Gunung berapi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Referensi|date=Oktober 2020}}[[Berkas:Mahameru-volcano.jpeg|jmpl|ka|280px|Gunung berapi Mahameru atau [[Semeru]] di belakang. Latar depan adalah [[Kaldera Tengger]] termasuk [[Bromo]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].]]
'''Gunung berapi''' atau '''gunung api''' atau '''vulkan''' secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran [[fluida]] panas (batuan dalam wujud cair atau [[lava]]) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 [[km]] di bawah [[permukaan bumi]] sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.<ref name=":0">{{Cite book|last=Nuswantoro|first=Irwan|date=2011|url=https://books.google.co.id/books?id=wDIJCgAAQBAJ&pg=PA15&dq=busur+cincin+api+pasifik&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjW2d6c3NjtAhUO83MBHUeMDSoQ6AEwAXoECAQQAg#v=onepage&q=busur%20cincin%20api%20pasifik&f=true|title=Top 10 Di Dunia|location=Jakarta|publisher=Penebar Swadaya Grup|isbn=9789797882648|pages=15|url-status=live}}</ref>
 
Baris 39:
;[[Maar]]
:Maar merupakan gunung berapi dengan ketinggian rendah dan diameter [[kepundan]] yang lebar, dimana gunung berapi ini terbentuk dari letusan freatomagmatik yang disebabkan oleh tercampurnya magma dengan air di bawah tanah. Saat tidak aktif, maar biasanya terisi oleh air sehingga tampak seperti sebuah danau biasa.
 
== Aktivitas vulkanik ==
Gunung-gunung berapi memiliki perbedaan pada tingkat aktivitasnya. Beberapa gunung berapi dapat meletus sekali dalam ribuan tahun, tetapi ada pula yang meletus beberapa kali dalam setahun.<ref>{{cite document |last1=Martí Molist |first1=Joan |title=Assessing Volcanic Hazard |date=6 September 2017 |volume=1 |doi=10.1093/oxfordhb/9780190699420.013.32}}</ref> Gunung berapi dapat diklasifikasikan secara informal sebagai '''aktif''', '''tidur''', atau '''mati''', meskipun batasan dari klasifikasi ini tidak begitu jelas.<ref>{{cite web |last1=Pariona |first1=Amber |title=Difference Between an Active, Dormant, and Extinct Volcano |url=https://www.worldatlas.com/articles/when-is-a-volcano-considered-active-dormant-or-extinct.html |publisher=WorldAtlas.com |access-date=27 November 2020}}</ref>
 
===Aktif===
{{See also|3=Daftar gunung berapi}}
Tidak ada konsensus yang mampu mendefinisikan kapan gunung berapi dikatakan "aktif".<ref>{{Cite web|last=Williams|first=Matt|date=19 September 2016|title=What is the difference between active and dormant volcanoes?|url=https://phys.org/news/2016-09-difference-dormant-volcanoes.html|website=phys.org|language=en|access-date=2021-01-25}}</ref> Umur dari sebuah gunung berapi bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga jutaan tahun.<ref>{{Cite book|last=Cas|first=R.|last2=Wright|first2=J.|date=2012-12-06|url=https://books.google.co.id/books?id=ddKUBwAAQBAJ&pg=PA294|title=Volcanic Successions Modern and Ancient: A geological approach to processes, products and successions|location=|publisher=Springer Science & Business Media|isbn=978-94-009-3167-1|pages=294|language=en|url-status=live}}</ref> Umur yang panjang ini terkadang jauh melampaui umur manusia atau bahkan peradaban di Bumi. Contohnya, sebuah gunung berapi telah meletus puluhan kali dalam beberapa ribu tahun terakhir. Meskipun demikian, gunung tersebut saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan meletus. Kondisi ini merupakan contoh gunung yang sebenarnya aktif, tetapi tampak mati bagi manusia yang berumur jauh lebih pendek dibandingkan gunung tersebut.
 
Ilmuan biasanya menganggap sebuah gunung berapi mengalami erupsi atau akan mengalami erupsi berdasarkan beberapa faktor seperti aktivitas [[Gempa (fenomena alam)|kegempaan]], emisi gas dari gunung, dan sebagainya. Sebagian besar ilmuwan menganggap gunung berapi "aktif" apabila gunung tersebut pernah mengalami erupsi dalam kurun waktu 10.000 tahun (masa [[holosen]])—kriteria yang sama juga digunakan oleh Program Global Volcanism Smithsonian. Hingga September 2020, program tersebut mencatat 1420 gunung berapi aktif yang pernah mengalami erupsi pada masa Holosen.<ref name="GVPDatabase2020">{{cite web | url=https://volcano.si.edu/list_volcano_holocene.cfm | title=Holocene Volcano List | publisher=[[Smithsonian Institution]] | work=[[Global Volcanism Program]] Volcanoes of the World (version 4.9.1) | editor-last=Venzke | editor-first=E. | date=2013 | access-date=18 November 2020}}</ref> Sebagian besar gunung berapi tersebut terletak di [[Cincin Api Pasifik]]. Sekitar 500 juta orang tinggal di dekat gunung berapi.<ref name=esa>{{cite web |url= http://www.esa.int/SPECIALS/Space_for_our_climate/SEM3XU2VQUD_0.html |title=Volcanoes |year=2009 |publisher=European Space Agency |access-date=August 16, 2012}}</ref>
 
