Cuaca: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan teks dan referensi
menambahkan teks dan referensi
Baris 1:
[[Berkas:Hurricane Andrew sequence.jpg|ka|jmpl|240px|Satellite image of weather systems|Citra satelit yang menunjukkan pergerakan [[hurricane]] mendekati pantai timur Amerika Serikat.]]
{{sedang ditulisCuaca}}'''Cuaca''' adalah keadaan udara di [[Atmosfer Bumi|atmosfer]] pada waktu dan tempat tertentu yang sifatnya tidak menentu dan berubah-ubah. Penilaian terhadap [[Kategorisasi|kategori]] cuaca umumnya dinyatakan dengan memperhatikan kondisi [[hujan]], [[suhu]] [[udara]], jumlah tutupan [[awan]], [[penguapan]], [[Kelembapan|kelembabankelembapan]], dan [[kecepatan angin]] di suatu tempat dari hari ke hari. Analisis cuaca menggunakan kurun waktu antara satu hari sampai satu minggu.{{Sfn|Aldrian, dkk.|2011|p=13}} Unsur-unsur pembentuk cuaca yaitu suhu udara, [[Tekanan atmosfer|tekanan udara]], kelembabankelembapan udara, laju [[uap air]], awan, hujan dan angin.{{Sfn|Aldrian, dkk.|2011|p=15}} Nilai-nilai unsur cuaca dinyatakan secara berbeda apabila waktu kesatuannya berbeda. Pernyataan cuaca pada suatu waktu yang singkat harus menggunakan nilai-nilai unsur cuaca yang ada pada saat itu. Sedangkan pernyataan cuaca dalam waktu kesatuan yang lebih panjang harus menggunakan nilai-nilai unsur cuaca dengan tingkatan paling rendah, paling tinggi, atau paling dapat terasa oleh [[Indra (fisiologi)|panca indra]].{{Sfn|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007|p=6-7}} Proses-proses dalam atmosfer dapat membentuk fenomena cuaca berupa hidrometeor, litometeor, fotometeor, dan elektrometeor.{{Sfn|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007|p=31}}
{{Cuaca}}
 
Cuaca terjadi karena suhu dan kelembaban[[kelembapan]] yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan ini bisa terjadi karena sudut pemanasan matahari yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya karena perbedaan lintang bumi. Perbedaan yang tinggi antara suhu udara di daerah tropis dan daerah kutub bisa menimbulkan ''jet stream''. Sumbu bumi yang miring dibanding orbit bumi terhadap matahari membuat perbedaan cuaca sepanjang tahun untuk daerah sub tropis hingga kutub. Di permukaan bumi suhu biasanya berkisar ± 40 °C. Selama ribuan tahun perubahan orbit bumi juga memengaruhi jumlah dan distribusi energi matahari yang diterima oleh bumi dan memengaruhi iklim jangka panjang.Cuaca di bumi juga dipengaruhi oleh hal-hal lain yang terjadi di angkasa, di antaranya adanya angin matahari atau disebut juga ''star's corona''.
{{sedang ditulis}}'''Cuaca''' adalah keadaan udara di [[Atmosfer Bumi|atmosfer]] pada waktu dan tempat tertentu yang sifatnya tidak menentu dan berubah-ubah. Penilaian terhadap [[Kategorisasi|kategori]] cuaca umumnya dinyatakan dengan memperhatikan kondisi [[hujan]], [[suhu]] [[udara]], jumlah tutupan awan, [[penguapan]], [[Kelembapan|kelembaban]], dan [[kecepatan angin]] di suatu tempat dari hari ke hari. Analisis cuaca menggunakan kurun waktu antara satu hari sampai satu minggu.{{Sfn|Aldrian, dkk.|2011|p=13}} Unsur-unsur pembentuk cuaca yaitu suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, laju uap air, awan, hujan dan angin.{{Sfn|Aldrian, dkk.|2011|p=15}} Nilai-nilai unsur cuaca dinyatakan secara berbeda apabila waktu kesatuannya berbeda. Pernyataan cuaca pada suatu waktu yang singkat harus menggunakan nilai-nilai unsur cuaca yang ada pada saat itu. Sedangkan pernyataan cuaca dalam waktu kesatuan yang lebih panjang harus menggunakan nilai-nilai unsur cuaca dengan tingkatan paling rendah, paling tinggi, atau paling dapat terasa oleh panca indra.{{Sfn|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007|p=6-7}} Proses-proses dalam atmosfer dapat membentuk fenomena cuaca berupa hidrometeor, litometeor, fotometeor, dan elektrometeor.{{Sfn|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007|p=31}}
 
