Homonim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Elis (WMID) (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Homonim''' adalah suatu [[kata]] yang memiliki relasi makna yang berbeda tetapi mempunyai kesamaan dalam hal [[fonologis]] atau [[ortografis]] (tulisan).<ref name=":0">{{Cite book|last=Yusri|first=|last2=R|first2=Mantasiah|date=2020-07-01|url=https://books.google.co.id/books?id=SXH3DwAAQBAJ&pg=PA92&dq=polisemi+adalah&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwib77LjscXuAhVO7XMBHXQeBoY4ChDoATAFegQIBhAC#v=onepage&q=polisemi%20adalah&f=false|title=Linguistik Mikro (Kajian Internal Bahasa Dan Penerapannya)|location=Sleman|publisher=Deepublish|isbn=978-623-02-1314-4|pages=92|language=id|url-status=live}}</ref> Jika lafalnya sama disebut [[homofon]], tetapi jika yang sama adalah ejaannya maka disebut [[homograf]].<ref name=":1"> [http://organisasi.org/sinonim_antonim_dan_homonim Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia] </ref> Contoh homonimi baik itu homograf atau homofon memang lebih banyak dijumpai pada [[bahasa Inggris]] dibandingkan pada [[bahasa Indonesia]]. Untuk membedakan kata-kata yang memiliki persamaan dalam hal penulisan atau pelafalan namun maknanya berbeda yakni dengan memperhatikan konteks [[kalimat]] secara utuh, bukan hanya fokus pada katanya saja. Melalui konteks kalimat secara utuh, akan dengan mudah memahami makna kata yang dimaksud.<ref name=":0" />
 
Homonim bukan kata melainkan dua buah kata atau lebih yang kebetulan bentuknya sama. Penafsiran pada homonim bisa terjadi pada seluruh satuan [[gramatikal]] kata tersebut. Maka dari itu, homonim akan memiliki makna yang berbeda pula. Di dalam kamus homonim disimpan sebagai [[entri]] yang berbeda-beda, sehingga tidak ada hubungan makna yang terdapat antara kata yang satu dan kata yang lainnya.<ref>{{Cite book|last=Nugraheni|first=Aninditya Sri|date=2019-02-01|url=https://books.google.co.id/books?id=whyeDwAAQBAJ&pg=PA65&dq=homonim+adalah&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiv-Oj1tcXuAhURILcAHas0CoQQ6AEwBnoECAYQAg#v=onepage&q=homonim%20adalah&f=false|title=Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif|location=Jakarta|publisher=Prenada Media|isbn=978-602-422-807-1|pages=65|language=id|url-status=live}}</ref>
 
== Etimologi ==
Baris 9:
Ada tiga cara terbentuknya sebuah homonim yaitu [[konvergensi]] [[fonetis]], [[divergensi]] makna dan pengaruh asing. Timbulnya homonim yang paling umum adalah lewat konvergensi (pemusatan dan perpaduan) fonetis (bunyi). Karena pengaruh bunyi maka dua atau tiga kata yang semula berbeda bentuknya, lalu menjadi sama bunyinya dalam bahasa [[lisan]] atau kadang-kadang sampai ke tulisannya. Perkembangan makna yang menyebar (divergen) juga bisa menimbulkan homonim. Jika dua buah makna atau lebih ([[polisemi]]) dari sebuah kata berkembang ke arah yang berbeda, maka di sana tidak akan jelas lagi hubungan antara makna-makna itu, dan kesatuan kata itu menjadi rusak dan polisemi berubah menjadi homonim. Bentuk homonim ini merupakan pasangan atau mitra yang pas dari suatu proses. Penafsiran lembali homonim-homonim sebagaimana keduanya dahulu merupakan sebuah kata yang mempunyai dua makna.
 
Banyak kata [[asing]] yang masuk ke dalam suatu bahasa sangat mungkin menimbulkan homonim dalam bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain. Kadang- kadang kata asing itu membangun homonim dengan kata asli setelah kata asing itu disesuaikan bunyinya dengan lidah Indonesia. Manakala sebuah kata pinjaman menjadi kokoh mapan dalam lingkungan baru maka ia akan disesuaikan dengan sistem bunyi [[lingkungan]] atau bahasa baru itu dan karenanya akan mengalami perubahan bunyi yang normal. Lalu kata ini menjadi serupa dengan kata lain dalam bahasa yang meminjam itu.<ref>{{Cite journal|last=Chindyani|first=Maria Gabriella|date=2017-03-01|title=HOMONIM BAHASA DAYAK MUARA|url=https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/18819/15834|journal=Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa|language=en-US|volume=6|issue=3|pages=4|doi=|issn=2715-2723}}</ref>
 
== Jenis ==