Anyakrawati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 125.161.132.77 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Borgxbot
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''RadenSri MasSusuhunan JolangAdi Prabu Hanyakrawati Senapati ing Alaga Mataram''' (lahir: [[Kotagede]], ? - wafat: [[Krapyak]], [[1613]]) adalah raja kedua [[Kesultanan Mataram]] yang memerintah pada tahun [[1601]]-[[1613]]. bergelarIa juga sering disebut dengan gelar anumerta ''Panembahan Seda ing Krapyak'Susuhunan', Adiyang Prabubermakna Hanyakrawati"Baginda Senapatiyang ingwafat Alagadi Mataram'''Krapyak". KarenaTokoh meninggalini dimerupakan Hutanayah Krapyak,dari ia[[Sultan punAgung]], mendapatraja gelarterbesar anumertaMataram '''Panembahanyang Sedajuga ing[[pahlawan nasional Krapyak'''Indonesia]].
 
== Silsilah keluarga ==
MasNama Jolangasli Prabu Hanyakrawati adalah '''Raden Mas Jolang''', putra [[Panembahan SenopatiSenapati]] raja pertama [[Kesultanan Mataram]]. yangIbunya lahir daribernama Ratu Mas Waskitajawi, putri Ki Ageng Panjawi, penguasa [[Pati]]. Antara kedua orang tua Mas Jolang tersebut masih terjalin hubungan sepupu.
 
Ketika menjabat sebagai [[Adipati Anom]] (putra mahkota), Mas Jolang menikah dengan Ratu Tulungayu putri dari [[Ponorogo]],. Namun perkawinan namuntersebut tidak juga dikaruniai anak.putra, Padahalpadahal iaMas Jolang terlanjur berjanji jika kelak dirinya menjadi raja, kedudukan [[Adipati Anom]] akan diwariskan kepada putra yang dilahirkan Ratu Tulungayu.
 
Mas Jolang kemudian menikah lagi dengan Dyah Banowati putri [[Pangeran Benawa]] raja [[Kesultanan Pajang|Pajang]]. Dyah Banowati yang kemudian bergelar Ratu Mas Hadi, melahirkan [[Sultan Agung|Raden Mas Rangsang]] dan Ratu Pandansari (kelak menjadi istri [[Pangeran Pekik]]).
 
Empat tahun setelah Mas Jolang naik takhta, barulahternyata Ratu Tulungayu melahirkan seorang putra bernama Raden Mas Wuryah alias [[Adipati Martopuro]]. Padahal saat itu jabatan adipati anom telah dipegang oleh Mas Rangsang.
 
== Peran Awalawal ==
Mas Jolang pernah dikirim ayahnya untuk menghadapi pemberontakan pamannya dari pihak ibu, yaitu [[Adipati Pragola]] dari [[Pati]] tahun [[1600]].
 
Pemberontakan itutersebut dipicu oleh perkawinan [[Panembahan SenopatiSenapati]] dengan Retno Dumilah putri [[Madiun]] sebagai permaisuri kedua. [[Adipati Pragola]] marah karena khawatir kedudukan kakaknya (Ratu Mas Waskitajawi) terancam. Ia pun memberontak menyatakan [[Pati]] lepas dari [[Mataram]].
 
[[Panembahan Senopati]]Senapati menugasi Mas Jolang untuk memadamkan pemberontakan [[Adipati Pragola]]. Namun ia tidak mampu mengalahkan kesaktian pamannya itu. MasIa Jolang punbahkan jatuh pingsan olehkarena luka-lukanyaterluka menghadapi Pragola dan terpaksa dibawa pasukannya mundur oleh pasukannya.
 
Pemberontakan [[Adipati Pragola]] [[Pati]] ini akhirnya ditumpas langsung oleh [[Panembahan Senopati]]Senapati sendiri.
 
== Pemberontakan SesamaPangeran SaudaraPuger ==
Pangeran Puger alias Raden Mas Kentol Kejuron adalah putra kedua [[Panembahan Senapati]] yang lahir dari selir bernama Nyai Adisara. Saat itu putra pertama Senapati yang bernama Raden Rangga Samudra (lahir dari Rara Semangkin) telah meninggal sejak lama. Hal ini membuat Pangeran Puger menjadi putra tertua dan merasa lebih berhak atas takhta [[Kesultanan Mataram]] daripada Mas Jolang.
Pengangkatan Mas Jolang sebagai Prabu Hanyokrowati membuat kakaknya (lain ibu) yang bernama [[Pangeran Puger]] merasa iri. Hanyokrowati yang menyadari hal itu segera mengangkat [[Pangeran Puger]] sebagai adipati [[Demak]].
 