== Unsur pembentuk ==
Cuaca terjadi karena suhu dan kelembaban yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan ini bisa terjadi karena sudut pemanasan matahari yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya karena perbedaan lintang bumi. Perbedaan yang tinggi antara suhu udara di daerah tropis dan daerah kutub bisa menimbulkan ''jet stream''. Sumbu bumi yang miring dibanding orbit bumi terhadap matahari membuat perbedaan cuaca sepanjang tahun untuk daerah sub tropis hingga kutub. Di permukaan bumi suhu biasanya berkisar ± 40 °C. Selama ribuan tahun perubahan orbit bumi juga memengaruhi jumlah dan distribusi energi matahari yang diterima oleh bumi dan memengaruhi iklim jangka panjang.
 
=== Radiasi matahari ===
Cuaca di bumi juga dipengaruhi oleh hal-hal lain yang terjadi di angkasa, di antaranya adanya angin matahari atau disebut juga ''star's corona''.
Setiap benda yang memiliki suhu di atas [[nol mutlak]] pasti menerima pancaran [[Sinar matahari|radiasi matahari]] dalam bentuk [[energi]]. Radiasi matahari merupakan satu-satunya bentuk energi yang dapat melakukan perambatan di dalam [[Hampa udara|vakum]] [[luar angkasa]]. Radiasi matahari tersusun atas [[medan listrik]] dan [[medan magnet]] sehingga termasuk dalam jenis [[Radiasi elektromagnetik|gelombang elektromagnetik]].{{Sfn|Winarno, dkk.|2019|p=78}} Permukaan Bumi hanya menerima radiasi yang dipancarkan matahari dalam jumlah yang sangat kecil. Bumi memanfaatkan radiasi matahari sebagai energi utama dalam melakukan proses-proses [[fisika]] di atmosfer.{{Sfn|Winarno, dkk.|2019|p=79}}
 
=== Suhu udara ===
Suhu udara merupakan keadaan panas atau dingin dari suatu udara. Pengukur suhu udara atau derajat panas menggunakan alat ukur yang disebut termometer. Pengukur suhu udara dinyatakan dalam skala [[Celsius]] (C), [[Skala Réaumur|Reamur]] (R), atau [[Fahrenheit]] (F). Daerah tropis memiliki suhu udara tertinggi di permukaan bumi, sedangkan daerah kutub memiliki suhu yang paling dingin.{{Sfn|Winarno, dkk.|2019|p=94}}
 
=== Tekanan udara ===
Tekanan udara merupakan [[Gravitasi|gaya berat]] yang ditimbulkan udara pada luas tertentu. Pengukuran tekanan udara dilakukan dengan menggunakan [[barometer]]. Tekanan udara umumnya diukur dengan satuan [[Bar (satuan)|milibar]].{{Sfn|Sucahyono S., dan Ribudiyanto|2013|p=14}}
 
=== Kelembapan udara ===
Kelembapan udara merupakan jumlah uap air yang ada di dalam udara. Atmosfer memiliki jumlah uap air dan udara dengan nilai yang sangat sedikit yaitu sekitar 2 % dari jumlah [[massa]] keseluruhan. Kelembaban udara merupakan pemusatan uap air di udara yang sangat mempengaruhi cuaca. Tingkat pemusatan kelembaban udara dinyatakan menjadi kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif.{{Sfn|Winarno, dkk.|2019|p=106}}
 
=== Awan ===
[[Awan]] merupakan kumpulan massa air yang berkumpul di atas permukaan Bumi. Pengamatan awan dilakukan dengan memperhatikan tutupan awan yang dapat dibagi menjadi delapan bagian. Tutupan ini disebut oktaf. Awan dapat diamati dalam bentuk butiran air, udara, maupun kristal es.{{Sfn|Sucahyono S., dan Ribudiyanto|2013|p=14-15}}
 
=== Hujan ===
Hujan merupakan air yang jatuh dari awan ke permukaan Bumi. Besarnya curah hujan diukur dengan ombrometer secara manual maupun otomatis. [[Presipitasi (meteorologi)|Curah hujan]] dinyatakan dalam satuan milimeter.{{Sfn|Sucahyono S., dan Ribudiyanto|2013|p=15}}
 
