Gunung berapi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 60:
 
== Klasifikasi gunung berapi berdasarkan aktivitas vulkanik ==
Gunung-gunung berapi memiliki perbedaan pada tingkat aktivitasnya. Beberapa gunung berapi dapat meletus beberapa kali dalam setahun, tetapi ada pula yang hanya meletus tiap puluhan ribu tahun sekali.<ref>{{Cite book|last=Martí Molist|first=Joan|date=2017-09-06|url=http://oxfordhandbooks.com/view/10.1093/oxfordhb/9780190699420.001.0001/oxfordhb-9780190699420-e-32|title=Assessing Volcanic Hazard|location=|publisher=Oxford University Press|isbn=|volume=1|pages=47|language=en|doi=10.1093/oxfordhb/9780190699420.013.32|url-status=live}}</ref> Gunung berapi dapat diklasifikasikan secara informal sebagai '''aktif''', '''tidur''', atau '''mati''', meskipun batasan dari klasifikasi ini tidak begitu jelas.<ref>{{cite webCite book|last1last=Pariona Geikie|first1first=Amber Archibald|titledate=Difference Between an Active, Dormant, and Extinct Volcano 1882|url=https://wwwbooks.worldatlasgoogle.comco.id/articles/when-is-a-volcano-considered-active-dormant-or-extinct.htmlbooks?id=qxRaAAAAYAAJ&pg=PA208|title=Textbook of Geology|location=|publisher=WorldAtlas.com Macmillan|isbn=|pages=208|accesslanguage=en|url-datestatus=27 November 2020live}}</ref>
 
===Aktif===
Baris 67:
Tidak ada konsensus yang mampu mendefinisikan kapan gunung berapi dikatakan "aktif".<ref>{{Cite web|last=Williams|first=Matt|date=19 September 2016|title=What is the difference between active and dormant volcanoes?|url=https://phys.org/news/2016-09-difference-dormant-volcanoes.html|website=phys.org|language=en|access-date=2021-01-25}}</ref> Umur dari sebuah gunung berapi bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga jutaan tahun.<ref>{{Cite book|last=Cas|first=R.|last2=Wright|first2=J.|date=2012-12-06|url=https://books.google.co.id/books?id=ddKUBwAAQBAJ&pg=PA294|title=Volcanic Successions Modern and Ancient: A geological approach to processes, products and successions|location=|publisher=Springer Science & Business Media|isbn=978-94-009-3167-1|pages=294|language=en|url-status=live}}</ref> Umur yang panjang ini terkadang jauh melampaui umur manusia atau bahkan peradaban di Bumi. Contohnya, sebuah gunung berapi telah meletus puluhan kali dalam beberapa ribu tahun terakhir. Meskipun demikian, gunung tersebut saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan meletus. Kondisi ini merupakan contoh gunung yang sebenarnya aktif, tetapi tampak mati bagi manusia yang berumur jauh lebih pendek dibandingkan gunung tersebut.
 
Ilmuan biasanya menganggap sebuah gunung berapi mengalami erupsi atau akan mengalami erupsi berdasarkan beberapa faktor seperti aktivitas [[Gempa (fenomena alam)|kegempaan]], emisi gas dari gunung, dan sebagainya. Sebagian besar ilmuwan menganggap gunung berapi "aktif" apabila gunung tersebut pernah mengalami erupsi dalam kurun waktu 10.000 tahun (masa [[holosen]])—kriteria yang sama juga digunakan oleh Program Global Volcanism Smithsonian. Hingga September 2020, program tersebut mencatat 1420 gunung berapi aktif yang pernah mengalami erupsi pada masa Holosen.<ref name="GVPDatabase2020">{{cite web|last=|first=|date=2013|editor-last=Venzke|editor-first=E.|title=Holocene Volcano List|url=https://volcano.si.edu/list_volcano_holocene.cfm|work=[[Global Volcanism Program]] Volcanoes of the World (version 4.9.1)|publisher=[[Smithsonian Institution]]|access-date=30 Januari 2021}}</ref> Sebagian besar gunung berapi tersebut terletak di [[Cincin Api Pasifik]]. Sekitardan lebih dari 500 juta orang tinggal di dekat gunung berapi.<ref name=esa>{{citeCite webjournal|last=Doocy|first=Shannon|last2=Daniels|first2=Amy|last3=Dooling|first3=Shayna|last4=Gorokhovich|first4=Yuri|date=2013|title=The Human Impact of Volcanoes: a Historical Review of Events 1900-2009 and Systematic Literature Review|url= httphttps://wwwcurrents.esaplos.intorg/SPECIALSdisasters/Space_for_our_climate/SEM3XU2VQUD_0index.html%3Fp=7389.html |titlejournal=VolcanoesPLoS Currents|yearlanguage=2009 en|publishervolume=European Space Agency |accessissue=|pages=|doi=10.1371/currents.dis.841859091a706efebf8a30f4ed7a1901|issn=2157-date3999|pmc=AugustPMC3644290|pmid=23857374|quote=More 16,than 2012500 million people live within the potential exposure range of a volcano.}}</ref>
 
