Usamah bin Zaid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Penambahan Biografi dan Referensi |
||
Baris 11:
| relatives = [[Aiman bin Ubaid]] (saudara tiri)
}}
Nama lengkap beliau adalah '''Usamah bin Zaid bin Haritsah bin Syurahbil bin Ka'ab bin Abdil 'Uzza bin Yazid bin Umrul Qais''' ([[Bahasa Arab]]: <big>أُسَامَة ٱبْن زَيْد بن حارثة بن شراحبيل بن كعب بن عبد العزى بن يزيد بن امرئ القيس</big>) adalah salah seorang pemeluk [[Islam]] paling awal dan
== Biografi ==
Beliau merupakan anak dari sahabat terkenal yang pernah menjadi anak angkat Nabi Muhammad yaitu [[Zaid bin Haritsah]], secara nasab beliau masih termasuk dari keturunan [[Banu Kalb|Bani Kalb]], sedangkan Ibunya yaitu [[Barkah binti Tsa’labah|Ummu Aiman]], merupakan salah seorang yang merawat dan mengasuh Nabi Muhammad sewaktu kecil. sehingga akhirnya Ia mendapat julukan lain yaitu "al-Hibbu ibnu al-Hibbi" (orang tersayang anak dari yang tersayang). Wafat pada tahun 54 H di Madinah.<ref>{{Cite book|last=|first=|date=|url=|title=Thabaqat Ibnu Sa'ad jilid 2|location=|publisher=|isbn=|pages=189|url-status=live}}</ref>
== Keutamaan ==
Selain karena faktor keturunan dari dua orang yang dikasihi oleh Nabi, beliau juga memiliki keutamaan lainnya, seperti :
Mendapat pembelaan dari Rasulullah langsung ketika para sahabat yang lebih tua mempertanyakan kepemimpinan Usamah atas mereka, dan mengatakan bahwa ia terlahir memang untuk memimpin.
Mendapat perlakuan istimewa sewaktu kecil sebanding dengan [[Hasan bin Ali|Hasan bin 'Ali]] bin Abi Thalib dengan memangku keduanya dalam satu waktu, dan Rasulullah bersabda : "Ya Allah, sungguh aku mengasihi keduanya, maka kasihanilah keduanya".
[[Umar bin Khattab]] menghormati dan mengutamakan Usamah atas anaknya sendiri [[Abdullah bin Umar]] dalam berbagai hak pemberian.
Beliau adalah salah satu sahabat Nabi yang menghindari fitnah ketika terjadinya perselisihan antara kelompok Ali dan Mu'awiyah.<ref>Dalam kitab Shahih Bukhari jilid 7 hal. 87 dan dalam kitab Shahih Muslim jilid 4 hal. 1884</ref>
== Referensi ==
|