Pulau Enggano: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 32:
== Nama ==
Pulau Enggano telah lama dikenal oleh [[orang Melayu]]. Orang Melayu menamai Pulau Enggano sebagai "Pulau Telanjang" karena pada masa lalu [[Suku Enggano|masyarakat adat Enggano]] baik pria maupun wanita [[Telanjang dada|bertelanjang dada]].<ref>{{Cite journal|last=Boewang|first=Djoeragan|date=1854|title=Verslag omtrent het eiland Engano|url=https://munas.kemdikbud.go.id/ebook/file/tijd/TBG1854_2.pdf|journal=Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde|pages=379–393}}</ref><ref>{{Cite book|last=Modigliani|first=Elio|date=1893|title=Tra la gente nuda: Viaggio al l'isola di Engano|publisher=Sordomuti}}</ref><ref name=":0">{{Cite book|last=Modigliani|first=Elio|date=1894|title=L'isola delle donne: Viaggio ad Engano|publisher=Ulrico Hoepli|url-status=live}}</ref> Sementara itu, orang Enggano menyebut pulau mereka sebagai "È Loppeh" yang dalam [[bahasa Enggano]] berarti ‘tanah’, ‘daratan’, atau ‘bumi’.<ref>{{Cite journal|last=Walland|first=J.|date=1864|title=Het eiland Engano|url=https://munas.kemdikbud.go.id/ebook/file/tijd/TBG1864_14.pdf|journal=Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde|pages=93–124, 330–339}}</ref><ref name=":0" />
 
Di samping itu, nama “Enggano” yang dikenal sekarang kemungkinan berasal dari [[bahasa Portugis]] ''engano'' (diucapkan /eŋgano/) yang bermakna ‘kesalahan’. Nama tersebut kemungkinan diberikan oleh Talesso, seorang pelaut Portugis, yang terdampar di pulau tersebut.<ref name=":1" />
 
== Geografi ==
Baris 45 ⟶ 47:
[[Marco Polo]] diduga adalah orang pertama yang mencatat keberadaan Pulau Enggano saat melakukan perjalanan kembali ke [[Venesia]] setelah 24 tahun di Asia.<ref>{{Cite book|last=Bartoli|first=Adolfo|date=1863|title=I viaggi di Marco Poli|publisher=Felice Le Monnier|url-status=live}}</ref> Pada 1345 atau 53 tahun setelah Marco Polo, [[Ibnu Batutah]] juga mencatat keberadaan "Pulau Telanjang" di selatan [[Pulau Sumatra]].<ref>{{Cite journal|last=Monteil|first=Vincent|date=1970|title=The Introduction to the Voyages of Ibn Battutah|journal=The Islamic Review & Arab Affairs}}</ref><ref>{{Cite book|last=Battuta|first=Ibn|date=1980|title=Travels in Asia and Africa: 1325–1354|publisher=Routledge & Kegan Paul|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Mackintosh-Smith|first=T.|date=2002|title=Travels with a Tangerine: A Journey in the Footnotes of Ibn Battutah|publisher=Picador|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Euben|first=Roxanne Leslie|date=2006|url=https://www.worldcat.org/oclc/69792066|title=Journeys to the other shore: Muslim and Western travelers in search of knowledge|location=Princeton|publisher=Princeton University Press|isbn=0-691-12721-2|oclc=69792066|url-status=live}}</ref> Meski demikian, tidak diketahui apakah keduanya mendarat di Pulau Enggano.
 
Terdapat catatan-catatan awal pendaratan pelaut-pelaut Eropa ke Pulau Enggano. Pelaut Eropa yang tercatat pertama kali mendarat di Pulau Enggano adalah pelaut Portugis di bawah pimpinan Alvaro Talesso atau Alonzo Talesso. Pada 1506, kapalnya terhempas badai sehingga mereka terdampar di Pulau Enggano.<ref name=":0" /> Pada 5 Juni 1596, ekspedisi Belanda di bawah pimpinan [[Cornelis de Houtman]] tercatat mendarat di Pulau Enggano.<ref name=":1">{{Cite book|date=2017|url=https://www.worldcat.org/oclc/1033541966|title=Ekspedisi Pulau Enggano|location=Jakarta|isbn=978-979-799-944-5|editor-last=Maryanto|editor-first=Ibnu|pages=15|oclc=1033541966|editor-last2=Hamidy|editor-first2=A.|editor-last3=Keim|editor-first3=A. P.|editor-last4=Sihotang|editor-first4=V. L.|editor-last5=Lupiyaningdyah|editor-first5=P.|editor-last6=Irham|editor-first6=M.|editor-last7=Ardiyani|editor-first7=M.|oclc=1033541966|url-status=live}}</ref>
 
Sejak 1596 hingga 1771, tidak ada orang Eropa yang hadir secara terus menerus di Pulau Enggano.<ref name=":1" /> Meski Belanda pernah melakukan ekspedisi dari [[Batavia]] pada 1645, Pulau Enggano termasuk pulau yang mereka telantarkan. Pada 1684, Pulau Enggano berada [[Bengkulu-Inggris|di bawah kekuasaan Inggris]] bersamaan dengan keberhasilan mereka merebut Bengkulu dari Belanda.<ref name=":1" /> Catatan pertama tentang keberadaan masyarakat adat Enggano berasal dari buku catatan pelayaran pelaut Inggris bernama Charles Miller yang berlayar dari Bengkulu ke Pulau Enggano pada 1771.<ref>{{Cite journal|last=Miller|first=Charles|last2=King|first2=Edward|last3=Frere|first3=John|date=1778|title=An Account of the Island of Sumatra, &c. By Mr. Charles Miller. Communicated by Edward King, Esq.|url=https://www.jstor.org/stable/106321|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society of London|volume=68|pages=160–179|issn=0261-0523}}</ref>