Dasar lain yang digunakan dalam menentukan apakah gunung berapi aktif atau tidak adalah menggunakan catatan sejarah.<ref>{{cite book |title=Volcanoes |first=Robert I. |last=Tilling |year=1997 |publisher=U.S. Department of the Interior, U.S. Geological Survey |location=Denver, Colorado |access-date=August 16, 2012 |chapter=Volcano environments |chapter-url= http://pubs.usgs.gov/gip/volc/environments.html |quote=There are more than 500 active volcanoes (those that have erupted at least once within recorded history) in the world}}</ref> Dasar ini sebenarnya menimbulkan masalah baru karena catatan sejarah pada setiap daerah di dunia berbeda-beda. Di [[Tiongkok dan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Tiongkok]] dan daerah [[Mediterania]], catatan sejarah mencatat peristiwa yang terjadi hingga 3000 tahun yang lalu, tetapi catatan sejarah di barat laut [[Amerika Serikat]] dan [[Kanada]] hanya mencatat peristiwa yang terjadi kurang dari 300 tahun yang lalu. Sejarah di [[Hawaii]] dan [[Selandia Baru]] bahkan hanya mencatat peristiwa yang terjadi sekitar 200 tahun yang lalu.<ref name=Decker>{{cite book |title=Mountains of Fire: The Nature of Volcanoes |last1=Decker |first1=Robert Wayne |last2=Decker |first2=Barbara |year=1991 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-31290-5 |page=7 |url= https://books.google.com/books?id=-P83AAAAIAAJ&pg=PA7 }}</ref> Meskipun demikian, ''Catalogue of the Active Volcanoes of the World'' yang diterbikan per bagian oleh Asosiasi Vulkanologi Internasional antara tahun 1951 dan 1975 menggunakan dasar ini untuk menyematkan status aktif pada 500 gunung berapi di dunia.<ref name=Decker/>
 
Hingga tahun 2019, berikut adalah lima dari gunung berapi paling aktif di Indonesia:<ref>{{Cite web|last=Kahfi|first=Kharishar|date=12 Februari 2019|title=Mountains rumbling: Five most active volcanoes in the archipelago|url=https://www.thejakartapost.com/news/2019/02/12/mountains-rumbling-five-most-active-volcanoes-in-the-archipelago.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2021-01-25}}</ref>
Baris 79:
 
