Akal sehat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bebasnama (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Short description|Penilaian praktis yang masuk akal tentang masalah sehari-hari; kemampuan dasar untuk mengerti, memahami, dan menilai}} {{Distinguish|Pengetahuan um...'
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11:
C.S. {{harvtxt|Lewis|1967|page=146}} wrote that what common sense "often means" is "the elementary mental outfit of the normal man."</ref>
 
Jenis akal sehat pertama, '''pikiran sehat''', dapat digambarkan sebagai "kemampuan untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya dan melakukan sesuatu sebagaimana mestinya". {{citation needed|date=July 2020}} Jenis kedua terkadang digambarkan sebagai '''[[Folklor|kearifan rakyat]]''', "yang menandakan pengetahuan yang tidak memberikan renungan dan tidak bergantung kepada pelatihan khusus atau pemikiran perundingan." Kedua jenis ini saling berkaitan karena orang yang memiliki akal sehat berhubungan dengan gagasan akal sehat, yang muncul dari [[pengalaman hidup]] orang yang cukup masuk akal untuk dipahami.<ref>{{cite journal|title=Emotional Common Sense as Constitutional Law|volume=62|pages=851|date=2009|journal=Vanderbilt Law Review|author=Maroney, Terry A.}}</ref>
 
Dalam konteks psikologi, Jan Smedslund mendefinisikan akal sehat sebagai "sistem yang tersirat dan dimiliki oleh pengguna bahasa yang cakap" dan mencatat, "sebuah dalil yang dimiliki akal sehat dalam konteks yang diberikan jika dan hanya jika semua pengguna bahasa yang cakap dan terlibat setuju bahwa dalil dalam konteks yang diberikan adalah benar dan penolakannya adalah salah."<ref>{{cite journal|author=Smedslund, Jan|title=Common sense as psychosocial reality: A reply to Sjöberg|journal=Scandinavian Journal of Psychology|date=September 1982|volume=23|issue=1|pages=79–82|doi=10.1111/j.1467-9450.1982.tb00416.x}}</ref>
 
Pemahaman sehari-hari tentang akal sehat berasal dari perbincangan filsafat sejarah yang melibatkan beberapa bahasa Eropa. Istilah yang berkaitan dalam bahasa lain termasuk bahasa Latin ''{{lang|la|sensus communis}}'', Yunani {{lang|grc|αἴσθησις κοινὴ}} (''{{transl|grc|aísthēsis koinḕ}}''), dan Prancis ''{{lang|fr|bon sens}}'', tetapi ini bukan terjemahan langsung dalam semua konteks. Demikian pula terdapat perbedaan makna dalam bahasa Inggris yang menyiratkan sedikit banyak pendidikan dan kearifan: "pikiran sehat" terkadang dipandang setara dengan "akal sehat", dan terkadang tidak.<ref>Misalnya, [[Thomas Reid]] contrasted common sense and good sense to some extent. See {{harvtxt|Wierzbicka|2010|page=340}}.</ref>[[File:Aristotle Altemps Inv8575.jpg|thumb|right|Aristoteles, orang pertama yang diketahui telah membahas "akal sehat", menggambarkannya sebagai kemampuan binatang termasuk manusia memproses tanggapanpersepsi indra, ingatan, dan imajinasi ({{lang|grc|φρονεῖν}}, {{transl|grc|phroneîn}}) dengan akal sehat untuk mencapai banyak jenis penilaian dasar. Dalam skemanya, hanya manusia yang memiliki pikiran beralasan nyata ({{lang|grc|[[wikt:νοεῖν#Ancient Greek|νοεῖν]]}}, {{transl|grc|noeîn}}), yang membawa mereka ke luar akal sehat mereka.]]
"Akal sehat" juga memiliki sekurang-kurangnya dua arti [[Filsafat|filosofis]] secara khusus. Salah satunya adalah kemampuan jiwa hewani ({{lang|grc|[[wikt:ψυχή#Ancient Greek|ψῡχή]]}}, {{transl|grc|psūkhḗ}}) yang dikemukakan [[Aristoteles]], yang memungkinkan indra individu yang berbeda untuk memahami ciri khas hal-hal fisik secara kolektif, seperti gerakan dan ukuran secara kolektif, yang dimiliki semua hal-hal fisik dalam gabungan yang berbeda, memungkinkan orang dan binatang lain untuk membedakan dan mengidentifikasi hal-hal fisik. Akal sehat ini berbeda dari [[Persepsi|tanggapanpersepsi pancaindraindra]] dasar dan dari [[Rasionalitas|pemikiran rasional]] manusia, tetapi bekerja sama dengan keduanya. Penggunaan istilah khusus kedua istilah ini dipengaruhi Romawi dan digunakan untuk kepekaan alami manusia terhadap manusia lain dan masyarakat.<ref>The ''[[Shorter Oxford English Dictionary]]'' of 1973 gives four meanings of "common sense": An archaic meaning is "An internal sense which was regarded as the common bond or centre of the five senses"; "Ordinary, normal, or average understanding" without which a man would be "foolish or insane", "the general sense of mankind, or of a community" (two sub-meanings of this are good sound practical sense and general sagacity); A philosophical meaning, the "faculty of primary truths."</ref> Keduanya mengacu kepada jenis kesadaran dasar dan kemampuan menilai bahwa kebanyakan orang diharapkan untuk dimilikimemiliki hal tersebut secara alami, bahkan jika tidak dapat dijelaskan sebabnya. Semua makna "akal sehat" ini, termasuk makna sehari-hari, saling berkaitan dalam sejarah yang rumit dan telah berkembang selama perdebatan politik dan filosofis penting dalam [[peradaban Barat]] modern, teruramaterutama tentang ilmu pengetahuan, politik, dan ekonomi.<ref>See the body of this article concerning (for example) Descartes, Hobbes, Adam Smith, and so on. [[Thomas Paine]]'s pamphlet named ''"[[Common Sense (pamphlet)|Common Sense]]"'' was an influential publishing success during the period leading up to the [[American revolution]].</ref> Makna ini saling memengaruhi dan telah menjadi sangat penting dalam bahasa Inggris karena bertentangan dengan bahasa Eropa Barat yang lain, dan istilah bahasa Inggris telah mendunia.<ref>See for example {{Harvtxt|Rosenfeld|2011|page=282}}; {{harvtxt|Wierzbicka|2010}}; and {{harvtxt|van Kessel|1987|page=117}}: "today the Anglo-Saxon concept prevails almost everywhere".</ref>
 
