Corona virusKoronavirus ditemukan pada 1960-an.<ref>{{Cite web|url=https://www.caringlyyours.com/coronavirus/|title=Coronavirus: Common Symptoms, Preventive Measures, & How to Diagnose It|date=2020-01-28|website=Caringly Yours|language=en-US|access-date=28 Januari 2020}}</ref> Virus yang paling awal ditemukan adalah virus [[bronkitis infeksius burung|bronkitis infeksius pada ayam]] dan dua virus dari [[rongga hidung]] manusia dengan flu biasa yang kemudian diberi nama ''[[human coronavirus 229E]]'' dan ''[[human coronavirus OC43]]''.<ref name="pmid23202515">{{cite journal | vauthors = Geller C, Varbanov M, Duval RE | title = Human coronaviruses: insights into environmental resistance and its influence on the development of new antiseptic strategies | journal = Viruses | volume = 4 | issue = 11 | pages = 3044–68 | date = November 2012 | pmid = 23202515 | pmc = 3509683 | doi = 10.3390/v4113044 }}</ref> Sejak saat itu, anggota koronavirus yang lain mulai diidentifikasi, termasuk ''[[SARS-CoV]]'' pada 2003, ''[[Human coronavirus NL63|HCoV NL63]]'' pada 2004, ''[[Human coronavirus HKU1|HKU1]]'' pada 2005, ''[[MERS-CoV]]'' (sebelumnya dikenal sebagai 2012-nCoV) pada 2012, dan ''[[SARS-CoV-2]]'' (sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV) pada 2019; sebagian besar dari virus-virus ini terkait dengan infeksi saluran pernapasan yang serius.
== Nama dan morfologi ==
Baris 26:
== Penularan ==
Penularan coronaviruskoronavirus dari manusia ke manusia diperkirakan terjadi melalui kontak langsung dalam jarak dekat via tetesan kecil atau [[Percikan pernapasan|percikan]] (''droplet'') dari saluran pernapasan yang dihasilkan penderita saat bersin dan batuk.<ref>{{Cite web|url=https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/transmission.html|title=Transmission of Novel Coronavirus (2019-nCoV) {{!}} CDC|date=2020-01-31|website=www.cdc.gov|language=en-us|access-date=1 Februari 2020}}</ref>
