Suku Māori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 142:
}}
 
Kepercayaan Māori tradisional berasal dari budaya Polinesia. Konsep-konsep yang berasal dari Polinesia, seperti misalnya {{[[Tapu (budaya Polinesia)|tapu]] (suci), dan noa (tidak suci), {{lang|mi|[[mana]]}} (otoritas/prestise) dan {{lang|mi|wairua}} (jiwa), memainkan peranan penting dalam kehiduapn sehari-hari orang Māori. Ada banyak [[Daftar dewa-dewi Māori|dewa-dewi dalam kepercayaan Māori]]. Kini, orang Māori banyak yang beragama Kristen, termasuk dalam aliran [[Presbyterian]], [[Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir]] (Mormon), kelompok Kristen Māori seperti [[Rātana]] dan [[Ringatū]],<ref name="religion">{{cite web|url=https://2001-2009.state.gov/g/drl/rls/irf/2007/90148.htm|title=New Zealand – International Religious Freedom Report 2007|publisher=U.S. State Department|access-date=29 April 2010}}</ref> dan juga kelompok-kelompok [[Katolik]], [[Anglikan]], dan [[Metodis]].<ref>{{cite web|url=http://www.cpifinancial.net/v2/Magazine.aspx?v=1&aid=1118&cat=IBF&in=21|title=Kia Ora Aotearoa|date=August 2007|work=CPI Financial|access-date=29 April 2010}}</ref><ref>Hume, Tim. "Muslim faith draws converts from NZ prisons." Star Times</ref> [[Islam di Selandia Baru|Islam]] diperkirakan sebagai agama yang paling cepat berkembang di kalangan orang Māori,<ref>{{cite journal |last1=Onnudottir |first1=Helena |last2=Possamai |first2=Adam |last3=Turner |first3= Bryan |date=2012 |title= Islam and Indigenous Populations in Australia and New Zealand |url=https://www.academia.edu/20725187 |journal=Muslims in the West and the Challenges of Belonging |pages=60–86 |access-date=10 March 2017 }}</ref> namun jumlah orang [[Muslim Māori]] masih sangat sedikit. Pada [[Sensus Selandia Baru 2013]], 8,8% mengaku beragama Kristen Māori, 39,6% masuk ke dalam denominasi Kristen lainnya, dan 46,3% mengaku tidak beragama. Jumlah orang Māori yang Kristen dan tidak beragama sebanding dengan orang Selandia Baru asal Eropa.<ref>{{Cite web |url= http://www.stats.govt.nz/~/media/Statistics/Census/2013%20Census/profile-and-summary-reports/quickstats-culture-identity/tables.xls |title= 2013 Census QuickStats about culture and identity – tables |publisher=[[Statistics New Zealand]] |date= 15 April 2014 |access-date= 18 July 2015}}</ref>
 
Banyak orang Māori yang masih mempercayai tradisi spiritual seperti tapu dan noa. Benda-benda, daerah, atau bangunan tertentu dapat dianggap tapu (terlarang secara spiritual) dan harus dibuat menjadi noa (tidak terlarang) melalui upacara.<ref>{{cite web |title=The Tangi – Religion and spirituality – Tapu and Noa |url=http://history-nz.org/maori6.html |website=The Maori – Spirituality – New Zealand in History |publisher=New Zealand in History |access-date=31 March 2020}}</ref> Misalnya, ketika hendak memasuki sebuah wharenui (rumah musyawarah), seseorang sebaiknya melepas sepatu sebagai tanda penghormatan untuk roh nenek moyang yang diwakilkan dan hadir secara spiritual di dalamnya.<ref>{{cite web |last1=Hanly |first1=Gil |title=Shoes at the door of the wharenui |url=https://teara.govt.nz/en/photograph/41374/shoes-at-the-door-of-the-wharenui |website=Te Ara: The Encyclopedia of New Zealand – Te Ara: The Encyclopedia of New Zealand |access-date=31 March 2020}}</ref> Ritual spiritual lainnya adalah ''hurihanga takapau'' (penyucian), yang dipraktikkan untuk memastikan bahwa ikan yang ditangkap tidak tapu.<ref>{{cite encyclopedia |last=Keane |first=Basil |title=Traditional Māori religion – ngā karakia a te Māori – Rituals and ceremonies |url=https://teara.govt.nz/en/traditional-maori-religion-nga-karakia-a-te-maori/page-5 |encyclopedia=Te Ara: The Encyclopedia of New Zealand |date=5 May 2011 |access-date=5 April 2020}}</ref>
Baris 157:
Instrumen musik tradisional Māori disebut [[taonga pūoro]]. Instrumen ini banyak digunakan saat menyampaikan cerita, melakukan tradisi keagamaan, serta juga dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika memulai hari baru.<ref>{{Cite web|date=2016-06-10|title=Māori musical instruments|url=https://www.tepapa.govt.nz/discover-collections/read-watch-play/maori/maori-musical-instruments|access-date=2021-01-24|website=Museum of New Zealand Te Papa Tongarewa, Wellington, NZ|language=en}}</ref> Terdapat dua jenis ''taonga pūoro'', yaitu instrumen melodi seperti suling serta instrumen ritmis seperti ''poi'', "bola biji ''flax'' yang diutas tali, untuk diayun dan ditepuk".<ref>{{Cite web|last=Flintoff|first=Brian|date=22 Oct 2014|title=Māori musical instruments – taonga puoro|url=https://teara.govt.nz/en/maori-musical-instruments-taonga-puoro|url-status=live|archive-url=|archive-date=|access-date=2021-01-24|website=Te Ara - the Encyclopedia of New Zealand|language=en}}</ref>
 
Hubungan antara suku Māori dengan orang Indonesia juga sempat ditampilkan melalui seni pertunjukan, yaitu dalam kolaborasi [[Tantowi Yahya]], Dubes Indonesia untuk Selandia Baru, dengan empat penyanyi Selandia Baru, yaitu [[Ron Mark]], [[Shane Reti]], [[Louisa Wall]], dan [[Caai-Michelle]] (semuanya dari suku Māori). Mereka menciptakan album berjudul "Friends for Good", yang menggambarkan kedekatan antara Dubes Tantowi dengan rekan kerjanya di Selandia Baru.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2020-12-19|title=Gebrak Diplomasi Harmonis Indonesia-Selandia Baru, Dubes Tantowi Yahya Akan Rilis Album Kolaborasi Halaman all|url=https://www.kompas.com/global/read/2020/12/19/144506270/gebrak-diplomasi-harmonis-indonesia-selandia-baru-dubes-tantowi-yahya|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2021-03-01}}</ref>
 
=== Kesusastraan dan media ===