Asmara memulai debut peran filmnya dalam “Setan Jawa”. Sebuah film bisu hitam putih dengan iringan musik live orchestra klasik dan gamelan yang disutradarai oleh [[Garin Nugroho]] dan ditampilkan di [[Melbourne, Australia]] sebagai pembukaan Asia Pacific Triennial of Performing Arts pada tanggal 24 Februari 2017. ''Setan Jawa'' adalah awal mula Asmara berkarier di dalam dunia perfilman. Asmara, yang memiliki latar belakang tari tango, flamenco dan poletari dancetiang, membuat Garin terinspirasi untuk mengekspresikan karakter Asih melalui kombinasi dari tarian-tarian kontemporer tersebut dengan gerakan tari Jawa tradisional. Semangat Asmara terlihat ketika baru saja kembali dari pemotretan di Larantuka, Flores Timur, [[Nusa Tenggara Timur|Nusa Tenggara Timur]].<ref>{{Cite news|url=|title=Titik Balik Asmara|last=Setianingsih|first=Dwi As|date=2018|work=|access-date=|via=}}</ref>
Asmara mendapatkan popularitas saat berperan sebagai Darminah, tokoh antagonis dalam ''[[Pengabdi Setan (film 2017)|Pengabdi Setan]]'' karya [[Joko Anwar]].
Asmara pernah melanjutkan studinya di [[Milan]], [[Italia]], dengan beasiswa dari Haute Future Fashion Academy & Camera Nazionale della Moda Italiana. Di sana ia menyelesaikan jenjang studi Master-nya dengan predikat [[cum laude]] di bidang ''Marketing & Branding for Luxury Products'' (2014). Pada tahun berikutnya, Asmara mengikuti program seni musim panas di Nuova Accademia di Belle Arti Milano. Pada tahun 2015 ia mengikuti beberapa lokakarya tari kontemporer. PadaIa bulan Juni iajuga berpartisipasi dalam lokakarya dibawah naungan sebuah grup tari kontemporer asal Italia, Artemis Danza (2015) dan pada bulan November padadi tahun yang sama dengan grup tari bernama ''Tecnologia Filosofica''. Pada bulan Mei 2017 Asmara kembali mengikuti workshop tari kontemporer dari grup Campo Largo Nomads dan ''workshop'' actingakting bersama Commedia dell’Arte yang dipimpin oleh Maestro Enrico Bonavera.