Dasar lain yang digunakan dalam menentukan apakah gunung berapi aktif atau tidak adalah menggunakan catatan sejarah.<ref>{{cite book |title=Volcanoes |first=Robert I. |last=Tilling |year=1997 |publisher=U.S. Department of the Interior, U.S. Geological Survey |location=Denver, Colorado |access-date=August 16, 2012 |chapter=Volcano environments |chapter-url= http://pubs.usgs.gov/gip/volc/environments.html |quote=There are more than 500 active volcanoes (those that have erupted at least once within recorded history) in the world}}</ref> Dasar ini sebenarnya menimbulkan masalah baru karena catatan sejarah pada setiap daerah di dunia berbeda-beda. Di [[Tiongkok dan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Tiongkok]] dan daerah [[Mediterania]], catatan sejarah mencatat peristiwa yang terjadi hingga 3000 tahun yang lalu, tetapi catatan sejarah di barat laut [[Amerika Serikat]] dan [[Kanada]] hanya mencatat peristiwa yang terjadi kurang dari 300 tahun yang lalu. Sejarah di [[Hawaii]] dan [[Selandia Baru]] bahkan hanya mencatat peristiwa yang terjadi sekitar 200 tahun yang lalu.<ref name=Decker>{{cite book |title=Mountains of Fire: The Nature of Volcanoes |last1=Decker |first1=Robert Wayne |last2=Decker |first2=Barbara |year=1991 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-31290-5 |page=7 |url= https://books.google.com/books?id=-P83AAAAIAAJ&pg=PA7 }}</ref> Meskipun demikian, ''Catalogue of the Active Volcanoes of the World'' yang diterbikan per bagian oleh Asosiasi Vulkanologi Internasional antara tahun 1951 dan 1975 menggunakan dasar ini untuk menyematkan status aktif pada 500 gunung berapi di dunia.<ref name=Decker/>
 
Hingga tahun 2019, berikut adalah lima dari gunung berapi paling aktif di Indonesia:<ref>{{Cite web|last=Kahfi|first=Kharishar|date=12 Februari 2019|title=Mountains rumbling: Five most active volcanoes in the archipelago|url=https://www.thejakartapost.com/news/2019/02/12/mountains-rumbling-five-most-active-volcanoes-in-the-archipelago.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2021-01-25}}</ref>
* [[Gunung Merapi]]
*[[Gunung Sinabung]]
*[[Gunung Anak Krakatau]]
*[[Gunung Agung]]
*[[Gunung Karangetang]]
 
===Tidur===
Gunung berapi tidur adalah gunung berapi yang tidak mengalami erupsi dalam beberapa ribu tahun terakhir, tetapi bisa mengalami erupsi lagi di masa mendatang.<ref name="Nelson2016">{{cite web | url=http://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volhaz&pred.htm | title=Volcanic Hazards & Prediction of Volcanic Eruptions | publisher=Tulane University | date=4 October 2016 | access-date=5 September 2018 | author=Nelson, Stephen A.}}</ref> Gunung berapi dapat tetap bertahan pada status ini dalam waktu yang lama, seperti [[Kaldera Yellowstone|Yellowstone]] yang telah berada pada masa istirahat sejak 700.000 tahun yang lalu dan [[Gunung Toba]] yang telah beristirahat selama 380.000 tahun.<ref name=chesner1991>{{cite journal|doi=10.1130/0091-7613(1991)019<0200:EHOESL>2.3.CO;2|url=http://www.geo.mtu.edu/~raman/papers/ChesnerGeology.pdf|last1=Chesner| first1=C.A.|last2=Rose|first2=J.A.|last3=Deino|first3=W.I.|last4=Drake|first4=R.|last5=Westgate|first5=A.|title=Eruptive History of Earth's Largest Quaternary caldera (Toba, Indonesia) Clarified|volume=19|pages=200–203|journal=Geology|date=March 1991|access-date=January 20, 2010|issue=3|bibcode = 1991Geo....19..200C }}</ref> Contoh lainnya adalah [[Gunung Sinabung]] yang telah beristirahat setidaknya selama 1200 tahun hingga akhirnya kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada tahun 2010.<ref>{{Cite journal|last=|first=|date=2019-09-15|title=Character of community response to volcanic crises at Sinabung and Kelud volcanoes|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0377027317300768|journal=Journal of Volcanology and Geothermal Research|language=en|volume=382|issue=|pages=301-303|doi=10.1016/j.jvolgeores.2017.01.022|issn=0377-0273}}</ref>
 
== Klasifikasi gunung berapi berdasarkan frekuensi letusan di Indonesia ==