===Tidur===
Gunung berapi tidur adalah gunung berapi yang tidak pernah tercatat mengalami erupsi, tetapi bisa mengalami erupsi lagi di masa mendatang.<ref name="Nelson2016">{{cite web|author=Nelson|first=Stephen A.|date=4 Oktober 2016|title=Volcanic Hazards & Prediction of Volcanic Eruptions|url=http://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volhaz&pred.htm|website=|publisher=Tulane University|access-date=5 September 2018}}</ref> Gunung berapi dapat tetap bertahan pada status ini dalam waktu yang lama, seperti [[Kaldera Yellowstone|Yellowstone]] yang telah berada pada masa istirahat sejak 70070.000 tahun yang lalu dan [[Gunung Toba]] yang telah beristirahat selama 380.000 tahun.<ref name=chesner1991>{{citeCite journal|doilast=10.1130/0091-7613(1991)019<0200:EHOESL>2.3.CO;2Lowenstern|urlfirst=http://www.geo.mtu.edu/~raman/papers/ChesnerGeology.pdf|last1=Chesner|Jacob first1=C.A.B|last2=RoseSmith|first2=J.A.Robert B|last3=DeinoHill|first3=W.I.David P|last4date=Drake2006-08-15|first4title=R.Monitoring super-volcanoes: geophysical and geochemical signals at Yellowstone and other large caldera systems|last5url=Westgate|first5=Ahttps://royalsocietypublishing.org/doi/10.1098/rsta.2006.1813|titlejournal=EruptivePhilosophical HistoryTransactions of Earth'sthe LargestRoyal QuaternarySociety calderaA: (TobaMathematical, Indonesia)Physical Clarifiedand Engineering Sciences|volumelanguage=19en|pagesvolume=200–203364|journalissue=Geology1845|datepages=March 19912062|access-datedoi=January 20, 2010|issue=3|bibcode = 1991Geo10.1098/rsta.2006..19..200C 1813|issn=1364-503X}}</ref> Contoh lainnya adalah [[Gunung Sinabung]] yang telah beristirahat setidaknya selama 1200 tahun hingga akhirnya kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada tahun 2010.<ref>{{Cite journal|last=Andreastuti|first=Supriati|last2=Paripurno|first2=EkoTeguh|last3=Gunawan|first3=Hendra|last4=Budianto|first4=Agus|last5=Syahbana|first5=Devy|last6=Pallister|first6=John|date=2019-09-15|title=Character of community response to volcanic crises at Sinabung and Kelud volcanoes|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0377027317300768|journal=Journal of Volcanology and Geothermal Research|language=en|volume=382|issue=|pages=301-303|doi=10.1016/j.jvolgeores.2017.01.022|issn=0377-0273}}</ref>
 
===Mati===
[[Berkas:Fourpeaked-fumaroles-cyrus-read1.JPG|thumb|[[Gunung Fourpeaked]] di [[Alaska]] yang erupsi pada September 2006 setelah disangka sebagai gunung mati]]
Gunung berapi mati atau padam adalah gunung berapi yang tidak pernah tercatat mengalami erupsi dan kemungkinan tidak akan mengalami erupsi karena tidak lagi memiliki suplai magma.<ref name="Nelson2016" /> Contoh dari gunung berapi mati adalah, [[Gunung Hohentwiel]] di Jerman, [[Gunung Shiprock]] di New Mexico, dan [[Gunung Zuidwal]] di [[Belanda]]. Istilah gunung mati sebenarnya masih diperdebatkan karena umur gunung yang jauh lebih panjang daripada umur manusia yang mengamatinya.<ref>{{Cite web|last=Asyhad|first=Moh Habib|date=14 Februari 2014|title=Prof. Dr. Katili: Tak Pernah Ada Gunung Api Mati - Semua Halaman - Intisari|url=https://intisari.grid.id/read/0365331/prof-dr-katili-tak-pernah-ada-gunung-api-mati?page=all|website=intisari.grid.id|language=id|access-date=2021-01-25}}</ref> Beberapa gunung bahkan mengalami erupsi setelah dinyatakan sebagai gunung mati, seperti [[Gunung Fourpeaked]] di [[Alaska]] yang meletus pada tahun 2006 setelahtanpa 10.000adanya tahuncatatan istirahataktivitas vulkanik selama masa [[holosen]].<ref>{{Cite namejournal|last="Cervelli|first=P. F.|last2=West|first2=M.|date=2007-12-01|title=The 2006 Eruption of Fourpeaked Volcano, Katmai National Park, Alaska|url=http:0"//adsabs.harvard.edu/abs/2007AGUFM.V31E0719C|journal=AGU Fall Meeting Abstracts|volume=31|issue=|doi=}}</ref>
 
== Klasifikasi gunung berapi berdasarkan frekuensi letusan di Indonesia ==
Baris 142:
 
==Jenis erupsi==
Secara umum, erupsi gunung berapi dibagi menjadi erupsi magmatik, freatomagmatik, dan freatik.<ref name="vol cash">{{cite book|title=Volcanic Ash|publisher=[[University of California Press]]|page=246|author1=Heiken, G. |author2=Wohletz, K. |name-list-style=amp |access-date=3 August 2010 }}</ref>
 
