Gunung Patuha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 32:
| listing =
}}
'''Gunung Patuha''' ([[Aksara Sunda Baku]]: {{sund|ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮕᮒᮥᮠ}}) merupakan sebuah [[gunung]] yang terdapat di [[Rancabali, Bandung|Rancabali]], [[Ciwidey]], [[Kabupaten Bandung]], [[Jawa Barat]] yang memiliki ketinggian 2.434 [[meter]].<ref>http://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=263070</ref>. Gunung Patuha memiliki kawah yang sangat eksotik, yaitu kawah putih. Kawah yang terbentuk dari letusan gunung patuha itu memiliki dinding kawah dan air yang berwarna putih.
 
Gunung Patuha mempunyai kawasan [[hutan Dipterokarp Bukit]], [[hutan Dipterokarp Atas]], [[hutan Montane]], dan [[hutan Ericaceous|Hutan Ericaceous atau hutan gunung]].
 
== Sejarah ==
Pak Tua adalah julukan yang diberikan untuk Gunung Patuha,<ref>http://bandungdansekitarnya.blogspot.co.id/2011/08/patuha-gunung-paling-tua.html</ref>, karena umurnya diduga sudah sangat tua. Gunung api tipe “B” itu mucul ke permukaan bumi pada saat [[Dataran Tinggi]] [[Bandung]] masih merupakan dasar samudera. Saat itu, roman kulit bumi masih mengalami perubahan-perubahan revolusioner, pelipatan dan pembentukan gunung api. Salah satu dari gunung api tersebut adalah Gunung Patuha. Gunung itu muncul dari permukaan dasar samudera sehingga kemudian melahirkan dataran baru yang membentang dari daerah yang kini bernama [[Ciwidey]] di sebelah barat sampai [[Pangalengan]] di sebelah timur. Bahkan kini jika berjalan-jalan di tengah perkebunan teh di daerah [[Pangalengan]] masih bisa dijumpai teras-teras gunung api.
 
Gunung Patuha menurut catatan pernah dua kali meletus. Letusan pertama terjadi pada abad ke-10 dan meninggalkan kawah di bagian puncak sebelah barat. Karena kawah tersebut mengering, masyarakat menamakannya Kawah Saat. Dalam [[Bahasa Sunda]], saat artinya kering. Lama setelah itu, gunung tersebut tertidur lelap memasuki istirahat panjang. Kegiatan letusannya yang terjadi abad ke-13, melahirkan kawah kedua berupa danau sangat indah. Airnya bisa berubah-ubah warna, mirip dengan [[Danau Kelimutu]]. Sesekali warna airnya putih, sehingga kawah itu dinamakan [[Kawah Putih]].