Fla-Flu Derby: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
 
=== Konflik Kelas ===
Fluminense yang berdiri pada 1902 memang sejak awal merepresentasikan kelas atas Rio de Janeiro. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari faktor sejarah mereka yang didirikan oleh para [[bangsawan]].<ref name=":1" /> Selain itu Fluminense juga memiliki koneksi dengan [[Inggris]], yakni melalui sang pendirinya [[Oscar Cox]]. Suporter Fluminense juga kerap menggunakan pakaian mahal saat menyaksikan pertandingan, tujuannya adalah untuk pamer kekayaan.<ref name=":0" /><ref name=":2">{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2020-12-13|title=Bola Ganjil: Fluminense vs Flamengo, Layaknya Rivalitas Kakak Adik|url=https://www.liputan6.com/bola/read/4431427/bola-ganjil-fluminense-vs-flamengo-layaknya-rivalitas-kakak-adik|website=liputan6.com|language=id|access-date=2021-01-13}}</ref>
 
Sementara itu Flamengo yang berdiri pada 1911 merupakan pecahan dari Fluminense. Konflik internal di Fluminense mendorong 11 pemainnya untuk keluar, salah satunya adalah [[Alberto Borgerth]]. Borgeth mengalami friksi dengan manajemen Fluminensi dan itu yang kemudian mendorongnya untuk memebangun tim sepak bola Flamengo.<ref name=":2" /> Meskipun pecahan dari Fluminense, Flamengo dikenal lebih merakyat. Para pemain Flamengo kerap latihan di pantai dan menjadi tontonan bagi masyarakat yang notabene berasal dari kelas bawah.<ref name=":1" />
 
Sejak perpecahan itu Fluminense menaruh kebencian pada Flamengo, terlebih basis pendukung Flamengo adalah kelas pekerja. Jumlah pendukung Flamengo pun menjadi lebih banyak ketimbang Fluminense, ini karena inklusivitas Flamengo sebagai klub sepak bola. Bahkan Flamengo menjadi salah satu klub terpopuler di Brasil dan jumlah pendukungnya mencapai kurang lebih 39,1 juta orang.<ref name=":1" /><ref name=":2" />
 
=== Sentimen Ras ===
Selain kesenjangan ekonomi, sentimen ras juga ada dalam persaingan Flamengo dan Fluminense. Sebagai sebuah klub yang didirikan oleh bangsawan keturunan Inggris, Fluminense kerap menjadikan pemain kulit putih sebagai ikon klub. Bahkan Fluminense pernah melarang pemain keturunan kulit hitam, [[Carlos Alberto]] untuk merepresentasikan tim. Alberto bahkan pernah dipaksa untuk menggunakan tepung beras untuk meredam amarah suporter Fluminense yang rasis.<ref name=":2" /> Suporter Fluminense juga menghina suporter Flamengo dengan ungkapan rasial.<ref name=":0" />
 
Meskipun dihina secara rasial, suporter Flamengo tidak membalasnya. Kebesaran hati pendukung Flamengo itu membuat klub ini semakin populer bagi warga kulit hitam hingga penduduk [[Penduduk Asli Amerika|pribumi]] di dalam belantara [[Amazon]]. Kepopuleran Flamengo bagi warga kelas tertindas turut mendorong klub ini menjadi tidak nasionalis. Bagi suporter Flamengo jersey klub mereka lebih berharga ketimbang jersey [[Tim nasional sepak bola Brasil|tim nasional Brasil]].<ref name=":1" /><ref name=":2" />
 
== Referensi ==