Indosiar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Itssweetandbitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Itssweetandbitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 40:
Terlepas dari hal tersebut, Indosiar tetap melanjutkan kegiatannya dan melakukan siaran percobaan pada tanggal [[18 Desember]] [[1994]] mulai pukul 19.00-21.30 WIB di wilayah [[Jakarta]] (41 UHF), [[Bandung]] (54 UHF), [[Semarang]] (27 UHF), [[Yogyakarta]] (28 UHF), [[Surabaya]] (28 UHF), [[Denpasar]] (27 UHF), [[Medan]] (23 UHF) dan [[Ujung Pandang]] (27 UHF), diundur dari rencana awal pada Juli dan Agustus 1994.<ref name="tanpasiaransiang">[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p130.html Indosiar tanpa siaran siang]</ref> Siaran percobaannya pada saat itu hanya menyiarkan sebuah film dan dua siaran berita dari TVRI. Akhirnya, Indosiar resmi mengudara pada [[11 Januari]] [[1995]], diresmikan oleh [[Menteri Penerangan]] [[Harmoko]] dan mengawali siaran resminya dengan program "Pesta Semarak Indosiar" yang disiarkan langsung mulai jam 19.30 WIB.<ref>[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p13.html Indosiar siaran penuh]</ref> Awalnya, siaran Indosiar hanya berlangsung dari jam 16.00 WIB hingga 00.00 WIB, namun sejak 1997 siarannya mulai dilakukan sejak pagi (kecuali untuk akhir pekan, yang sejak awal bersiaran sudah dimulai dari jam 06.00 WIB). Dalam awal bersiaran, Indosiar langsung menggebrak dengan berbagai program hiburan, terutama berupa drama-drama Hongkong. Seperti misalnya serial ''[[Return of The Condor Heroes]]'' yang dibintangi oleh [[Andy Lau]], ''[[To Liong To]]'' yang dibintangi oleh [[Tony Leung]] yang keduanya cukup populer di kalangan penonton. Demi memuaskan keinginan pentonton akan banyaknya siaran asing ini, Indosiar bahkan langsung meluncurkan teknologi baru yaitu [[NICAM]] yang menghasilkan suara jernih.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=docLAQAAMAAJ&pg=PA1073&dq=Indosiar+Visual+Mandiri+TVB&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiy1Kvyq7HuAhVTg-YKHWKJDr0Q6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=Indosiar%20Visual%20Mandiri%20TVB&f=false Seabad pers kebangsaan, 1907-2007]</ref> Indosiar juga menciptakan acara tradisional yang sudah ada di TVRI namun dengan gaya modern seperti [[Srimulat]]. Selain itu, Indosiar banyak menekankan kebudayaan. Salah satu program kebudayaan yang selalu ditayangkan adalah acara pertunjukan [[wayang]] pada malam minggu. Penayangan acara ini tidak lain merupakan perwujudan dari keinginan awal Presiden saat Indosiar didirikan pada 1992, yaitu menyiarkan acara yang kental dengan kebudayaan (dalam hal ini kebudayaan Jawa). Secara umum, Indosiar pada saat itu menargetkan pasar keluarga, dan sudah mencanangkan diri untuk menyiarkan banyak program/film lokal dari awal, ditambah juga acara ''in-house'' (bahkan sudah menyiapkan ''internal production house''). Namun, pada awalnya acaranya masih 70% impor-30% lokal.<ref>[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p21.html Persaingan televisi: Makin ketat, makin asing]</ref><Ref>[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p129.html Program acara untuk seluruh keluarga]</ref><ref name=tanpasiaransiang/>
 
Seiring perkembangan waktu dan program, Indosiar juga mempopulerkan sinetron Indonesia yang bertemakan [[cinta]] dan [[keluarga]] (dimulai sejak munculnya ''[[Tersanjung]]''), acara-acara realitas yang melibatkan emosi penonton dan [[Layanan pesan singkat|SMS]] secara langsung (dimulai sejak munculnya ''[[Akademi Fantasi Indosiar|AFI]]''), ''[[infotainment]] KISS (Kisah Seputar Selebritis)'', kuis seperti ''Kuis Siapa Berani'' dan ''[[Famili 100 (Musim II)|Famili 100]]'', dan juga program berita seperti ''[[Fokus (acara televisi)|Fokus]]'' dan ''[[Patroli (acara televisi)|Patroli]]''. Indosiar juga pernah menayangkan [[kartun]] yang cukup banyak setiap hari [[Minggu]] yaitu dari pukul 06.30 sampai 12.00 WIB. Kartun yang pernah populer di Indosiar adalah ''[[Dragon Ball]], [[Digimon]], [[Pokémon (anime)|Pokémon]], [[Bleach]], [[Naruto]], [[Gundam]],'' dan lain-lain.
 
