'''Lukman Njoto''' atau([[Ejaan yang Disempurnakan|EYD]]: '''Nyoto)''' adalah seorang [[Menteri Negara]] pada masa pemerintahan [[Soekarno]]. NyotoNjoto juga merupakan wakilWakil Ketua CCII Comite Central [[PKI|Partai Komunis Indonesia]] dan sangat dekat dengan [[Dipa Nusantara Aidit|D.N. Aidit]]. NyotoNjoto menikah dengan salahwanita satuyang masih kerabat keluarga [[ningrat]] [[Mangkunegaran]] [[Solo]] yang bernama [[Sutarni]https://indoprogress.com/2014/09/tentang-perempuan-yang-tak-pernah-menangis-obituari-ra-soetarni-soemosoetargijo/ Soetarni Soemosoetargijo]. Wanita [[priyayi]] ini tidak memiliki kegiatan politik apa pun dikarenakan dia adalah sosok yang begitu mementingkan anak-anaknya sampai tragedi [[1965]] meletus. NyotoNjoto adalahmenjabat Menteri Negara dan Wakil Ketua CC PKI sampai dia dihabisi, istri dan tujuh anaknya dijebloskan ke dalam tahanan di KodimMarkas JlOperasi Setiabudi,Kalong yang bertempat di Komando Distrik Militer 0501 yang menempati sebuah gedung sekolah lama di [[Jakarta|Jakarta Pusat]]. Gedung tersebut kini sudah diruntuhkan, dan di atasnya berdiri Kantor Pusat [[Indosat Ooredoo|Indosat]]
Pada tanggal [[11 Maret]] [[1966]] sepulangnyasepulang dari sidang kabinet, NyotoNjoto diculik oleh sekelompok orang yang tidak diketahui identitasnya dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Jl. Tirtayasa. Ada beberapa [[tapol]] yang pernah melihatnya di [[Rumah Tahanan|Rutan]] [[Salemba]] tetapi setelah itu mereka tidak melihat lagi karena kemudian terhembus kabar burung bahwa Nyoto sudah dieksekusi di salah satu [[kepulauanKepulauan Seribu]] di [[Teluk Jakarta]].
