Sejarah Asia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k typo
Vedolique (bicara | kontrib)
Baris 195:
== Sejarah kontemporer ==
{{further|Sejarah kontemporer}}
[[Berkas:Asia (late 19th century- early 20th century).jpg|jmpl|461x461px|Peta Asia (akhir abad 19 sampai awal abad 20)]]
Bangsa-bangsa Eropa menjajah berbagai wilayah Asia menjelang awal abad ke-20, misalnya [[Kemaharajaan Britania|Hindia Inggris]], [[Indochina Prancis|Indocina Prancis]], [[Hindia Timur Spanyol]], serta [[Makau]] dan [[Goa]] Portugis. [[Permainan Besar]] antara Rusia dan Inggris adalah perebutan kekuasaan di wilayah Asia Tengah pada abad ke-19. [[Jalur kereta api Trans-Siberia]], lintas Asia dengan kereta api, rampung menjelang 1916. Beberapa wilayah Asia tetap merdeka dari kendali Eropa, meskipun tidak lepas dari pengaruhnya, misalnya [[Persia]], [[Thailand]], dan sebagian besar Tiongkok. Pada abad ke-20, [[Kekaisaran Jepang]] berekspansi ke Tiongkok dan Asia Tenggara dalam [[Perang Dunia II]]. Seusai perang, banyak negara Asia merdeka dari penjajahan bangsa-bangsa Eropa. Selama [[Perang Dingin]], bagian utara Asia yang berpaham komunis berpihak pada [[Uni Soviet]] dan Republik Rakyat Tiongkok, sementara sekutu-sekutu barat membentuk pakta-pakta seperti [[CENTO]] dan [[Pakta Pertahanan Asia Tenggara|SEATO]]. Konflik-konflik seperti [[Perang Korea]], [[Perang Vietnam]], dan [[Perang Soviet-Afganistan|Invasi Soviet atas Afganistan]] adalah pertempuran-pertempuran komunis lawan anti komunis. Dalam beberapa dasawarsa usai Perang Dunia II, sebuah program restrukturisasi besar-besaran berhasil memajukan Jepang menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia, suatu fenomena yang dikenal sebagai [[Keajaiban ekonomi Jepang setelah Perang Dunia II|mukjizat ekonomi pascaperang Jepang]]. [[Konflik Arab-Israel]] mendominasi sejarah modern Timur Tengah. Seusai tumbangnya [[Uni Soviet]] pada 1991, tumbuh banyak negara merdeka baru di Asia Tengah.