Stasiun Cilacap Pelabuhan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Sejarah: Merapikan kalimat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
→‎Sejarah: Kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 26:
Stasiun ini dibuka pada 20 Juli 1887 bersamaan dengan selesainya jalur rel menuju Cilacap Pelabuhan.<ref>{{citebook|url=http://digilib.fib.ugm.ac.id/book/detail/5218|last=Putra|first=Tiyas Adi|year=2012|title=Latar Belakang Pemilihan Lokasi Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Skripsi UGM (unpublished)}}</ref> Tetapi pada awalnya hanya menggunakan bangunan gudang sebagai stasiunnya karena area stasiun ini masih dikelola dari [[Stasiun Cilacap]] dan juga karena pada saat itu Pemerintah Hindia Belanda dan Staatsspoorwegen kesulitan dalam hal keuangan dan keterbatasan anggaran dan berencana membatalkan pembangunan jalur dari Yogyakarta menuju Cilacap Pelabuhan.
<ref>{{citebook|year=1892|title=Statistiek Van Het Vervoer Op De Spoorwegen En Tramwegen In Nederlandsch-Indie Over Het Jaar 1890|location=Batavia}}</ref> Pada tahun [[1911]] barulah dibuat bangunan stasiun permanen dikarenakan area gudang direnovasi dan dipindahkan seiring pengembangan jalur kereta di area pelabuhan serta keuntungan yang diperoleh dari dibukanya jalur menuju Cilacap Pelabuhan.
<ref name="susanto">{{citebook|last=Zuhdi|first=Susanto|year=2002|title=Cilacap (1830-1942): Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa|location=Jakarta|publisher=KPG}}</ref>
<ref name:"susanto">{{citebook|last=Zuhdi|first=Susanto|year=2002|title=Cilacap (1830-1942): Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa|location=Jakarta|publisher=KPG}}</ref> Stasiun Cilacap Pelabuhan dibuka bersamaan dengan dibukanya lintas [[Stasiun Kroya|Kroya]]-[[Stasiun Maos|Maos]]-[[Stasiun Cilacap|Cilacap]] guna memenuhi kebutuhan angkutan darat dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Intan. Dahulu stasiun ini merupakan stasiun penting bagi [[Hindia Belanda]] dikarenakan dekat pelabuhan. Mobilitas angkutan barang dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Intan menggunakan kereta api bertujuan untuk mengakomodasi pabrik-pabrik gula di wilayah barat Yogyakarta supaya lebih cepat menuju pelabuhan.<ref name:"susanto"/> Perkembangan penting terjadi pada akhir abad ke 19, ketika Pelabuhan Cilacap secara maksimal berfungsi sebagai pelabuhan niaga. Dari laporan perjalanan pejabat dinas perdagangan [[Nederlandsche Handel-Maatschappij|NHM]] M. Dames, pada pertengahan bulan Juni 1888 secara singkat dapat dilihat keadaan Kota Cilacap merupakan titik akhir jalur kereta api dari ujung timur. Sementara itu, rel kereta api dari [[Stasiun Cilacap]] diperpanjang sampai ke pelataran pelabuhan, sehingga barang-barang yang akan diekspor lebih mudah untuk dibongkar dan meningkatkan mobilitas sosial.<ref>{{Citebook|title=Verslag over de Staatspoorwegen in Nederlandsch-Indie over het Jaar|location=Batavia|publisher=Ogilvie|year=1889}}</ref>
 
<ref name:"susanto">{{citebook|last=Zuhdi|first=Susanto|year=2002|title=Cilacap (1830-1942): Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa|location=Jakarta|publisher=KPG}}</ref> Stasiun Cilacap Pelabuhan dibuka bersamaan dengan dibukanya lintas [[Stasiun Kroya|Kroya]]-[[Stasiun Maos|Maos]]-[[Stasiun Cilacap|Cilacap]] guna memenuhi kebutuhan angkutan darat dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Intan. Dahulu stasiun ini merupakan stasiun penting bagi [[Hindia Belanda]] dikarenakan dekat pelabuhan. Mobilitas angkutan barang dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Intan menggunakan kereta api bertujuan untuk mengakomodasi pabrik-pabrik gula di wilayah barat Yogyakarta supaya lebih cepat menuju pelabuhan.<ref name:="susanto"/> Perkembangan penting terjadi pada akhir abad ke 19, ketika Pelabuhan Cilacap secara maksimal berfungsi sebagai pelabuhan niaga. Dari laporan perjalanan pejabat dinas perdagangan [[Nederlandsche Handel-Maatschappij|NHM]] M. Dames, pada pertengahan bulan Juni 1888 secara singkat dapat dilihat keadaan Kota Cilacap merupakan titik akhir jalur kereta api dari ujung timur. Sementara itu, rel kereta api dari [[Stasiun Cilacap]] diperpanjang sampai ke pelataran pelabuhan, sehingga barang-barang yang akan diekspor lebih mudah untuk dibongkar dan meningkatkan mobilitas sosial.<ref>{{Citebook|title=Verslag over de Staatspoorwegen in Nederlandsch-Indie over het Jaar|location=Batavia|publisher=Ogilvie|year=1889}}</ref>
Selain memberdayakan jalur dan stasiun ini selain sebagai penghubung antara Bandung-Cilacap-Yogyakarta, Staatsspoorwegen juga menyiapkan langkah antisipasi alternatif menuju "pintu belakang" apabila terjadi invasi.<ref name:"susanto"/> Pada masa awal kedatangan bala tentara Jepang di Perang Dunia II, Pelabuhan Cilacap dimanfaatkan sebagai akses untuk kabur menuju wilayah sekutu terdekat, yaitu Australia.<ref name:"susanto"/>
 
Selain memberdayakan jalur dan stasiun ini selain sebagai penghubung antara Bandung-Cilacap-Yogyakarta, Staatsspoorwegen juga menyiapkan langkah antisipasi alternatif menuju "pintu belakang" apabila terjadi invasi.<ref name:"susanto"/> Pada masa awal kedatangan bala tentara Jepang di Perang Dunia II, Pelabuhan Cilacap dimanfaatkan sebagai akses untuk kabur menuju wilayah sekutu terdekat, yaitu Australia.<ref name:="susanto"/>
 
Berdasarkan peta perencanaan Kota Cilacap, pada tahun [[1945]] direalisasikan jalur kereta api dari stasiun ini ditambah dan diperpanjang dengan memutar menjadi lintas lingkar sehingga kereta yang datang ke Cilacap tak memutar balik lokomotif tetapi dapat langsung diteruskan dari Cilacap Pelabuhan menuju [[Stasiun Rawabasum]] dan [[Stasiun Gumilir]] tanpa melewati [[Stasiun Cilacap]] lagi<ref>[https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/815749 Town plan of Tjilatjap dated 1943 and further revised from Japanese] material, Dec. 1945. 1st. edition in Nov. 1945.]</ref>. Namun, saat ini jalur lingkar itu sudah tidak aktif<ref>[https://nla.gov.au/nla.obj-486276138/view Java 1:50,000 : T725 / prepared under the direction of CINCUSARPAC by the U.S. Army Map Service, Far East]</ref>.