Saidjah dan Adinda (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aditya Dirgantara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Lazuardead (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
| name = Saidjah dan Adinda
| image =
[[
[[Berkas:Poster Film Saidjah dan Adinda.jpg|jmpl|Poster Film Saidjah dan Adinda]]
|jmpl]]
| image size =
| alt =
Baris 33 ⟶ 35:
}}
 
'''''Saidjah dan Adinda''''' adalah film Indonesia tahun 2021 yang disutradaraimerupakan olehadaptasi dari novel [[DarwinMax MahesaHavelaar]] dankarya [[Multatuli]] [[Eduard Douwes Dekker]] diproduksi oleh [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]] bersama [[Kremov Pictures]], dalam tahapan riset dan pra produksi bekerjasama dengan [[Institut Kesenian Jakarta]] dan [[Museum Multatuli]]. Film ini merupakanberdurasi adaptasi100 darimenit noveldisutradarai oleh [[MaxDarwin HavelaarMahesa]] karyadan diperankan oleh aktor pendatang baru Achmad Ali Sukarno, Rizky Darta, Chris Leitner, Aliya Abbyasova beserta aktor Indonesia [[MultatuliArswendi Nasution]], [[EduardNena Douwes DekkerRosier]]., Syuting[[Egi filmFedly]], ini[[Jajang dijadwalkanC. padaNoer]], Februaridan [[2020Claudio]].
 
== Sinopsis ==
Abah Saidjah menjual kerisnya untuk membeli kerbau yang dinamakan Si Pantang. Selain pintar dalam membajak sawah, Si Pantang memiliki kisah yang dikenang oleh Saidjah kecil yakni menolong dari terkaman harimau. Kebahagiaan itu tak lama, Si pantang diambil paksa oleh Demang Parungkujang, orang kepercayaan Bupati Lebak Raden Adipati, Tak ada rakyat yang berani melawan termasuk Nyonya Slotering. Dalam kesedihan, Saidjah tumbuh menjadi seorang pemuda. Dia menjalin kasih dengan Adinda sahabatnya sejak kecil. Mereka memiliki impian untuk menikah, memiliki kerbau baru dan hidup dengan bahagia. Namun kemiskinan menjadi penghalang untuk mewujudkannya, hingga Saidjah memutuskan bekerja di Batavia. Sebagai tanda cinta, Adinda memberi bunga melati dan Saidjah membalas dengan kain biru dari ikat kepalanya. Adinda kini sendiri di Lebak, setia menanti kedatangan Saidjah selama 3 kali 12 Bulan, dengan menggoreskan lesungnya Adinda terus berdoa untuk kedatangan Saidjah.
 
== Soundtrack ==
Judul lagu Saidjah dan Adinda diciptakan oleh [[Darwin Mahesa]], dinyanyikan oleh [[Sita Nursanti]], dan komposisi musik oleh [[Tya Subiakto]].
 
== Produksi ==