Masjid Agung Palembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 158.140.187.239) dan mengembalikan revisi 17368549 oleh OrophinBot
Tag: Pengembalian manual
Pierrewee (bicara | kontrib)
pindah foto/gambar
Baris 27:
|minaret_height = 20 meter dan 45 meter
}}
[[Berkas:Masjid Agung Palembang.jpg|kiri|jmpl|298x298px]]
'''Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo'''<ref>{{Cite news|url=http://www.mediasriwijaya.com/masjid-agung-palembang-resmi-berubah-nama|title=Masjid Agung Palembang Resmi Berubah Nama|last=|first=|date=2 Februari 2019|work=mediasriwijaya.com|access-date=}}</ref> atau biasa disebut '''Masjid Agung Palembang''' adalah sebuah masjid paling besar di [[Kota Palembang]], [[Sumatra Selatan]]. Masjid ini didirikan pada abad ke-18 oleh [[Mahmud Badaruddin I dari Palembang|Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo]]. Saat ini, Masjid Agung Palembang telah menjadi Masjid regional di kawasan [[ASEAN]]. Masjid ini menempati kompleks seluas 15.400 meter persegi, di kawasan 19 Ilir, di mana merupakan salah satu Kampung Asli Palembang dan Arab yang telah lama didiami.
 
== Arsitektur ==
[[Berkas:Masjid Agung Palembang.jpg|kiri|jmpl|298x298px]]
Masjid ini dipengaruhi oleh 3 arsitektur yakni [[Indonesia]], [[China]] dan [[Eropa]]. Gaya khas arsitektur Nusantara adalah pola struktur bangunan utama berundak tiga dengan puncaknya berbentuk limas. Undakan ketiga yang menjadi puncak masjid atau mustaka memiliki jenjang berukiran bunga tropis. Pada bagian ujung mustaka terdapat mustika berpola bunga merekah. Bentuk undakan bangunan masjid dipengaruhi bangunan dasar candi Hindu-Jawa, yang kemudian diserap Masjid Agung Demak. Ciri khas arsitektur Eropa terdapat pada rupa jendela masjid yang besar dan tinggi. Pilar masjid berukuran besar dan memberi kesan kokoh. Material bangunan seperti marmer dan kaca diimpor langsung dari Eropa. Sedangkan arsitektur China dilihat dari masjid utama yang atapnya berbentuk limas, terdiri dari tiga tingkat. Pada bagian atas sisi limas atap terdapat jurai daun simbar menyerupai tanduk kambing yang melengkung. Setiap sisi limas memiliki 13 jurai. Bentuk jurai melengkung dan lancip. Rupa ini merupakan bentuk atap [[kelenteng]].<ref name=":2">{{Cite web|url=http://pelajaran-dunia.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-berdirinya-masjid-agung.html|title=Sejarah Berdirinya Masjid Agung Palembang|last=|first=|date=7 November 2012|website=|archive-url=https://web.archive.org/web/20151112114335/http://pelajaran-dunia.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-berdirinya-masjid-agung.html|archive-date=12 November 2015|access-date=}}</ref> Masjid ini dulunya adalah masjid terbesar di [[Indonesia]] selama beberapa tahun.<ref name=":0" /> Bentuk masjid yang ada sekarang adalah hasil renovasi tahun 2000 dan selesai tahun 2003. [[Megawati Soekarnoputri]] adalah orang yang meresmikan masjid raksasa Sumatra Selatan modern ini.