Toto (permainan): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
Toto dikenal di [[Indonesia]] sejak zaman [[kolonialisme]] [[Belanda]], banyak penduduk yang gemar memainkannya. Namun permainan toto terhenti semenjak [[kemerdekaan]] Indonesia di proklamasikan.
 
Berikutnya permainan [[lotre]] ini mulai dikembangkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Pertama pada tahun 1968, dimana pemerintah daerah [[Kota Surabaya|Surabaya]] menjual Lotto yang merupakan singkatan dari Lotre Totalisator. Fungsinya untuk menghimpun dana [[Pekan Olahraga Nasional 1969|Pekan Olahraga Nasional]] atau [[Pekan Olahraga Nasional|PON]] yang diadakan pada tahun 1969.
 
Setelah Lotto, muncul juga [[KSOB]] (Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah) dan [[Nalo]] (Nasional Lotre). Pada saat itu pemerintah dipimpin oleh [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]] juga mengadakan program bernama SDSB atau Sumbangan Dana Sosial Berhadiah.
 
ProgrmProgram SDSB ini diadakan pemerintah Indonesia dengan meniru pemerintahan [[Inggris]] dan [[Singapura]] yang telah duluan melakukannya dan berhasil. Suntikan dana segar yang banyak oleh kedua negara tersebut yang ingin diikuti oleh Indonesia tetapi gagal karena terindikasi [[Korupsi di Indonesia|korupsi]] terkait dana SDSB. Selanjutnya program tersebut dihentikan dan [[Majelis Ulama Indonesia|MUI]] akhirnya menyatakan lotre dilarang dan tidak boleh dilakukan lagi. Dengan dipertegas oleh disetujuinya [[Undang-undang|UU]] terkait tindak pidana [[perjudian]].
 
=== Toto Zaman Modern ===