=== Angin ===
Angin merupakan pergerakan udara yang terjadi akibat adanya perbedaan suhu dan tekanan antara suatu tempat dan pada tempat lain. Pergerakan angin terjadi dalam arah mendatar. Angin yang terukur oleh [[sensor]] angin pada ketinggian antara 6 dan 10 meter dari permukaan bumi disebut sebagai angin permukaan. Penamaan angin disesuaikan dengan arah datang dan kecepatannya, sedangkan arah angin dinyatakan dengan derajat. Arah angin dari utara dinyatakan dalam 360 derajat, dari timur 90 derajat, dari selatan 180 derajat, dan dari barat 270 derajat. Kecepatan angin dinyatakan dalam km/jam, m/detik, atau dalam knot. Angin yang memiliki kecepatan yang sangat rendah dinyatakan dalam arah 0 derajat.{{Sfn|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007|p=43}}
 
== Fenomena ==
 
=== Hidrometeor ===
Hidrometeor adalah fenomena selain awan yang timbul karena keberadaan unsur air. Bentuk hidrometeor yaitu [[embun]], [[kabut]], hujan, dan salju.{{Sfn|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007|p=31}} Embun merupakan penguapan air yang terjadi pada sisi permukaan air. Keberadaan embun dapat diamati pada dedaunan dan tangkai rumput saat waktu pagi di musim panas, musim semi, dan musim gugur.{{Sfn|Tjasyono HK., dan Harijono|2012|p=16}} Kabut merupakan tetesan air yang melayang di udara dalam ukuran yang sangat kecil. Kabut terbentuk pada ketinggian yang sangat dekat dengan permukaan bumi.{{Sfn|Tjasyono HK., dan Harijono|2012|p=17}} Hujan merupakan tetes-tetes air di dalam awan yang berukuran besar sehingga dapat melawan gaya apung udara dan jatuh ke permukaan Bumi. Pembentukan hujan juga dapat berasal dari salju yang mencair.{{Sfn|Tjasyono HK., dan Harijono|2012|p=24}} Salju merupakan uap air yang menguap di bawah suhu titik embun. Salju terlihat seperti kristal berbentuk heksagon[[Heksagon|heksago]]<nowiki/>n.{{Sfn|Tjasyono HK., dan Harijono|2012|p=25}}
 
=== Litometeor ===
Baris 20 ⟶ 39:
 
=== Elektrometeor ===
Elektrometeor merupakan fenomena kelistrikan yang berkaitan dengan kadar [[muatan listrik]] di dalam udara. UmumnyUmumnya, elektrometeor muncul dalam wujud [[kilat]], [[badai petir]], atau [[aurora]]. Kilat dan badai petir terbentuk oleh [[awan kumulonimbus]]. Badai petir termasuk fenomena hasil penggabungan antara fenomena hidrometeor dan elektrometeor.{{Sfn|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007|p=32}} Dampak yang ditimbulkan oleh badai petir berupa angin kencang dan kilat. Pembentukan kilat merupakan hasil loncatan muatan listrik yang sangat kuat secara berulang-ulang dengan disertai peningkatan jumlah muatan listrik. Setelah muatan listrik dalam kilat mencapai nilai maksimum, hujan deras akan terjadi beberapa menit setelahnya. Pembentukan hingga berakhirnya fenomena badai petir memerlukan waktu sekitar 2 jam.{{Sfn|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007|p=55}}
 
=== Cuaca ekstrim ===
Suatu cuaca yang terjadi secara ekstrim dapat menyebabkan [[bencana alam]], mengubah tatanan kehidupan sosial, maupun menyebabkan [[kematian]] bagi [[makhluk hidup]] di sekitarnya, khususnya [[manusia]]. Cuaca ekstrim merupakan kondisi cuaca yang berbeda dari keadaan normal. Kondisi cuaca ekstrim hanya terjadi dalam hitungan detik, jam atau hari. Jangka waktu maksimal terjadinya cuaca ekstrim adalah 3 hari. Jenis cuaca ektrim yang terjadi pada suatu daerah dapat berbeda-beda. Hal yang mendasari perbedaan jens cuaca ekstrim ialah perbedaan [[garis lintang]], ketinggian, [[topografi]] dan kondisi atmosfer. Cuaca ekstrim dapat berbentuk angin kencang, [[puting beliung]], hujan lebat, [[Ombak|gelombang laut]] yang tinggi, belala[[Sengkayan|belalai air]], [[hujan es]], suhu yang sangat panas, suhu yang sangat dingin, ataupun jarak pandang mendatar yang sangat rendah.{{Sfn|Sucahyono S., dan Ribudiyanto|2013|p=193}}
 
