Bahtera Nuh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 182.0.147.236) dan mengembalikan revisi 17965525 oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian manual
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 9:
Kisah Bahtera ini telah diuraikan secara panjang lebar di dalam berbagai [[agama Abrahamik]], yang mencampurkan solusi-solusi teoretis dengan masalah-masalah praktis semisal bagaimana cara Nuh membuang kotoran-kotoran binatang, atau dengan penafsiran-penafsiran alegoris yang mengajak manusia menuju jalan keselamatan dengan mematuhi perintah Tuhan.
 
Pada awal abad ke-18, perkembangan [[geologi]] dan [[biogeografi]] sebagai ilmu pengetahuan telah membuat sedikit sejarawan alam yang merasa mampu membenarkan penafsiran yang harafiahharfiah atas kisah Bahtera ini. Namun, para pakar kitab terus meneliti gunung di mana kapal tersebut berlabuh. Namun begitu, Alkitab menyatakan bahwa kapal itu berlabuh di daerah timur laut [[Turki]] dan Al-Qur'an berpendapat bahwa kapal itu mendarat di [[Gunung Judi]].<ref>{{Quran-s|Hud|11|44}}</ref>
 
== Naratif ==
Baris 54:
 
=== Cerita-cerita air bah lainnya ===
[[Air bah (mitologi)|Cerita-cerita tentang air bah]] tersebar luas dalam mitologi dunia, dengan contoh-contoh praktis dari setiap masyarakat. Padanan Nuh dalam [[mitologi Yunani]] adalah [[Deucalion]], dalam [[Sastra Sanskerta|teks-teks India]] sebuah banjir yang mengerikan dikisahkan telah meninggalkan hanya satu orang yang selamat, yaitu seorang suci yang bernama [[Manu]] yang diselamatkan oleh [[Wisnu]] dalam bentuk seekor ikan, dan dalam [[Zoroastrianisme|Zoroastrian]] tokoh [[Jamshid|Yima]] menyelamatkan sisa-sisa umat manusia dari kehancuran oleh es. Cerita-cerita air bah telah ditemukan pula dalam berbagia mitologi dari banyak bangsa pra-tulisan dari wilayah-wilayah yang jauh dari Mesopotamia dan benua Eurasia; salah satu contohnya adalah legenda orang-orang Indian [[Chippewa]].<ref>[http://www.meta-religion.com/World_Religions/Ancient_religions/North_america/great_serpent.htm Mitos air bah Chippewa]</ref> Mereka yang menafsirkan Alkitab secara [[harafiahharfiah]] menunjukkan bahwa cerita-cerita ini adalah bukti bahwa air bah di dalam Alkitab itu, dan Bahteranya, benar-benar terjadi dalam sejarah; para [[etnologi|etnolog]] dan [[mitologi]]s mengatakan bahwa legenda-legenda seperti legenda orang Chippewa harus diperlakukan dengan sangat hati-hati karena adanya kemungkinan kontaminasi dari hubungan mereka dengan agama Kristen (dan keinginan untuk menyesuaikan bahan tradisional agar cocok dengan agama yang baru mereka peluk), serta sebagai kebutuhan yang lazim untuk menjelaskan bencana alam yang tidak dapat dikendalikan oleh masyarakat-masyarakat purba.
 
== Bahtera dalam Agama Abrahamik ==
Baris 105:
 
