Lorong Waktu (seri televisi 1999): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 63:
Sinetron ini mengisahkan petualangan [[Haji Husin (Lorong Waktu)|Haji Husin]], [[Ustaz Addin (Lorong Waktu)|Ustaz Addin]] dan santri cilik bernama [[Zidan (Lorong Waktu)|Zidan]]. Ustaz Addin adalah seorang pemuda yatim-piatu yang dianggap anak oleh Haji Husin dan memiliki skill dalam bidang teknologi informasi. Ia menemukan mesin waktu yang kemudian membawa Haji Husin dan Zidan bertualang lintas masa baik ke masa lalu ataupun masa depan.
 
Pada [[Lorong Waktu 2|musim kedua]], masuk karakter baru yaitu mantan [[pencuri]] bernama [[Havid (Lorong Waktu)|Havid]] dan mantan [[paranormal]] bernama [[Sabrina (Lorong Waktu)|Sabrina]]. Havid merupakan seorang yang [[buta huruf]] dan memiliki niat kuat untuk bertobat dan hijrah mengubah nasibnya. Sementara Sabrina sebelumnya ditemui oleh Haji Husin dan Zidan di alam lorong waktu sebelum kemudian mereka saling bertemu di dunia nyata. Seiring waktu Ustaz Addin memiliki ketertarikan pada Sabrina dan begitu juga sebaliknya hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah di akhir musim. Momen ijab kabul mereka sendiri dimunculkan di awal musim ketiga.
 
Dalam perjalanan menembus lorong waktu di [[Lorong Waktu 3|musim ketiga]], Haji Husin dan para muridnya menemui berbagai kejadian maupun tokoh-tokoh unik yang secara tidak langsung memberikan pelajaran berharga dalam menghayati nilai-nilai kehidupan yang lebih baik. Mulai dari kisah pencuri kain kafan, pedagang kecil yang doanya lebih manjur ketimbang imam masjid, pemuda jujur yang direpotkan oleh sebutir jeruk, Mpu Gandrung yang merupakan saudara jauhnya [[Mpu Gandring]] yang membuat keris, kyai unik bernama [[Aa Gym]]an, dukun setan dan banyak lainnya. Sementara itu, dua murid Haji Husin yang sekaligus bertugas sebagai pengurus masjid, Havid dan [[Jambrong (Lorong Waktu)|Jambrong]] pada perkembangannya jatuh cinta pada gadis yang sama. Keseharian masjid diwarnai aneka muslihat untuk berkompetisi merebut cinta sang gadis yang bernama Adinda. Di akhir musim Adinda akhirnya memilih Havid sebagai pasangan hidupnya.
 
Pada awal [[Lorong Waktu 4|musim keempat]], Sabrina, istri Ustaz Addin, hamil muda dan menjadi sangat sensitif. Sebagai suami dan calon ayah yang bertanggung jawab, Ustaz Addin berusaha memenuhi tuntutan ngidam istrinya. Di akhir musim ini muncul kejutan lain yaitu kedatangan mantan [[narapidana]] yang juga merupakan teman Jambrong dan Havid bernama [[Jagur (Lorong Waktu)|Jagur]] yang berniat bertobat dan memohon untuk bisa menjadi murid Haji Husin. Haji Husin menerima, namun kekhawatiran muncul di hati Jambrong dan Havid, karena Jagur dulunya adalah seorang penjahat. Namun ternyata mereka salah besar, sebab Jagur telah 100% berhijrah dan untuk membuktikannya ia bahkan meminta Zidan untuk menghapus [[tato]] dilengannya.
 
Pada [[Lorong Waktu 5|musim kelima]], Havid dan Jambrong, yang masing-masing sudah berkeluarga, mendapat tugas baru sebagai pengelola usaha perkebunan yang didanai yayasan mesjid. Jagur mengambil alih sebagai marbot penjaga mesjid. Ustaz Addin melakukan modernisasi pada peralatan mesin waktunya dengan dikendalikan melalui laptop dan cara pengirimannya kali ini bisa dari mana saja selama para rekannya memakai gawai yang dikembangkan Ustaz Addin. Sabrina telah melahiran anak laki-laki yang ia beri nama Firdaus.