Amin Ahsan Islahi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
Baris 29:
Amin Ahsan Islahi adalah anggota pendiri Partai [[Jamaat-i-Islami]] yang didirikan oleh [[Abul A'la Maududi]] pada [[1941]]. Setelah tujuh belas tahun menjadi anggota, Islahi meninggalkan partai tersebut pada [[1958]] karena perbedaan pendapat mengenai konstitusi partai tersebut.{{sfn|Saleem(a)}}
 
Karya tulisnya yang paling terkenal, [[Tadabbur-i-Qur'an]], sebuah tafsir lengkap Alquran, mulai dia tulis setelah meninggalkan {{nowrap|Jamaat-i-Islami}}.{{sfn|Saleem(a)}} Karya tafsirnya ini selesai 22 tahun setelahnya, {{nowrap|[[12 Agustus]] [[1980]]}}, bertepatan dengan {{nowrap|29 Ramadan 1400 [[Kalender Hijriyah|H]]}}.{{sfn|Saleem(a)}} Melalui {{nowrap|Tadabbur-i-Qur'an}}, Islahi menjelaskan Alquran sebagai satu pembicaraan yang koheren.<ref name="oxford">{{cite web |title=Islahi, Amin Ahsan |url=http://www.oxfordislamicstudies.com/article/opr/t125/e1086 |website=Oxford Islamic Studies Online |language=Inggris |access-date=2 Desember 2020}}</ref> Selain itu, Islahi menyusun Alquran menjadi tujuh bagian besar dan dia memasangkan surat-surat Alquran dengan pasangannya berdasarkan hubungan temanya.<ref name="oxford"/> Tujuh bagian itu adalah:
 
# Surah al-Fatihah (1) – al-Maidah (5)
{| class="wikitable"
#: Tema: hukum [[Islam]]
|+ Tujuh bagian (hizb) menurut Islahi
# Surah al-An'am (6) – at-Taubah (9)
|-
#: Tema: akibat penolakan [[musyrikin]] Mekkah terhadap Nabi [[Muhammad]]
! Bagian !! Kelompok surat !! Tema
# Surah Yunus (10) – an-Nur (24)
|-
#: Tema: berita menggembirakan tentang kemenangan Nabi Muhammad di [[Arab]]
| align=center | 1
# Surah al-Furqan (25) – al-Ahzab (33)
# Surah| al-Fatihah (1) – al-Maidah (5)
#: Tema: argumentasi tentang kenabian Muhammad dan keharusan [[Iman|beriman]] kepadanya
#: Tema:| hukum [[Islam]]
# Surah Saba' (34) – al-Hujurat (49)
|-
#: Tema: argumentasi tentang iman kepada [[tauhid]] dan keharusan meyakininya
| align=center | 2
# Surah Qaf (50) – at-Tahrim (66)
# Surah| al-An'am (6) – at-Taubah (9)
#: Tema: argumentasi tentang iman kepada hari akhir dan keharusan meyakininya
#: Tema:| akibat penolakan [[musyrikin]] Mekkah terhadap Nabi [[Muhammad]]
# Surah al-Mulk (67) – an-Nas (114)
|-
#: Tema: peringatan keapda Quraisy tentang nasib mereka di dunia dan di akhirat jika mereka menolak Nabi Muhammad.{{sfn|Saleem(b)}}
| align=center | 3
# Surah| Yunus (10) – an-Nur (24)
#: Tema:| berita menggembirakan tentang kemenangan Nabi Muhammad di [[Arab]]
|-
| align=center | 4
# Surah| al-Furqan (25) – al-Ahzab (33)
#: Tema:| argumentasi tentang kenabian Muhammad dan keharusan [[Iman|beriman]] kepadanya
|-
| align=center | 5
# Surah| Saba' (34) – al-Hujurat (49)
#: Tema:| argumentasi tentang iman kepada [[tauhid]] dan keharusan meyakininya
|-
| align=center | 6
# Surah| Qaf (50) – at-Tahrim (66)
#: Tema:| argumentasi tentang iman kepada hari akhir dan keharusan meyakininya
|-
| align=center | 7
# Surah| al-Mulk (67) – an-Nas (114)
#: Tema:| peringatan keapdakepada [[Suku Quraisy|Quraisy]] tentang nasib mereka di dunia dan di [[akhirat]] jika mereka menolak Nabi Muhammad.{{sfn|Saleem(b)}}
|}
 
Selain mendalami Alquran, Islahi juga mempelajari dan mengajarkan [[hadis]]. Di lingkaran studinya, Halqa-i-Tadabbur-i-Qur'an, yang berlangsung selama 1961-1965, dia mengajarkan [[Sahih Muslim]]. Di Idara-i-Tadabbur-i-Qur'an-u-Hadith yang dia dirikan pada 1981, dia mendalami prinsip-prinsip hadis dan mengajarkan [[Muwatta Malik|Muwatta']] karya [[Imam Malik]] dan sebagian [[Sahih Bukhari]].{{sfn|Saleem(a)}}