Ayu Utami: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kategori Jurnalis Sunda dengan Wartawan Sunda
Perubahan suntingan
Baris 33:
Ia pernah menjadi wartawan di majalah ''Humor'', ''Matra'', ''Forum Keadilan'', dan ''D&R''. Tak lama setelah penutupan ''[[Tempo]]'', ''[[Editor|Editor,]]'' dan ''[[Detik]]'' pada masa [[Orde Baru]], ia ikut mendirikan [[Aliansi Jurnalis Independen]] yang memprotes pembredelan. Kini ia bekerja di jurnal kebudayaan ''Kalam'' dan di [[Komunitas Salihara|Teater Utan Kayu]]. Novelnya yang pertama, [[Saman (novel)|''Saman'']], mendapatkan sambutan dari berbagai kritikus dan dianggap memberikan warna baru dalam sastra Indonesia.
 
Ayu dikenal sebagai [[novelis]]<ref>{{Cite web|title=Bidik Masa Depan|url=https://bidikmasadepan.com/index.php/homepage/review_profesi/3/NOVELIS#:~:text=Novelis%20adalah%20sebutan%20untuk%20profesi,profesi%20yang%20menjanjikan%20lho%20guys.&text=Tugas%20seorang%20novelis:,orisinil,%20menarik%20dan%20dapat%20dipertanggungjawabkan.|website=bidikmasadepan.com|access-date=2021-04-17}}</ref> sejak novelnya Saman memenangi sayembara penulisan [[novel]] [[Dewan Kesenian Jakarta]] [[1998]]. Dalam waktu tiga tahun Saman terjual 55 ribu eksemplar. Berkat Saman pula, Ayu mendapat Prince Claus Award 2000 dari Prince Claus Fund, sebuah yayasan yang bermarkas di [[Den Haag]], [[Belanda]] yang mempunyai misi mendukung dan memajukan kegiatan di bidang budaya dan pembangunan. Pada akhir tahun [[2001]], ia meluncurkan novel [[Larung]].
 
== Karier dan kegiatan ==