Bahasa Catalonia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 34:
Renaixença menyebabkan kesadaran akan sedikitnya persatuan dalam penggunaan bahasa (tiada model buat bahasa tertulis yang umum) dan keperluan menyusun kaidah ejaan. Pendirian Institut d'Estudis Catalans (Institut Studi Bahasa Katala) pada 1907 membuka jalan penyusunan bahasa melalui penerbitan Normes ortogràfiques (Kaidah Ejaan) pada 1913, the Diccionari ortogràfic (Kamus Ejaan) pada 1917, dan Gramàtica catalana (Tata Bahasa Katala) oleh Pompeu Fabra pada 1918.
 
Selama 30 tahun pertama pada abad 20, Katalonia mengalami masa kegairahan politik, berpuncak pada penemuan kembali tingkat kekuasaan politik dalam Generalitat (Pemerintahan Katalonia) selama 1930an1930-an. Selama Republik Kedua (1931-1939), bahasa Katala dikembalikan menjadi status bahasa resmi, yang telah hilang pada abad 18.
 
Bagaimanapun, harapan pada masa depan berkurang oleh Perang Saudara dan akibatnya. Penggunaan bahasa Katala di tingkat umum dilarang dan bahasa ini mundur di kampung halamannya.