Sultan Hasanuddin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syman51 (bicara | kontrib)
Reverted to revision 16841127 by Ahmad.baddawi (talk): Noref (TG)
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
|PLACE OF DEATH =
}}
 
 
[[Berkas:Stamps of Indonesia, 053-06.jpg|jmpl|Sultan Hasanuddin diabadikan sebagai salah satu perangko]]
'''Sultan Hasanuddin''' ({{lahirmati|[[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]|12|1|1631|[[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]|12|6|1670}}) adalah Raja [[Kerajaan Gowa|Gowa]] ke-16 dan pahlawan nasional [[Indonesia]] yang terlahir dengan nama '''Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape '''sebagai nama pemberian dari Qadi Islam Kesultanan Gowa yakni Syeikh Sayyid Jalaludin bin Ahmad Bafaqih Al-Aidid, seorang mursyid tarekat Baharunnur Baalwy Sulawesi Selatan yang juga adalah gurunya, termasuk guru tarekat dari Syeikh Yusuf Al-Makassari. Setelah menaiki Takhta, ia digelar ''Sultan Hasanuddin,'' setelah meninggal ia digelar ''Tumenanga Ri Balla Pangkana.'' Karena keberaniannya, ia dijuluki ''De Haantjes van Het Osten'' oleh [[Belanda]] yang artinya ''Ayam Jantan dari Timur''. Ia dimakamkan di [[Katangka]], [[Kabupaten Gowa]]. Ia diangkat sebagai [[Pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal [[6 November]] [[1973]].<ref name="pahnas">Peranginangin, Marlon dkk; ''Buku Pintar Pahlawan Nasional''. [[Banten]]: Scientific Press, [[2007]].</ref>