Girindrawarddhana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
'''Girindrawarddhana''' (transliterasi: '''Girīndrawarddhana''') adalah gelar bagi tiga raja [[Majapahit]] terakhir. Ketiga raja Majapahit yang menggunakan gelar ini adalah:
*Dyah Samarawijaya (identik dengan Bhre Kahuripan)
*Dyah Wijayakarana (identik dengan Bhre Mataram)
*Dyah Wijayakusuma (identik dengan Bhre Pamotan)
*[[Dyah Raṇawijaya|Dyah Ranawijaya]] (identik dengan Brhe Kertabhumi)
Menurut kitab [[Pararaton]] mereka adalah anak-anak dari Raja Majapahit [[Rajasawardhana]] yang disebutkan bahwa, sebelum menjadi raja ia pernah menjabat sebagai Bhre Pamotan, Bhre Keling, kemudian Bhre Kahuripan.
 
Gelar ini ditemukan dalam Prasasti Waringinpitu yang bertahun 1369 Saka (1447 M), serta Prasasti Ptak (OJO XCI) dan Prasasti Jiwu (OJO XCII-XCV) yang keduanya bertahun 1408 Saka (1486 M).{{sfn|Djaraf|1977}}
 
Pakar dari Belanda seperti Krom, Stutterheim, Schrieke, dan [[Zoetmulder]] menganggap ketigapara raja tersebut membentuk satu dinasti baru di Majapahit, yaitu Dinasti Girindrawarddhana, dan berasal dari [[Kerajaan Kadiri|Kadiri]]. Sebagai satu dinasti, Djafar menganggap Dinasti Girindrawarddhana merupakan kelanjutan dari [[Dinasti Rajasa]].{{sfn|Djaraf|1977}}
 
Di kalangan awam, para Raja Girindrawarddhana sering dikaitkan dengan [[Brawijaya (gelar)|Brawijaya]], yang populer dan hanya ada dalam karya-karya sastra Jawa era [[Kesultanan Mataram|Mataram Islam]] serta cerita rakyat.