan mendapatkan tropi Adinegoro dari PWI pada tahun 1975, 1976 dan 1979 untuk penulisan terbaik, yaitu untuk wartawan Subekti, [[Panda Nababan]] dan Yuyu A.N Mandagie. Tahun 1976 Tajuk Rencana Sinar Harapan mendapat penghargaan Kalam Kencana dari [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Departemen Penerangan]]. Tahun 1982, Bernadus Sendouw meraih tropi Adinegoro bidang foto. Tahun 1983 memborong 5 tropi Adinegoro bidang P4 (Suryanto Kodrat), karikatur (Pramono R Pramoedjo), foto (Indra Rondonuwu), luar negeri (Samuel Pardede) dan Tajuk Rencana. Tahun 1984 meraih 2 tropi Adinegoro untuk Tajuk Rencana dan karikatur (Pramono). Tahun 1985 meraih 4 tropi Adinegoro, yaitu 2 buah untuk foto (Tinnes Sanger dan Bernadus Sendouw), dan 2 buah untuk karikatur (Pramono dan Thomas Lionar). Tahun 1986 Sinar Harapan meraih juara I sebagai surat kabar Ibu kota yang unggul dalam pemberitaan mengenai pembangunan DKI Jakarta bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan selama tahun 1985.
 
== PembredelanPemberedelan ==
 
Motto Sinar Harapan adalah “Memperjuangkan Kemerdekaan dan Keadilan, Kebenaran dan Perdamaian berdasarkan Kasih” yang dijalankan secara konsisten oleh pengelola Sinar Harapan. Konsekuensi dari konsistensi jajaran Sinar Harapan menjalankan motto, maka Sinar Harapan harus mengalami beberapa kali pembredelanpemberedelan oleh pemerintah.
 
Pada tanggal 2 Oktober 1965, Sinar Harapan dibreidel supaya [[Gerakan 30 September|peristiwa G 30 S-PKI]] tidak diekspos secara bebas oleh media. Hanya media-media tertentu saja yang boleh terbit. Pada tanggal 8 Oktober 1965 Sinar Harapan diperbolehkan kembali terbit. Pada bulan Juli 1970 pemerintah Orba menyorot pemberitaan Sinar Harapan yang mengekspos laporan Komisi IV mengenai korupsi. Pemerintah menganggap Sinar Harapan telah melanggar kode etik pers karena mendahului Presiden karena laporan Komisi IV tersebut baru akan dibacakan Presiden pada tanggal 16 agustus 1970. Namun beberapa pihak justru memuji Sinar Harapan yang unggul dalam news getting. Dalam kasus ini, Dewan Kehormatan PWI menyimpulkan bahwa belum melihat cukup alasan untuk mengatakan telah terjadi pelanggaran kode etik pers oleh Sinar Harapan.
Baris 54:
Pada era Reformasi, kebebasan pers mulai diperlonggar. Sinar Harapan diterbitkan kembali pada tanggal 02 Juli 2001 oleh [[HG Rorimpandey]] dan [[Aristides Katoppo]] di bawah naungan PT. Sinar Harapan Persada. Meskipun telah 14 tahun “dikubur”, kebangkitan kembali Sinar Harapan tetap mendapat respon positif dari berbagai pihak, baik dari kalangan elit pemerintah, elit politik, pelaku bisnis, kaum profesional, biro iklan sampai agen koran. Berbagai penghargaan jurnalistik juga kembali telah diterima beberapa wartawan Sinar Harapan.
 
Saat terbit kembali, pembaca pertama koran Sinar Harapan adalah Budi Purwanto. Dia merupakan salah satu orang di bagian percetakan. Kebetulan, saat itu dia sedang bertugas di percetakan saat Sinar Harapan yang baru, naik cetak lagi setelah pembredelanpemberedelan.
 
== Berhenti Terbit ==
[[Berkas:Sinar_Harapan_Berhenti_Terbit.jpg|300px|jmpl|Pengumuman bahwa Sinar Harapan Berhenti Terbit|kiri]] Harian Umum Sore "Sinar Harapan" resmi menghentikan penerbitannya mulai 1 Januari 2016 karena masalah Investor yang melepaskan investasinya di Sinar Harapan.<ref>{{Cite web|url=http://www.satuharapan.com/read-detail/read/ditinggal-investor-sinar-harapan-tutup-2016|title=Satu Harapan: Ditinggal Investor, Sinar Harapan Tutup 2016|last=satuharapan.com|first=Sinar Kasih,|website=SatuHarapan.com|access-date=2016-07-29}}</ref> Pada Edisi terakhirnya, 31 Desember 2015 Daud Sinjal, selaku Pemimpin Umum Harian Sinar Harapan menyampaikan Pamit, Terima Kasih dan Mohon Maaf kepada pembaca setianya atas perjalanannya sejak pertama terbit, pembredelanpemberedelan, penerbitan kembali, hingga berhenti terbit.<ref>Harian Sinar Harapan edisi 31 Desember 2015
 
http://www.sinarharapan.co/epaper/2015/12/31/