Keraton Surakarta Hadiningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Imociro (bicara | kontrib)
Mengubah ejaan yang masih keliru
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Maulana.AN (bicara | kontrib)
Baris 71:
[[Berkas:Kori srimanganti.jpg|jmpl|kiri|Kori Sri Manganti dan Panggung Sangga Buwana.]]
[[Berkas:Bangsal Marcukundho.jpg|jmpl|kiri|Bangsal Marcukundha.]]
Untuk memasuki kompleks ini dari sisi utara harus melalui sebuah pintu gerbang yang disebut dengan ''[[Kori Kamandungan]]''. Di depan sisi kanan dan kiri gerbang yang bernuansa warna biru dan putih ini terdapat dua arca. Di sisi kanan dan kiri pintu besar ini terdapat cermin besar dan diatasnya terdapat suatu hiasan yang terdiri dari senjata dan bendera yang ditengahnya terdapat lambang kerajaan. Hiasan ini disebut dengan ''Gendera Gula Klapa''. Di halaman Sri Manganti terdapat dua bangunan utama yaitu ''Bangsal Smarakatha'' disebelah barat dan ''Bangsal Marcukundha'' di sebelah timur.
 
Pada zamannya ''Bangsal Smarakatha'' digunakan untuk menghadap para pegawai menengah ke atas dengan pangkat ''Bupati Lebet'' ke atas. Tempat ini pula menjadi tempat penerimaan kenaikan pangkat para pejabat senior. Sekarang tempat ini digunakan untuk latihan menari dan mendalang. Kata ''asmarakatha'' sendiri memiliki arti sebagai ''dawuh kang nengsemake'' atau perkataan yang menyenangkan.
Baris 77:
''Bangsal Marcukundha'' pada zamannya digunakan untuk menghadap para opsir prajurit, untuk kenaikan pangkat pegawai dan pejabat yunior, serta tempat untuk menjatuhkan vonis hukuman bagi kerabat Sri Sunan. Sekarang tempat ini untuk menyimpan ''Krobongan Madirengga'', sebuah tempat untuk upacara sunat/khitan para putra Sri Sunan. Selanjutnya, di sebelah timur bangunan tersebut terdapat sebuah ruang yang menghadap ke barat, yang digunakan sebagai ''Kantor Wedana''.
 
Di sisi barat daya ''Bangsal Marcukundha'' terdapat sebuah menara bersegi delapan yang disebut dengan ''Panggung Sangga Buwana''. Menara yang memiliki tinggi sekitar tiga puluhan meter ini sebenarnya terletak di dua halaman sekaligus, halaman ''Sri Manganti'' dan halaman Kedaton. Namun pintu utamanya terletak di halaman ''Kedaton''. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk mengintai tentara Belanda yang ada di [[Benteng Vastenburg]]. Selain itu, bangunan ini memiliki fungsi spiritual yaitu tempat bertemunya [[Ratu Pantai Selatan]] dengan raja dan tempat bermeditasi raja.<ref> {{citation|title=Morfosemantis Nama-nama Bangunan di Kompleks Keraton Surakarta|author=Rifka Nilasari|year=2013|publisher=Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta|page=88|url=https://core.ac.uk/reader/33526080}} </ref> Bangunan ini sempat terbakar pada 19 November 1954 lalu dibangun kembali dan selesai pada 30 September 1959.<ref> {{cite web|title=Panggung Sangga Buwana Di Keraton Solo, Tempat Ketemu Ratu Kidul|author=Chelin Indra Sushmita|website=Solopos.com|year=2020|accssdate=21 Februari 2021|url=https://www.solopos.com/panggung-sangga-buwana-di-keraton-solo-tempat-ketemu-ratu-kidul-1071063}} </ref>
 
=== Kompleks Kedaton ===