Kota Pekanbaru: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan visualeditor-wikitext
rev
Tag: Pembatalan
Baris 38:
|population_density_sq_mi =
|kepadatan =
|suku bangsa = [[Suku Melayu|Melayu]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Batak|Batak]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Bugis|Bugis]] [[Suku Banjar|Banjar]] dan lain-lain
|bahasa = [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Minang|Minang]], [[Bahasa Batak|Batak]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]]
|agama = [[Islam]] 84,62%<br> [[Kristen]] 11,43%<br>- [[Protestan]] 9,94%<br>- [[Katolik]] 1,49%<br> [[Buddha]] 3,92%<br> [[Hindu]] 0,02%<br> [[Konghucu]] 0,01%<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=1 April 2021}}</ref>
Baris 82:
! Jumlah (%)
|-----
| [[Suku MelayuMinangkabau|MelayuMinangkabau]] || align="center" | 6440,696
|-----
| [[Suku Melayu|Melayu]] || align="center" | 23,10
|-----
| [[Suku Jawa|Jawa]] || align="center" | 15,70
Baris 97 ⟶ 99:
Pada tahun 2014, Pekanbaru telah menjadi kota keempat berpenduduk terbanyak di Pulau [[Sumatra]], setelah [[Medan]] dan [[Palembang]]. Laju pertumbuhan ekonomi Pekanbaru yang cukup pesat, menjadi pendorong laju pertumbuhan penduduknya.
 
Etnis [[Minangkabau]] merupakan masyarakat terbesar dengan jumlah sekitar 40,96% dari total penduduk kota.<ref name="leo"/> Mereka umumnya bekerja sebagai profesional dan pedagang. Rata-rata mereka adalah orang Melayu yang berasal dari wilayah Riau daratan yang merupakan salah satu wilayah kekuasaan/wilayah rantau Minangkabau yang biasa disebut daghek/darat yang tersebar di kabupaten Rokan Hulu, kabupaten Kuantan Sengingi, khususnya kabupaten Kampar/ocu. Populasi yang cukup besar telah mengantarkan [[Bahasa Minang|Bahasa Melayu dialek Minang]] sebagai bahasa pergaulan yang umum digunakan oleh penduduk kota Pekanbaru, selain [[Bahasa Indonesia]].<ref>Parsudi Suparlan, Interaksi Antar Etnik di Beberapa Propinsi di Indonesia, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Indonesia, 1989</ref>
 
Selain itu, etnis yang memiliki proporsi cukup besar adalah [[Suku Melayu|Melayu Siak]] 23,10 %, [[Suku Jawa|Jawa]] menjadi suku pendatang terbanyak populasinya menempati posisi kedua setelah suku asli provinsi Riau yaitu Melayu dengan persentase sekitar 15,7% [[Tionghoa-Indonesia|BatakTionghoa]] berada di posisi ketiga dengan persentase 11,04% dan [[Suku Batak|TionghoaBatak]] 2,5%. Perpindahan ibu kota Provinsi Riau dari Tanjungpinang ke Pekanbaru tahun 1959, memiliki andil besar menempatkan [[Suku Melayu]] mendominasi struktur birokrasi pemerintahan kota, namun sejak tahun 2002 hegemoni mereka berkurang seiring dengan berdirinya Provinsi [[Kepulauan Riau]] dari pemekaran Provinsi [[Riau]].
 
Masyarakat Tionghoa Pekanbaru pada umumnya merupakan pengusaha, pedagang dan pelaku ekonomi. Selain berasal dari Pekanbaru sendiri, masyarakat Tionghoa yang bermukim di Pekanbaru banyak yang berasal dari wilayah pesisir Provinsi Riau, seperti dari [[Selatpanjang (kota)|Selatpanjang]], [[Bengkalis, Bengkalis|Bengkalis]] dan [[Bagan Siapi-api]]. Selain itu, masyarakat Tionghoa dari Medan dan Padang juga banyak ditemui di Pekanbaru, terutama setelah era milenium dikarenakan perekonomian Pekanbaru yang bertumbuh sangat pesat hingga sekarang.
Baris 350 ⟶ 352:
[[Kategori:Kota di Indonesia|Pekanbaru]]
[[Kategori:Ibu kota provinsi di Indonesia|Pekanbaru]]
<references group="lower-alpha" />