Panembahan Senapati meninggal pada tahun [[1601]] dan digantikan oleh Mas Jolang sebagai raja Mataram selanjutnya, yang bergelar Prabu Hanyakrawati. Pengangkatan tersebut membuat Pangeran Puger sakit hati dan tidak mau menghadap ke pertemuan kenegaraan. menyadari hal itu, Hanyakrawati pun mengangkat kakaknya itu sebagai adipati [[Demak]].
Meskipun demikian, [[Pangeran Puger]] tetap saja memberontak tahun [[1602]], menolak mengakui kedaulatan adiknya. Perang antara [[Demak]] dan [[Mataram]] meletus. Akhirnya pada tahun [[1605]] [[Pangeran Puger]] dapat ditangkap dan dibuang ke [[Kudus]].
 
Meskipun demikian, [[Pangeran Puger]] tetap saja memberontak pada tahun [[1602]], menolak mengakui kedaulatan adiknya. Perang saudara antara [[Demak]]Mataram dan [[Mataram]]Demak pun meletus. Akhirnya, pada tahun [[1605]] [[Pangeran Puger]] dapat ditangkap dan dibuang ke [[Kudus]].
Pemberontakan selanjutnya terjadi tahun [[1607]] dilakukan oleh Pangeran Jayaraga (alias Raden Mas Barthotot), adik Hanyokrowati yang menjadi bupati [[Ponorogo]]. Pemberontakan ini dipadamkan oleh adik yang lain, yaitu Pangeran Pringgalaya (alias Raden Mas Julik putra Retno Dumilah). Jayaraga tertangkap dan dibuang ke Masjid Watu di [[Nusakambangan]].
 
Pemberontakan selanjutnya terjadi pada tahun [[1607]], dilakukan oleh Pangeran Jayaraga (alias Raden Mas Barthotot), adik HanyokrowatiHanyakrawati yang menjadi bupati [[Ponorogo]]. Pemberontakan ini dipadamkan oleh adik yang lain, yaitu Pangeran Pringgalaya (alias Raden Mas Julik putra Retno Dumilah). Jayaraga tertangkap dan dibuang ke Masjid Watu di [[Nusakambangan]].
 
== Menyerang Surabaya ==
Pada tahun [[1610]] HanyokrowatiHanyakrawati melanjutkan usaha ayahnya, yaitu menaklukkan [[Surabaya]], musuh terkuat [[Kesultanan|Mataram]]. Serangan-serangan yang dilakukannya sampai akhir pemerintahannya tahun [[1613]] hanya mampu memperlemah perekonomian [[Surabaya]] namun tidak mampu menjatuhkan kota itutersebut.
 
Serangan pada tahun [[1613]] sempat menyebabkan pos-pos [[VOC]] di [[Gresik]] dan Jortan ikut terbakar. Sebagai permintaan maaf, HanyokrowatiHanyakrawati mengizinkan [[VOC]] mendirikan pos dagang baru di [[Jepara]]. Ia juga mencoba menjalin hubungan dengan markas besar [[VOC]] di [[Ambon]].
 
== Kematian Prabudi HanyokrowatiKrapyak ==
Serangan tahun [[1613]] sempat menyebabkan pos-pos [[VOC]] di [[Gresik]] dan Jortan ikut terbakar. Sebagai permintaan maaf, Hanyokrowati mengizinkan [[VOC]] mendirikan pos dagang baru di [[Jepara]]. Ia juga mencoba menjalin hubungan dengan markas besar [[VOC]] di [[Ambon]].
Prabu HanyokrowatiHanyakrawati meninggal dunia pada tahun [[1613]] karena kecelakaan sewaktu berburu [[kijang]] di Hutan Krapyak. Oleh karena itu, ia pun terkenal dengan gelar anumerta ''Panembahan Seda ing Krapyak''.
 
Putra yang ditunjuk sebagai raja selanjutnya adalah [[Mas Rangsang]]. Namun, karena sebelumnyua pernah berjanji pada istri pertama (Ratu Tulungayu), maka [[Adipati Martopuro|Mas Wuryah]] pun lebih dahulu dijadikan raja bergelar [[Adipati Martopuro]] selama satu hari.Ia digantikan [[Sutawijaya]] .
== Kematian Prabu Hanyokrowati ==
Prabu Hanyokrowati meninggal dunia tahun [[1613]] karena kecelakaan sewaktu berburu [[kijang]] di Hutan Krapyak. Oleh karena itu, ia pun terkenal dengan gelar anumerta Panembahan Seda ing Krapyak.
 
Setelah memerintah selama satu hari, Adipati Martopuro kemudian digantikan oleh Mas Rangsang, atau yang lebih terkenal dengan julukan [[Sultan Agung]].
Putra yang ditunjuk sebagai raja selanjutnya adalah [[Mas Rangsang]]. Namun karena pernah berjanji pada istri pertama (Ratu Tulungayu), maka Mas Wuryah lebih dahulu dijadikan raja bergelar [[Adipati Martopuro]] selama satu hari.Ia digantikan [[Sutawijaya]] .
 
== Kepustakaan ==
Baris 45 ⟶ 49:
{{start box}}
{{succession box |
before=[[Mpu SindokSutawijaya]] |
title=[[Sultan Mataram]] |
years=1601-1613 |
after=[[RaadAdipati van BeheerMartopuro]]
}}
{{end box}}