===Erupsi magmatik===
Erupsi magmatik disebabkan oleh pelepasan gas akibat peristiwa dekompresi.<ref name="vol cash"/> Magma dengan kekentalan rendah dan sedikit kandungan gas akan menghasilkan erupsi yang relatif lemah. Sebaliknya, magma kental yang memiliki kandungan gas dalam jumlah yang besar dapat menghasilkan erupsi yang kuat. Jenis erupsi berikut merupakan erupsi yang namanya berasal dari peristiwa sejarah:<ref>{{Cite book|last=McLeish|first=Andrew|date=1992|url=https://books.google.co.id/books?id=rhkgwEvrVe8C&pg=PA63|title=Geological Science|location=|publisher=Nelson Thornes|isbn=978-0-17-448221-5|pages=63-64|language=en|url-status=live}}</ref>
 
* ''Erupsi Hawaiian'' adalah erupsi gunung berapi yang memuntahkan lava [[mafik]] dengan kandungan gas yang relatif sedikit. Erupsi ini hanya menghasilkan aliran lava cair, tetapi hanya sedikit mengeluarkan [[tefra]]. Jenis erupsi ini dapat membentuk gunung berapi landai dengan diameter lebar seperti [[Mauna Loa|Gunung Mauna Loa]]. Nama erupsi ini berasal dari nama gunung-gunung berapi di Hawaii.
Baris 186:
Terdapat beberapa peristiwa yang merupakan akibat dari erupsi gunung berapi, seperti [[aliran piroklastik]], [[lahar]], dan emisi karbon dioksida. Aktivitas vulkanik juga menyebabkan beberapa peristiwa lain seperti gempa bumi, [[fumarol]], [[kolam lumpur]], dan [[geiser]]. Beberapa peristiwa tersebut seringkali memberikan dampak buruk secara langsung bagi aktivitas manusia.
 
Gas vulkanik dapat mencapai lapisan stratosfer sehingga dapat membentuk aerosol [[asam sulfat]] yang mampu menghamburkan radiasi dari Matahari dan menurunkan temperatur di permukaan Bumi.<ref>{{Cite journal|last=Naik|first=Vaishali|last2=Horowitz|first2=Larry W.|last3=Schwarzkopf|first3=M. Daniel|last4=Lin|first4=Meiyun|date=2017|title=Impact of volcanic aerosols on stratospheric ozone recovery|url=https://agupubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/2016JD025808|journal=Journal of Geophysical Research: Atmospheres|language=en|volume=122|issue=17|pages=9515–9516|doi=10.1002/2016JD025808|issn=2169-8996}}</ref> Hal seperti ini kemungkinan pernah terjadi pada [[Huaynaputina|Gunung Huaynaputina]] sekitar tahun 1600, ketika gas vulkanik di atmosfer menyebabkan terjadinya [[Bencana kelaparan Rusia 1601–03|bencana kelaparan Rusia antara tahun 1601-1603]].<ref>{{Cite journal|last=Witze|first=Alexandra|date=2008-04-11|title=The volcano that changed the world|url=http://www.nature.com/articles/news.2008.747|journal=Nature|language=en|pages=news.2008.747|doi=10.1038/news.2008.747|issn=0028-0836}}</ref> Reaksi kimia yang terjadi pada [[aerosol]] sulfat di stratosfer juga dapat merusak [[lapisan ozon]]. Zat asam seperti [[hidrogen klorida]] (HCl) dan [[hidrogen fluorida]] (HF) dapat jatuh ke permukaan Bumi sebagai [[hujan asam]].<ref>{{Cite journal|last=Martı́nez|first=M|last2=Fernández|first2=E|last3=Valdés|first3=J|last4=Barboza|first4=V|last5=Van der Laat|first5=R|last6=Duarte|first6=E|last7=Malavassi|first7=E|last8=Sandoval|first8=L|last9=Barquero|first9=J|date=2000-04-01|title=Chemical evolution and volcanic activity of the active crater lake of Poás volcano, Costa Rica, 1993–1997|url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0377027399001651|journal=Journal of Volcanology and Geothermal Research|language=en|volume=97|issue=1|pages=136–138|doi=10.1016/S0377-0273(99)00165-1|issn=0377-0273}}</ref> Erupsi eksplosif gunung berapi juga dapat melepaskan gas rumah kaca seperti karbon dioksida.
Gas vulkanik dapat mencapai lapisan stratosfer sehingga dapat membentuk aerosol [[asam sulfat]] yang mampu memantulkan radiasi dari Matahari dan menurunkan temperatur di permukaan Bumi dalam jumlah yang signifikan.<ref>{{cite journal
| last1 = Miles | first1 = M.G.
| last2 = Grainger | first2 = R.G.
| last3 = Highwood | first3 = E.J.
| title = The significance of volcanic eruption strength and frequency for climate
| journal = Quarterly Journal of the Royal Meteorological Society | date = 2004
| volume = 130 | issue = 602
| pages = 2361–2376
| doi = 10.1256/qj.03.60
| url = http://eodg.atm.ox.ac.uk/eodg/papers/2004Miles1.pdf
| bibcode = 2004QJRMS.130.2361M}}
 
