Bank CIMB Niaga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k →‎LippoBank (1948-2008): Penyelarasan tata bahasa Indonesia sesuai PUEBI dan kebakuan (contoh: mengubah).
Baris 45:
Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group) dan LippoBank, sejak tahun 2007 Khazanah memandang penggabungan (merger) sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi CIMB Niaga. Kesepakatan Rencana Penggabungan CIMB Niaga dan LippoBank telah ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada bulan Oktober 2008. LippoBank secara resmi bergabung ke dalam CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau LD1) yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas.
=== LippoBank (1948-2008) ===
PT Bank Lippo Tbk (LippoBank) berakar mula dari keberadaannya sebagai salah satu bank swasta pertama di Indonesia ketika NV Bank Perniagaan didirikan pada 11 Maret 1948. Selama bertahun-tahun bank tersebut telah mengalami berbagai perubahan termasuk beberapa kali merger. Pada tahun 1977 PT Bank Perniagaan Indonesia melakukan merger dengan NV Central Commercial Bank. Pada bulan Maret 1989, bank tersebut merubahmengubah namanya menjadi LippoBank. Pada tahun yang sama melakukan merger dengan PT Bank Umum Asia dan sejak itu tetap memakai nama LippoBank. Tahun 1989 menjadi sangat signifikan bagi LippoBank, karena pada tahun itu LippoBank "go public", dan saham-sahamnya mulai diperdagangkan di Jakarta Stock Exchange dan Surabaya Stock Exchange.
 
Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang diselenggarakan pada tanggal 23 Desember 1998, nama LippoBank berubah menjadi PT Bank Lippo Tbk. Dengan peraturan perbankan tahun 1988, Bank mulai melaksanakan ekspansi jaringan cabangnya dengan cepat, dengan satu cita-cita menjadi pusat mobilisasi dana, kliring dan pembayaran nomor satu. Bank berhasil melaksanakan ekspansinya dari hanya 30 cabang pada tahun 1989 menjadi 389 kantor per akhir Desember 2003 di 120 kota di seluruh Indonesia. Bank mengkonsentrasikan pinjamannya pada sektor komersial retail, pada perusahaan distributor dan perdagangan kecil dan menengah, sementara target penabungnya tertuju pada retail/consumer market.