Ambang batas keadaan cuaca ekstrim berbeda-beda pada tiap jenis kondisi cuaca. Ambang batas ekstrim pada angin ialah pada kecepatan 25 [[Knot (satuan)|knot]] atau 45 [[Kilometer per jam|km/jam]]. Hujan lebat memasuki kondisi ekstrim pada curah hujan berkisar antara 5020–50 [[Milimeter|mm]] per 24 jam ataudalam 20 mm per jamsehari. Suhu dingin dianggap ekstrim jika telah berada pada kisaran 3 °C. Cuaca juga dianggap ekstrim jika jarang pandang secara mendatar sudah kurang dari 1 km. Sedangkan gelombang laut dianggap ekstrim jika tingginya telah melewati ketinggian 2 meter.{{Sfn|Sucahyono S., dan Ribudiyanto|2013|p=193-194}} Jarak pandang yang sangat pendek akibat hujan lebat dapat membahayakan [[transportasi]] darat, laut, dan udara. Selain itu, awan badai yang timbul selama hujan lebat dapat membahayakan [[pesawat terbang]] saat pendaratan karena adanya [[turbulensi]] di dekat permukaan Bumi.{{Sfn|Aldrian, dkk.|2011|p=14}}
 
== Peran ==
 
=== Pertanian ===
Cuaca dapat memberikan dampak yang berbeda pada setiap orang, setiap [[benda]], atau setiap kegiatan yang berkaitan dengan [[pertanian]]. Curah hujan yang sesuai untuk suatu tanaman dapat berbeda dengan curah hujan yang diperlukan tanaman lain. Manusia juga memerlukan kondisi cuaca tertentu yang dapat menguntungkan kegiatan pertanian yang akan dilakukannya. Selain itu, manusia juga menghindari cuaca tertentu yang merugikan kegiatan pertanian. Unsur cuaca yang penting dalam pertanian yaitu penyinaran matahari, suhu udara, suhu tanah, angin, kelembapan udara, hujan, penguapan dan penguap-peluhan.{{Sfn|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007|p=30}}
 
== Referensi ==
Baris 40 ⟶ 59:
# {{cite book|last=Sucahyono S., D., dan Ribudiyanto, K.|first=|date=|year=2013|url=http://puslitbang.bmkg.go.id/litbang/wp-content/uploads/2018/01/cuaca-dan-iklim-ekstrim.pdf|title=Cuaca dan Iklim Ekstrim di Indonesia|location=Jakarta|publisher=Pusat Penelitian dan Pengembangan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika|isbn=978-602-1282-00-7|pages=|ref={{sfnref|Sucahyono S., dan Ribudiyanto|2013}}|url-status=live}}
# {{cite book|last=Tjasyono HK., dan Harijono, S. W. B.|first=|date=|year=2012|url=http://puslitbang.bmkg.go.id/litbang/wp-content/uploads/2018/01/meteo-indonesia-II.pdf|title=Meteorologi Indonesia II: Awan dan Hujan Monsun|location=Jakarta|publisher=Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika|isbn=978-979-99507-6-5|edition=4|pages=|ref={{sfnref|Tjasyono HK., dan Harijono|2012}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Winarno, dkk.|first=|date=|year=2019|url=http://repository.lppm.unila.ac.id/14356/1/klimatologi%20pertanian.pdf|title=Klimatologi Pertanian|location=Bandar Lampung|publisher=Pusaka Media|isbn=978-602-5947-54-4|pages=|ref={{sfnref|Winarno, dkk.|2019}}|url-status=live}}
# {{cite book|last=Wirjohamidjojo, S., dan Swarinoto, Y.|first=|date=|year=2007|url=http://puslitbang.bmkg.go.id/litbang/wp-content/uploads/2018/01/praktek-meteo-pertanian.pdf|title=Praktek Meteorologi Pertanian|location=Jakarta|publisher=Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika|isbn=978-979-1241-05-2|pages=|ref={{sfnref|Wirjohamidjojo dan Swarinoto|2007}}|url-status=live}}