</ref> Hal seperti ini kemungkinan pernah terjadi pada [[Huaynaputina|Gunung Huaynaputina]] sekitar tahun 1600, ketika gas vulkanik di atmosfer menyebabkan terjadinya [[Bencana kelaparan Rusia 1601–03|bencana kelaparan Rusia antara tahun 1601-1603]].<ref>{{cite web |author=University of California – Davis |title=Volcanic Eruption Of 1600 Caused Global Disruption |date=April 25, 2008 |work=ScienceDaily |url=https://www.sciencedaily.com/releases/2008/04/080423135236.htm}}</ref> Reaksi kimia yang terjadi pada [[aerosol]] sulfat di stratosfer juga dapat merusak [[lapisan ozon]]. Zat asam seperti [[hidrogen klorida]] (HCl) dan [[hidrogen fluorida]] (HF) dapat jatuh ke permukaan Bumi sebagai [[hujan asam]]. Erupsi eksplosif gunung berapi juga dapat melepaskan gas rumah kaca seperti karbon dioksida.<ref>{{cite web|last1=McGee|first1=Kenneth A.|last2=Doukas|first2=Michael P.|date=Mei 1997|title=Impacts of Volcanic Gases on Climate, the Environment, and People|url=http://pubs.usgs.gov/of/1997/of97-262/of97-262.html|website=|publisher=United States Geological Survey|access-date=August 9, 2014|last3=Kessler|first3=Richard|last4=Gerlach|first4=Terrence M.}}</ref>
 
Abu vulkanik yang dilontarkan ke udara dapat membahayakan pesawat, terutama [[pesawat jet]]. Partikel yang masuk ke dalam mesin jet dapat meleleh akibat temperatur tinggi dan turbin mesin. Selain itu, abu vulkanik dengan kecepatan tinggi dapat merusak bagian luar pesawat, instrumen navigasi, dan sistem komunikasi.<ref>{{Cite web|last=Becker|first=Rachel|date=2018-02-20|title=Why it’s dangerous to fly through volcanic ash|url=https://www.theverge.com/2018/2/20/17030346/indonesia-volcano-sinabung-airplanes-volcanic-ash-clouds|website=The Verge|language=en|access-date=2021-01-30}}</ref> Gangguan-gangguan seperti dapat menyebabkan terganggunya penerbangan akibat penundaan dan pengalihan rute penerbangan.
 