Indosiar merupakan suatu stasiun televisi yang cukup populer di Indonesia pada awal pendiriannya. Stasiun ini terkenal karena langsung menyajikan program film-film impor, dan selanjutnya sinetron keluarga. Pada tahun 1999, stasiun ini bisa dikatakan melampaui RCTI dengan pasar 34-38%.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=l8uGAwAAQBAJ&pg=PA141&dq=indosiar+rcti+dominance&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwing5z1w8vuAhVAyTgGHePOC24Q6AEwAnoECAYQAg#v=onepage&q=indosiar%20rcti%20dominance&f=false Imagi-Nations and Borderless Television: Media, Culture and Politics Across Asia]</ref> Di tahun 2002, Indosiar bahkan tercatat "menengguk" kue iklan terbesar dibanding stasiun TV lain.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=JELjAAAAMAAJ&q=indosiar+200+miliar&dq=indosiar+200+miliar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZ_L62w8vuAhWQ7HMBHbctAC4Q6AEwBHoECAAQAg Gamma, Volume 4,Masalah 1-9]</ref> Pada tahun 2004-2007, program sinetron (awalnya keluarga, namun kemudian juga kolosal) juga cukup dibantu oleh program realitas berupa kontes bernyanyi, seperti ''AFI, [[StarDut]], [[Mamamia]], [[Superstar Show]]'', ''[[Supermama Selebconcert]]'', dan berbagai program lainnya. Namun, memasuki akhir 2000-an, tampak program kontes menyanyi tersebut sudah tidak banyak menarik pemirsa,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=docLAQAAMAAJ&pg=PA1073&dq=indosiar+ikan+terbang&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjN9Jvex8vuAhU1huYKHag1A1kQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=indosiar%20ikan%20terbang&f=false Seabad pers kebangsaan, 1907-2007]</ref> sehingga Indosiar mulai lebih memanfaatkan program drama [[Film televisi|FTV]] dan sinetron kolosal produksi [[Genta Buana Paramita]] (meski saat program kontes menyanyi tersebut masih berjaya, FTV dan sinetron tersebut sebenarnya sudah banyak beredar) serta beberapa program non-drama seperti kuis musik ''[[Happy Song]]'' dan program realitas ''[[Take Me Out Indonesia]]'' beserta beberapa program turunannya seperti ''Take Him Out Indonesia'' dan ''Take A Celebrity Out''. Berbagai sinetron dan program non-drama tersebut, menandakan perubahan Indosiar menjadi stasiun TV untuk penonton "kelas bawah", bahkan sampai saat ini. Awalnya, banyak drama kolosal Indosiar, seperti ''[[Tutur Tinular Versi 2011]]'' cukup populer,<ref>[https://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/57753-tutur-tinular-versi-2011-akhir-petualangan-kamandanu-yang-melenceng-terlalu-jauh.html Tutur Tinular versi 2011: Akhir Petualangan Kamandanu yang Melenceng Terlalu Jauh]</ref> namun kemudian justru Indosiar menjadi pergunjingan di [[media sosial]] mengingat program-program drama dan FTV buatan Genta Buana itu cenderung berkualitas rendah, cerita terkadang melenceng dari sejarah seharusnya, dan menggunakan efek [[animasi]] yang masih dibawah standar. Hal-hal yang menjadi gunjingan tersebut, seperti misalnya animasi [[naga]] terbang, karakter kelelawar Jayapati (yang mirip [[Batman]]) di ''Tutur Tinular 2011'' dan FTV Genta Buana yang ''backsound''-nya lebih mirip dangdut India. Akhirnya, justru pemirsa/''rating'' Indosiar semakin menurun (hanya menduduki posisi 6),<ref>[https://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/58920-akan-seperti-apa-dan-bagaimana-seharusnya-indosiar-baru.html Akan Seperti Apa (dan Bagaimana Seharusnya) Indosiar Baru?]</ref> dan mungkin inilah yang menjadi salah satu alasan penjualan TV ini dari Grup Salim ke EMTEK pada 2011. Setelah dikuasai EMTEK, awalnya Indosiar tetap mempertahankan program tersebut, namun seiring dengan menurunnya ''rating'' maka pada 2012 Indosiar mulai melakukan beberapa penyesuaian. Beberapa perubahan tersebut, seperti memperbanyak program ''in-house'', tidak lagi menayangkan program sinetron berseri (terutama sejak 2013, namun sejak 2021 kembali ditayangkan) dan sinetron kolosal serta lebih menggalakkan acara realitas berjenis [[dangdut]], seperti ''[[D'Academy]], [[Bintang Pantura]]'' dan ''[[Liga Dangdut Indonesia]]''. Indosiar seperti menjadi stasiun "TV dangdut baru" yang melahirkan beberapabanyak bintang dangdut baru, semisal [[Lesti Kejora]], [[Evi Masamba|Evi Anggraini]], [[Reza Zakarya]], [[Fildan Rahayu]], [[Selfi Yamma]], [[Tiara Ramadhani]], [[Jirayut Afisan]], dan lain sebagainya. Meskipun demikian, terkadang Indosiar juga kerap menayangkan program realitas non-dangdut seperti ''[[Golden Memories]], [[Akademi Sahur Indonesia]], [[Stand Up Comedy Academy]]'' dan ''[[Pop Academy]]''. Selain itu pula, Indosiar juga makin memantapkan program FTV yang bernuansa religi (sejak 2014) seperti ''[[Azab (film televisi)|Azab]]'', ''[[Suara Hati Istri]]'' dan ''[[Pintu Berkah]]'' (produksi [[Mega Kreasi Films]]). Program-program ini cukup sukses menarik pasar masyarakat bawah, namun kadang-kadang dikritik oleh kalangan masyarakat atas karena inti ceritanya yang selalu monoton dan detail ceritanya cenderung kurang masuk akal. Di masa penguasaan EMTEK juga, Indosiar juga tak lagi menayangkan seluruh program kartun dan program jenis lainnya yang pernah ditayangkan selain FTV, sinetron, berita, infotainmen, gelar wicara dan pencarian bakat dan mulai menayangkan program [[sepakbola]], seperti [[Liga 1]] dan [[Piala Presiden]].
 
Pada awal [[Mei 2013]], Indosiar Karya Media resmi bergabung dengan [[Surya Citra Media]] dan membuat stasiun televisi ini dikendalikan oleh satu perusahaan media yang juga menguasai SCTV.<ref>[http://www.beritasatu.com/pasar-modal/106117-indosiar-dan-sctv-resmi-merger.html "Indosiar" dan "SCTV" Resmi Merger]</ref> Direktur Utama Indosiar saat ini adalah [[Imam Sudjarwo|Drs. Imam Sudjarwo, MP]].