HIM Damsyik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RXerself (bicara | kontrib)
RXerself (bicara | kontrib)
cn
Baris 1:
{{Refimprove|date=Februari 2021}}{{Infobox artis indonesia
|image = HIM Damsyik.jpg
|imagesize = 255px
Baris 23:
== Biografi ==
=== Masa kecil ===
Kedua orang tuanya berasal dari [[Minangkabau]] dan termasuk kaum terdidik Minang pada masa itu yang banyak bekerja pada perusahaan-perusahaan Belanda. Sejak kecil putra dari kepala pegawai di perusahaan pelayaran Belanda, KPM, ini telah senang menari. Setiap ada pesta atau perayaan, Damsyik selalu turut ambil bagian dalam menyanyi. Bakatnya semakin terasah saat hijrah ke [[Jakarta]] untuk [[kuliah]]. Saat itu pada tahun 1950-an masih banyak [[Belanda|orang Belanda]] yang bermukim di Jakarta, sehingga budaya dansa-dansa masih dominan sebagai alat pergaulan termasuk di kalangan mahasiswa. Semasa kuliah, Damsyik pernah aktif sebagai anggota Ikatan Mahasiswa [[Jakarta|Djakarta]] (Imada).{{Butuh rujukan}}
 
=== Karier menari ===
Sejak menjuarai Lomba Dansa Ballroom di Jakarta, kepercayaan diri Damsyik semakin tinggi dan dia memutuskan untuk menekuni dansa secara profesional. Damsyik mendalami dansa selama empat tahun di Rellum Dancing School, [[Belanda]] dan menjadi salah satu dari sedikit instruktur dansa Indonesia yang berhasil mengantongi ijazah dansa berkelas internasional. Damsyik pernah menjadi juara kedua pada lomba dansa internasional di Bangkok. Nama Damsyik pun mulai terkenal sebagai guru dansa untuk tarian jenis ball room dan Amerika Latin pada tahun 1950-an.{{Butuh rujukan}}
 
Popularitas dansa sempat meredup pada akhir tahun 1950-an saat [[Partai Komunis Indonesia]] mencapnya sebagai produk gaya hidup imperialis. Namun lagu resmi Piala Dunia tahun 1998 Prancis, “La Copa de la Vida” yang disenandungkan oleh [[Ricky Martin]] secara apik dalam pakem tarian salsa yang atraktif, turut menghidupkan kembali popularitas dansa. Tentu saja hal ini juga membawa imbas positif pada kemampuan menari Damsyik. Selain sering mengajar dansa di kelas-kelas dansa profesional yang tersebar di banyak tempat di Jakarta serta mengajar privat, ayah lima ayah anak ini juga mengajar di sekolah dansa miliknya, Damsyik School of Dance.{{Butuh rujukan}}
 
Setelah Komite Olahraga Nasional Indonesia ([[Komite Olahraga Nasional Indonesia|KONI]]) mengakui dansa sebagai olahraga, maka dibentuklah Ikatan Olahraga Dansa Indonesia yang bernaung di bawah keanggotaan KONI. HIM Damsyik menjadi ketua umum pertamanya sejak sejak [[12 Juli]] [[2002]].
 
=== Karier akting ===
Lelaki bertinggi badan 180 sentimeter dengan berat hanya 55 kilogram ini mulai bermain film pada tahun [[1959]] dalam ''Bertamasya''. Awalnya Damsyik diajak bermain sebagai aktor oleh sutradara [[Win Umboh]] yang sebelumnya telah biasa mengajak dia sebagai koreografer untuk film-filmnya. Namun Damsyik sempat berhenti dan mulai bermain kembali pada tahun 1981. Namanya mulai melejit saat berperan sebagai [[Datuk Maringgih]] dalam sinetron ''[[Siti Nurbaya]]'' (1992). Sampai tahun [[1994]], Damsyik tercatat telah bermain dalam 62 film bioskop.{{Butuh rujukan}}
 
== Meninggal dunia ==