[[Musim dingin vulkanik]] diduga sempat terjadi 70.000 tahun yang lalu ketika terjadinya erupsi dahsyat [[Gunung Toba]] di Pulau Sumatra.<ref>{{citeCite web|last=Vogel|first=Gretchen|date=2018-03-12|title=SupervolcanoHow eruptionancient humans insurvived Sumatraglobal ‘volcanic deforestedwinter’ Indiafrom 73,000massive years agoeruption|url=https://www.sciencedailysciencemag.comorg/releasesnews/20092018/1103/091123142739.htmhow-ancient-humans-survived-global-volcanic-winter-massive-eruption|website=ScienceDailyScience {{!}} AAAS|language=en|access-date=November 24, 20092021-01-31}}</ref> Peristiwa ini mungkin telah menyebabkan terjadinya [[leher botol populasi]] yang memengaruhi genetika manusia zaman sekarang.<ref>{{cite news|last=Whitehouse|first=David|date=9 Juni 2003|title=When humans faced extinction|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/2975862.stm|work=|publisher=BBC|access-date=30 Januari 2021}}</ref> Pada tahun 1815, erupsi [[Gunung Tambora]] menyebabkan anomali iklim global yang dikenal sebagai "[[Tahun tanpa musim panas|Year Without a Summer]]".<ref>''[{{Cite book|last=Klingaman|first=William K.|last2=Klingaman|first2=Nicholas P.|date=2013-02-26|url=https://books.google.comco.id/books?id=ipNcKc0Mv5IC&pgO8WoqlSDXH0C|title=PA155The VolcanoesYear inWithout human historySummer: the1816 far-reachingand effectsthe ofVolcano majorThat eruptions]''.Darkened Jellethe ZeilingaWorld deand Boer,Changed Donald Theodore Sanders (2002)History|location=|publisher=St. [[PrincetonMartin's University Press]].Publishing p. 155. {{ISBNGroup|0isbn=978-1-691250-0508101206-37|pages=1|language=en|url-status=live}}</ref> Erupsi besar gunung berapi juga kemungkinan telah menyebabkan terjadinyasetidaknya beberapasatu peristiwa [[Kepunahan massal|kepunahan masal]] seperti peristiwa [[Peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur|Ordovisium-Silur]], [[Peristiwa kepunahan Perm–Trias|Permian-Triassic]], dan [[Peristiwa Kepunahan Devonian Akhir|Devonian Akhir]].<ref>{{citeCite webjournal|last1last=O'HanlonPercival|first1first=LarryLawrence M. E.|titlelast2=Yellowstone'sRuhl|first2=Micha|last3=Hesselbo|first3=Stephen SuperP.|last4=Jenkyns|first4=Hugh SisterC.|urllast5=http://wwwMather|first5=Tamsin A.discovery.com/convergence/supervolcano/others/others_07.html|websitelast6=DiscoveryWhiteside|first6=Jessica ChannelH.|archivedate=2017-06-19|title=Mercury evidence for pulsed volcanism during the end-Triassic mass extinction|url=https://web.archivedoi.org/web/20050314025022/http://dsc10.discovery.com/convergence/supervolcano/others1073/others_07pnas.html1705378114|archive-datejournal=MarchProceedings 14,of 2005the National Academy of Sciences|datelanguage=March 14en|volume=114|issue=30|pages=7929, 20057934|doi=10.1073/pnas.1705378114|issn=0027-8424|pmc=PMC5544315|pmid=28630294}}</ref>
 
===Dampak baik===
Meskipun erupsi gunung berapi dianggap sebagai bencana yang membahayakan manusia, aktivitas vulkanik di masa lalu dapat mendukung perkembangan sumber daya di sekitarnya. Abu vulkanik yang dilepaskan oleh gunung berapi mengandung zat nutrisi seperti besi, [[magnesium]], [[kalium]], [[kalsium]], dan [[fosforus]] yang dapat menyuburkan tanah.<ref name="kiprop-2019">{{cite webCite journal|last1last=Kiprop Fiantis|first1first=JosephDian|last2=Ginting|first2=Frisa Irawan|last3=Gusnidar|last4=Nelson|first4=M.|last5=Minasny|first5=Budiman|date=2019/1|title=WhyVolcanic IsAsh, VolcanicInsecurity Soilfor the People but Securing Fertile? Soil for the Future|url=https://www.worldatlasmdpi.com/articles/why-is-volcanic-soil2071-fertile.html 1050/11/11/3072|websitejournal=WorldAtlas.com Sustainability|access-datelanguage=27 November 2020 en|datevolume=18 January 201911|issue=11|pages=16-17|doi=10.3390/su11113072}}</ref> Aktivitas vulkanik juga disertai dengan aliran panas dari dalam Bumi yang dapat dimanfaatkan untuk [[pembangkit listrik tenaga panas bumi]].<ref>{{Cite nameweb|last="kiprop-2019"Deamer|first=Kacey|date=9 Februari 2017|title=Magma Power: Scientists Drill into Volcano to Harness its Energy|url=https://www.livescience.com/57833-scientists-drill-volcano-core-geothermal-energy.html|website=livescience.com|language=en|access-date=2021-01-31}}</ref>
 
== Lihat pula ==