Slamet Muljana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Baris 32:
Karya-karya Slamet Muljana dalam ilmu [[Sejarah]] tidak jarang mengundang kontroversi dari para pembacanya. Misalnya dalam buku ''Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa'' (1968) dengan berani ia mengungkapkan kalau [[Walisongo]] adalah para ulama keturunan [[Cina]]. Pendapat tersebut mengundang reaksi keras karena kepercayaan masyarakat yang sudah terlanjur kuat, bahwa anggota-anggota [[Walisongo]] adalah keturunan [[Arab]]. Tidak hanya itu, pemerintah [[Orde Baru]] bahkan melarang terbit buku tersebut, karena saat itu sedang maraknya sentimen anti [[Cina]].
 
Karya Slamet Muljana yang lain juga berani menentang pendapat umum,. ''tentu saja dengan uraian analisisnya yang logis'', antara lain dalamDalam buku ''Sriwijaya'' (1960), ia berpendapat kalaubahwa [[Rakai Panangkaran]] adalah anggota keluarga [[Syailendra]] yang telah mengalahkan keturunan [[Sanjaya]]. Padahal pendapat umum mengatakan kalau [[Rakai Panangkaran]] adalah putra [[Sanjaya]] yang menjadi bawahan [[Syailendra]].
 
{{DEFAULTSORT:Muljana, Slamet}}