Sejak [[Zaman Pencerahan]], istilah "akal sehat" telah sering digunakan untuk efek [[retorika|retoris]], terkadang merendahkan, dan terkadang menarik secara positif [[Argumen dari otoritas|sebagai kekuasaan]]. Ini dapat disamakan secara negatif dengan [[prasangka]] dan [[takhayul]] yang kasar dan sering kali dibandingkan secara positif sebagai standar untuk [[selera yang baik]] dan sumber [[aksioma]] paling dasar yang dibutuhkan untuk ilmu pengetahuan dan logika.<ref name="hund">{{harvtxt|Hundert|1987}}</ref> Pada permulaan abad ke-18, istilah filosofis lama ini mendapat makna bahasa Inggris yang modern: "Kebenaran yang nyata dan jelas dengan sendirinya atau kearifan lazim yang tidak memerlukan kecanggihan untuk dipahami dan tidak ada bukti untuk diterima dengan tepat karena hal ini sesuai dengan kemampuan intelektual (akal sehat) dasar dan pengalaman seluruh tubuh sosial dengan baik."<ref>{{cite book|last1=Rosenfeld|first1=Sophia|title=Common Sense: A Political History|date=2014|publisher=Harvard Univ Press|location=[S.l.]|isbn=9780674284166|page=23|title-link=Common Sense: A Political History}}</ref>
Ini dimulai dengan kritikan [[René Descartes|Descartes]] terhadap hal tersebut dan yang kemudian dikenal sebagai perselisihan antara "[[rasionalisme]]" dan "[[empirisme]]". Dalam baris pembuka salah satu bukunya yang paling terkenal, ''[[Discourse on the Method|Wacana Tentang Metode]]'', Descartes menetapkan makna modern yang paling umum dan kontroversi-kontroversinya ketika ia menyatakan bahwa setiap orang mempunyai akal sehat (''{{lang|fr|bon sens}}''), tetapi jarang digunakan dengan baik. Oleh sebab itu, metode logika skeptis yang dijelaskan oleh Descartes perlu diikuti dan akal sehat tidak seharusnyaboleh terlalu diandalkan.<ref>{{harvtxt|Descartes|1901}} Bagian I ''Discourse on Method''. CATATAN: istilah dalam bahasa Prancis "{{lang|fr|bon sens}}" terkadang dialihbahasakan sebagai "pikiran sehat". Baris pembuka dalam terjemahan bahasa Indonesia berbunyi: {{Quote|"Pikiran sehat dari semua hal di antara manusia adalah hal yang tersebar paling merata. Oleh sebab setiap orang berpikir dirinya begitu berlimpah dengan pikiran sehat yang diberikan sehingga mereka yang paling sulit dipuaskan dalam segala hal biasanya tidak menginginkan ukuran mutu yang lebih besar ini daripada yang sudah mereka miliki dan tidak mungkin semua orang salah dalam hal ini: keyakinan lebih dianggap sebagai kesaksian bahwa kekuatan menilai dengan benar dan membedakan [[kebenaran]] daripada [[kesalahan]], yang disebut [[pikiran sehat]] atau [[nalar]] dengan tepat pada dasarnya sama pada semua orang dan bahwa keragaman pendapat kita akibatnya tidak muncul dari beberapa yang diberkahi dengan bagian nalar yang lebih besar daripada yang lain, tetapi kita mengendalikan pemikiran kita dengan cara yang berbeda semata-mata dari ini dan janganlah memusatkan perhatian kita pada objek yang sama. Oleh sebab memiliki pikiran yang kuat tidaklah cukup, syarat utama adalah untuk menerapkannya dengan benar. Pikiran terhebat karena mereka mampu memiliki keunggulan tertinggi, juga terbuka terhadap penyimpangan terbesar dan mereka yang melakukan perjalanan dengan sangat lambat mungkin akan membuat kemajuan yang jauh lebih besar asalkan mereka selalu berada di jalan yang lurus daripada mereka yang sementara berlari meninggalkannya."}}</ref> Pada [[Zaman Pencerahan]] abad ke-18 berikutnya, akal sehat dipandang dengan lebih positif sebagai dasar pemikiran modern. Ini berbeda dengan [[metafisika]] yang serupa dengan [[Kartesianisme]], berkaitan dengan {{lang|fr|[[Ancien Régime]]}}. Pamflet polemik [[Thomas Paine]], ''[[Common Sense (pamflet)|Akal Sehat]]'' (1776) telah digambarkamdigambarkan sebagai pamflet politik paling berpengaruh pada abad ke-18, yang memengaruhi [[revolusi Amerika]] dan [[Revolusi Prancis|Prancis]].<ref name="hund" /> Pada masa kini, konsep akal sehat dan cara terbaik menggunakannya tetap berkaitan dengan banyak topik paling abadi dalam [[epistemologi]] dan [[etika|tata susila]], <nowiki/>dengan tumpuan khusus yang sering diarahkan pada filsafat [[ilmu sosial]] modern.
 
== Lihat juga ==