==== Laik laut ====
Bahtera ini digambarkan memiliki panjang 300&nbsp;[[hasta]]. Hasta adalah ukuran dari siku hingga ujung jari. Ada berbagai ukuran hasta yang digunakan dalam dunia kuno, tetapi semuanya pada dasarnya serupa, dan situs-situs penafsir harafiahharfiah tampaknya sepakat bahwa Bahtera ini kira-kira 157&nbsp;[[meter]]) panjangnya. Ini jauh lebih panjang daripada kapal-kapal kayu terbesar yang pernah dibangun dalam masa historis. Menurut sumber-sumber tertentu, admiral [[Zheng He]] pada awal abad ke-15 mungkin telah menggunakan kapal-kapal yang panjangnya 122 m, tetapi [[Wyoming (Schooner)|kapal layar ''Wyoming'']], yang diluncurkan pada 1909 dan sebagai kapal terbesar yang terdokumentasi dari kayu ship yang pernah dibuat, panjangnya hanya 100&nbsp;m dan membutuhkan besi menyilang untuk mencegah melengkungnya kayu dan sebuah pompa uap untuk mengatasi masalah kebocoran yang serius.<ref>[http://college.hmco.com/history/readerscomp/ships/html/sh_101200_wyoming.htm "...iron cross-bracing dan a steam pump."]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> "Pembangunan dan penggunaan sejarah dari kapal-kapal [kayu Eropa akhir abad ke-19] menunjukkan bahwa mereka telah telah memaksakan atau melampaui batas-batas praktis untuk ukuran kapal-kapal kayu."<ref>[http://www.pbs.org/wgbh/nova/sultan/archeology2.html "...limits for the size of wooden ships."]</ref> Para sarjana harafiahharfiah yang menerima keberatan ini,—namun tidak semuanya menerimanya<ref>[http://www.worldwideair bah.com/objections/too_big_for_timber.htm "...not all do..."]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>—yakin bahwa Nuh tentu telah membangun Bahtera itu dengan menggunakan teknik-teknik yang telah maju dari masa setelah abad ke-19 seperti konstruksi [[kerangka ruang]].<ref>[http://www.Nuhsark-naxuan.com/arkmodel.htm "...such as space-frame construction."]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
==== Kapasitas dan logistik ====
Bahtera ini tentunya mempunyai volume kotor sekitar 40.000&nbsp;m³, suatu ukuran yang sedikit lebih kecil daripada setengah [[RMS Titanic|''Titanic'']] yang beratnya sekitar 22.000 ton, dan ruang lantai keseluruhannya sekitar 9.300&nbsp;m².<ref>[http://www.biblestudy.org/basicart/sizeark.html Seberapa besar Bahtera Nuh itu?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060408183931/http://www.biblestudy.org/basicart/sizeark.html |date=2006-04-08 }} di [http://www.biblestudy.org biblestudy.org]</ref> Pertanyaan tentang apakah kapal itu mampu membawa dua (atau lebih) contoh dari berbagai spesies (termasuk binatang-binatang yang kini telah punah), termasuk makanan dan air minumnya, adalah masalah yang banyak diperdebatkan, bahkan dengan sengit, antara kaum penafsir harafiahharfiah dan lawan-lawan mereka. Sementara sebagian penafsir harafiahharfiah berpendapat bahwa Bahtera ini dapat memuat semua spesies yang dikenal, sebuah posisi yang lebih lazim pada masa kini ialah bahwa Bahtera ini memuat "[[Jenis yang diciptakan|jenis]]" dan bukan spesies—misalnya, satu “jenis” kucing jantan dan betina dan bukan wakil-wakil dari harimau, singa, puma, dll.<ref>[http://www.answersingenesis.org/home/area/re1/chapter2.asp Variasi dan seleksi alamiah versus evolusi]</ref> Banyak pertanyaan terkait termasuk apakah delapan orang manusia dapat merawat binatang-binatang itu sementara juga mengemudikan Bahtera, bagaimana dengan kebutuhan-kebutuhan khusus makanan dari binatang-binatang tertentu yang lebih eksotik dipenuhi, bagaimana makhluk-makhluk itu dapat dicegah dari saling memangsa satu sama lain, pertanyaan-pertanyaan tentang kilat, ventilasi, dan kontrol temperatur [[hibernasi]], bertahan dan bertunasnya benih-benih, posisi ikan-ikan air tawar dan laut, pertanyaan tentang apa yang dimakan binatang-binatang itu segera setelah mereka meninggalkan Bahtera, bagaimana mereka pergi dari seluruh dunia untuk menumpang Bahtera itu dan bagaimana mereka kembali ke tempat-tempat tinggal mereka yang terbentang di seluruh muka bumi melintasi permukaan yang kosong setelah dihancurkan air bah. Akhirnya muncul pertanyaan tentang bagaimana dua atau beberapa anggota dari sebuah spesies dapat menghindari inbreeding (perkawinan antar anggota keluarga) dan menciptakan kembali populasi yang sehat. Berbagai situs literalis, sementara setuju bahwa tak satupun dari masalah-masalah ini tidak dapat diatasi, memberikan berbagai jawaban tentang bagaimana memecahkannya.<ref>[http://www.answersingenesis.org/ "...tak satupun dari masalah-masalah ini yang tidak dapat diatasi."]</ref>
 
