Bardiya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
'''Bardiya''' ({{lang-peo|𐎲𐎼𐎮𐎡𐎹}}<ref>{{cite book|last=Akbarzadeh|first=D.|coauthors=A. Yahyanezhad|title=The Behistun Inscriptions (Old Persian Texts)|publisher=Khaneye-Farhikhtagan-e Honarhaye Sonati|year=2006|language=Persia|isbn=964-8499-05-5|pages=59}}</ref> ''Bardiya'')<ref name="kent-p395">{{cite book|last=Kent|first=Ronald Grubb|others=diterjemahkan ke dalam bahasa Persia oleh S. Oryan|title=Old Persian: Grammar, Text, Glossary|isbn=964-421-045-X|year=1384 [[Iranian calendar|AP]]|language=Persia|pages=395}}</ref> (kemungkinan meninggal tahun 522 SM), dikenal dengan '''Smerdis''' ({{lang-grc|[[wikt:Σμέρδις|Σμέρδις]]}}) di kalangan bangsa Yunani, adalah putra [[Koresy Agung]] dan adik laki-laki [[Kambisus II]]. Baik Koresy maupun Kambisus adalah Raja Diraja (Kaisar) Iran dari Dinasti Akhemeniyah.
 
Ada perbedaan pendapat mengenai kaitan antara Bardiya dengan Raja Diraja Iran yang berkuasa setelah Kambisus II. Pandangan tradisional menyebutkan bahwa seorang [[magi|magus]] yang bernama '''Gaumata''' ({{lang-peo|𐎥𐎢𐎶𐎠𐎫}}<ref>{{cite book|last=Akbarzadeh|first=D.|coauthors=A. Yahyanezhad|title=The Behistun Inscriptions (Old Persian Texts)|publisher=Khaneye-Farhikhtagan-e Honarhaye Sonati|year=2006|language=Persia|isbn=964-8499-05-5|pages=60}}</ref> ''Gaumāta''<ref name="kent-p395" />) mengaku sebagai Bardiya dan duduk di takhta Iran sepeninggal Kambisus mangkat. Namun sebagian besar sejarawan modern menyatakan bahwa orang yang berkuasa setelah Kambisus memang benar-benar Bardiya, sedangkan cerita yang menyebutkan bahwa dia adalah Bardiya palsu merupakan rekaan [[Darius Agung|Darius]] semata sebagai pembenarannya untuk mengambil alih takhta Iran. Nama Bardiya disebut dalam [[Inskripsi Behistun|Prasasti Behistun]] yang dibuat oleh Darius.
 
== Nama ==
 
Namanya tercantum dalam berbagai sumber sejarah. Dia disebut dengan nama Persianya, Bardiya atau Bardia, dalam prasasti [[Inskripsi Behistun|Prasasti Behistun]] yang dibuat Darius Agung. [[Herodotos]] menyebutnya Smerdis, yang merupakan bentuk Yunani umum dari namanya; nama Persia telah berasimilasi dengan nama Yunani (Asiatik) Smerdis atau Smerdies, nama yang juga muncul dalam puisi [[Alkaios dari Metilene|Alkaios]] dan [[Anakreon]]. Dia disebut Tanyoxarces (Sphendadates) oleh [[Ktesias]],<ref>Ktesias ''Pers.'' 8</ref> dia dipanggil Tanooxares oleh [[Xenophon]] yang mengambil nama dari Ktesias,<ref>Xenophon ''Cyrop. Vin.'' 7.ii</ref> dan dia dipanggil Mardos oleh [[Yustinus (sejarawan)|Markus Yustinus]]<ref>Yustinus i.9, Mergis</ref> dan [[Aiskhilos]].<ref>Aiskhilos ''Pers.'' 774</ref>
 
== Pandangan tradisional ==
Baris 38:
Pandangan tradisional didasarkan pada beberapa sumber kuno, di antaranya Prasasti Behistun,<ref>[https://www.livius.org/articles/place/behistun/behistun-3/? livius.org/articles/place/behistun]</ref> juga Herodotos,<ref name="Godley Herodotus 3-4">A. D. Godley ''Herodotus : The Persian Wars : Books 3–4'' (Cambridge, MA 1921) hlm. 38–41, 76–117 [[c:File:Smerdis(Herodotus).pdf|Commons:File:Smerdis(Herodotus).pdf]]</ref> Ktesias,<ref name="Wellem">{{citation|author1=Ktesias|last2=Stronk|first2=Jan P., tr.|title=Ctesias' Persian History: Introduction, text, and translation|year=2010|publisher=Wellem|pages=323–325}}.</ref> dan Yustinus, meskipun ada sedikit perbedaan di antara mereka. Tiga sumber tertua yang masih selamat sepakat bahwa Gaumata/Pseudo-Smerdis/Sphendadates digulingkan oleh Darius dan lainnya dalam kudeta, dan Darius kemudian naik tahta. Sebagian besar sumber (termasuk Darius sendiri, Herodotos dan Ktesias) menyebutkan Darius sebagai bagian dari tujuh kelompok konspirator. Dalam sumber-sumber Yunani dan Latin, Darius kemudian menjadi raja diraja dengan melakukan kecurangan dalam sebuah kontes.
 
Bardiya adalah putra bungsu Koresy Agung dan saudara tiri atau kandung Kambisus II. Menurut Ktesias, Koresy yang berada di ranjang kematiannya menunjuk Bardiya sebagai satrap (gubernur) dari beberapa provinsi di timur jauh.<ref>Ktesias, ''Persica: Book 11, Fragment 9, taken from Photius' excerpt'' https://www.livius.org/ct-cz/ctesias/photius_persica.html#%A78 cf. Xenophon ''Cyrop. vin.'' 7, if</ref> Menurut Darius Agung, Kambisus II membunuh Bardiya setelah dia menjadi Raja Diraja Iran dan sebelum keberangkatannya ke Mesir, tetapi hal itu dirahasiakan. Menurut Herodotos (yang memberikan dua cerita rinci), Bardiya pergi ke Mesir dengan Kambisus dan berada di sana untuk beberapa waktu tetapi kemudian Kambisus mengirimnya kembali ke Susa karena iri, karena "Bardiya sendiri yang dapat menarik busur yang dibawa dari raja Ethiopia." Herodotos kemudian menyatakan bahwa "Kambisus bermimpi melihat saudara laki-lakinya duduk di takhta kerajaan. Sebagai hasil dari mimpi ini, Kambisus mengirim penasihat kepercayaannya Prexaspes dari Mesir ke Susa dengan perintah untuk membunuh Smerdis" (Bardiya)".<ref name=EI-Bardiya>{{cite encyclopaedia|title=Bardia|last=Dandamaev|first=M.|encyclopedia=Encyclopaedia Iranica|volume=3|location=New York|year=2001}}</ref>
 
Kematian Bardiya tidak diketahui orang-orang, sehingga saat seseorang mengaku sebagai dirinya dan menyatakan dirinya sebagai raja diraja di sebuah gunung dekat kota Persia Paisyiyauvada pada musim semi 522 SM, banyak yang mempercayainya. Darius menyatakan bahwa nama asli orang itu adalah Gaumata, seorang pendeta Magian dari Media. Menurut Herodotos, nama asli Bardiya palsu itu adalah Oropastes, tetapi menurut Ktesias adalah Sphendadates.
Baris 65:
{{s-ttl|title=[[Daftar raja Mesir kuno|Firaun Mesir]]|years=522 SM}}
{{end}}
 
{{negara-bio-stub|Persia}}
 
[[Kategori:Kematian 522 SM]]