Saidjah dan Adinda (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 51:
Abah Saidjah menjual kerisnya untuk membeli kerbau yang dinamakan Si Pantang. Selain pintar dalam membajak sawah, Si Pantang memiliki kisah yang dikenang oleh Saidjah kecil yakni menolong dari terkaman harimau. Kebahagiaan itu tak lama, Si pantang diambil paksa oleh Demang Parungkujang, orang kepercayaan Bupati Lebak Raden Adipati, Tak ada rakyat yang berani melawan termasuk Nyonya Slotering. Dalam kesedihan, Saidjah tumbuh menjadi seorang pemuda. Dia menjalin kasih dengan Adinda sahabatnya sejak kecil. Mereka memiliki impian untuk menikah, memiliki kerbau baru dan hidup dengan bahagia. Namun kemiskinan menjadi penghalang untuk mewujudkannya, hingga Saidjah memutuskan bekerja di Batavia. Sebagai tanda cinta, Adinda memberi bunga melati dan Saidjah membalas dengan kain biru dari ikat kepalanya. Adinda kini sendiri di Lebak, setia menanti kedatangan Saidjah selama 3 kali 12 Bulan, dengan menggoreskan lesungnya Adinda terus berdoa untuk kedatangan Saidjah.
== Pemeran ==
* [[Achmad Ali Sukarno]] sebagai Saidjah
* [[Rizky Darta]] sebagai Adinda
* [[DC Aryadi]] sebagai Demang Parungkuda
* [[Arswendy Bening Swara]] sebagai Abah Saidjah
* [[Nena Rosier]] sebagai Nyonya Slotering
* [[Jajang C Noer]] sebagai Bu Neng
* [[Egi Fedly]] sebagai Raden Adipati
* [[Chris Leitner]] sebagai [[Max Havelaar]]
* [[Aliya Abyyasova]] sebagai Kornellia van Hooft
* [[Claudio]] sebagai [[Pieter Corneliszoon Hooft|Pieter van Hooft]]
* Fajar sebagai Saidjah kecil
* [[Irma Septriasa]] sebagai Adinda kecil
 
== ''Soundtrack'' ==