== Menyelidiki Bahtera ==
Pada masa [[Renaisans]] terjadi spekulasi yang berlanjut yang mungkin telah dikenal oleh Origenes dan Augustinus: Bagaimana dengan [[Phoenix (mitologi)|Phoenix]], yang unik, bagaimana ia dapat datang sebagai suatu pasangan? (Pemecahan yang populer ialah bahwa phoenix adalah binatang berkelamin ganda.) dan mungkinkah [[Siren]], yang oleh hakikatnya memikat para pelaut menuju kematian mereka, diizinkan untuk naik ke kapal? (Jawabannya adalah tidak; mereka berenang di luar.) dan [[burung cenderawasih]], yang tidak mempunyai kaki —apakah ia terbang terus-menerus di dalam Bahtera? Namun pada saat yang sama, suatu aliran keilmuan yang baru telah muncul. Aliran ini di satu pihak tidak pernah mempertanyakan kebenaran harafiahharfiah cerita Bahtera, tetapi di pihak lain mulai berspekulasi tentang pembuatan kapal Nuh dari segi praktisnya, dari dalam kerangka yang alamiah semata-mata. Karena itu pada abad ke-15, Alfonso Tostada memberikan sebuah penjelasan terinci tentang logistik Bahtera ini, hingga pengaturan tentang pembuangan kotoran-kotoran penumpangnya dan sirkulasi udara segarnya, dan [[geometri|ahli geometri]] terkemuka Johannes Buteo memperhitungkan luas bagian dalam kapal itu, hingga memungkinkan Nuh untuk mempunyai sebuah penggilingan dan oven tanpa asap, sebuah model yang banyak diambil oleh para penafsir lainnya.<ref>Cohn, loc. cit.</ref>
 
Pada abad ke-17, orang merasa perlu untuk mempertemukan eksplorasi terhadap [[Dunia Baru]] dengan kesadaran yang kian meningkat tentang distribusi spesies-spesies global dengan keyakinan lama bahwa seluruh kehidupan berasal dari satu titik awal di lereng Gunung Ararat. Jawaban yang jelas ialah bahwa manusia telah menyebar di semua benua setelah hancurnya [[Menara Babel]] dan membawa binatang-binatang itu bersamanya, tetapi beberapa hasil tampaknya aneh: mengapa para penduduk asli Amerika Utara membawa bersama mereka ular beludak sementara kuda-kuda tidak, demikian Sir [[Thomas Browne]] bertanya-tanya pada 1646. "Bagaimana Amerika penuh dengan Binatang-binatang pemangsa dan Binatang berbahaya, tetapi tidak memiliki Makhluk yang penting, yaitu Kuda, adalah sesuatu yang aneh."<ref>Cohn, p.41</ref>
 
Browne, yang merupakan salah seorang pertama yang mempertanyakan pendapat tentang [[perbanyakan spontan]] (spontaneous generation), adalah seorang dokter medis dan ilmuwan amatir yang melakukan observasi ini secara sepintas. Para sarjana Alkitab pada masa itu, seperti misalnya [[Justus Lipsius]] (1547–1606) dan [[Athanasius Kircher]] (c.1601–1680) juga mulai meneliti kisah Bahtera dengan sangat cermat sementara mereka berusaha mengharmoniskan cerita Alkitab itu dengan [[sejarah alamiah|pengetahuan tentang sejarah alam]]. Hipotesis-hipotesis yang dihasilkan merupakan dorongan penting terhadap studi tentang distribusi geografis tanaman-tanaman dan binatang-binatang, dan secara tidak langsung mendorong munculnya [[biogeografi]] pada abad ke-18. Para sejarahwan alamiah mulai menarik hubungan antara iklim dengan binatang-binatang dan tanaman-tanaman yang menyesuaikan diri dengannya. Salah satu teori yang berpenaruh menyatakan bahwa Ararat yang disebut dalam Alkitab dihantam oleh berbagai zona iklim, dan ketika iklim berubah, binatang-binatang yang ada di situ pun berpindah, dan akhirnya menyebar untuk memenuhi seluruh bumi. Ada pula masalah dengan jumlah spesies yang dikenal yang terus bertambah. Bagi Kircher dan para sejarahwan alamiah lainnya, tidak ada banyak masalah untuk menemukan ruangan untuk semua binatang yang dikenal di dalam Bahtera, tetapi pada masa kerja [[John Ray]] (1627–1705), hanya beberapa dasawarsa setelah Kircher, jumlah dari binatang-binatang yang dikenal telah jauh melampaui proporsi Alkitab. Upaya memasukkan jumlah binatang yang dikenal menjadi semakin sulit, dan pada 1700 hanya segelintir sejarahwan alamiah yang dapat membenarkan penafsiran harafiahharfiah atas naratif Bahtera Nuh.<ref>lihat Janet Browne, ''The Secular Ark: Studies in the History of Biogeography'', Yale University Press, New Haven & London, ISBN 0-300-02460-6.</ref>
 
== Pencarian Bahtera Nuh ==