Kota Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 474:
Pada awalnya rute utama yang menghubungkan kawasan ''rantau'' (Kota Padang) dengan ''darek'' (pedalaman Minangkabau) pada masa lalu adalah jalur yang pernah ditempuh [[Stamford Raffles|Raffles]] pada tahun 1818 untuk menuju Pagaruyung melalui kawasan Kubung XIII di Kabupaten Solok sekarang.<ref>{{cite book|last=Raffles|first=Sophia|title=Memoir of the Life and Public Services of [[Stamford Raffles|Sir Thomas Stamford Raffles]]|year=1830|publisher=J. Murray|location=London}}</ref> Saat ini ada tiga ruas jalan utama yang menghubungkan Kota Padang dengan kota-kota lain di Sumatra. Jalan ke utara menghubungkan kota ini dengan [[Kota Bukittinggi]], dan di sana bercabang ke [[Kota Medan]] dan [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]]. Terdapat pula cabang jalan di dekat [[Lubuk Alung, Padang Pariaman|Lubuk Alung]] ke arah [[Kota Pariaman]]. Jalan ke timur menuju [[Kota Solok]], yang tersambung dengan [[Jalan Raya Lintas Sumatra]] bagian tengah. Sebelumnya, di [[Arosuka]] terdapat persimpangan menuju [[Kota Jambi]] melalui [[Kabupaten Solok Selatan]]. Jalan ke selatan yang menyusuri pantai barat Sumatra menghubungkan Kota Padang dengan [[Kota Bengkulu]] melalui [[Kabupaten Pesisir Selatan]].
 
Penemuan cadangan batubara di [[Kota Sawahlunto]] mendorong Pemerintah [[Hindia Belanda]] membangun rel kereta api serta rute jalan baru melalui [[Kota Padang Panjang]] sekarang, yang diselesaikan pada 1896.<ref>{{cite book|last=Colombijn|first=Freek|title=Paco-Paco (Kota) Padang|pages=65}}</ref> Jalur kereta api ini juga menghubungkan Kota Padang dengan kota-kota lain seperti Kota Pariaman, Kota Solok, Kota Bukittinggi, dan [[Kota Payakumbuh]]. Saat ini rel kereta api yang aktif hanyalah jaringan komuter [[Stasiun Padang|Padang]]–[[Stasiun Pariaman|Pariaman]] menggunakan [[kereta api Sibinuang]], danjalur [[Stasiun Indarung|Indarung]]–[[Stasiun Bukitputus|Bukitputus]] untuk pengangkutan semen ke pelabuhan., serta jalur [[KeretaStasiun apiPulau Minangkabau EkspresAie|KeretaPulau apiAie]]–[[Stasiun baruBandara ke bandar udaraInternasional Minangkabau|bandara]] telah dipersiapkan sejak 2012 dengan mendatangkan railbus,<ref>Tempo.comenggunakan [https://nasional.tempo.co/read/452198/sumatera-barat-buat-railbus-ke-bandara[kereta Sumatraapi BaratMinangkabau Buat Railbus ke BandaraEkspres]] diakses pada 15 Desember 2017</ref> dan mulai beroperasi pada 21 Mei 2018.<ref>{{cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180522083953-92-300176/tiket-kereta-bandara-minangkabau-hanya-rp10-ribu|title=Tiket Kereta Bandara Minangkabau Hanya Rp10 Ribu|last=Agustiyanti|publisher=CNN Indonesia|date=22 Mei 2018|accessdate=22 Mei 2018}}</ref>
 
Terminal Regional Bingkuang (TRB) di Air Pacah selesai dibangun tahun 1999 untuk menggantikan Terminal Lintas Andalas di Olo Ladang. Penggunaan TRB ini tidak seperti yang diharapkan, dan sampai beberapa tahun sesudahnya belum juga dapat menggantikan terminal lama.<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0310/21/daerah/634496.htm Akar Persoalan Terminal Bingkuang]. Kompas.</ref> Setelah gempa tanggal 30 September 2009 dan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011, TRB dialihfungsikan menjadi kawasan pusat pemerintahan kota. Akibatnya saat ini Padang menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang tidak mempunyai terminal.<ref>http://www.inilah.com [http://sindikasi.inilah.com/read/detail/1804394/perkantoran-di-aia-pacah-jangan-bongkar-pasang Perkantoran di Aia Pacah Jangan Bongkar Pasang]. Diakses pada 29 April 2012.</ref> [[Terminal Anak Air]] ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2021 untuk melayani [[bus antarkota dalam provinsi]] (AKDP) dan [[bus antarkota antarprovinsi]] (AKAP).<ref>[https://padek.jawapos.com/sumbar/padang/13/09/2020/pembangunan-terminal-anak-air-dikebut-apa-harapan-staf-ahli-menhub/ Pembangunan Terminal Anak Air Dikebut, Apa Harapan Staf Ahli Menhub?]</ref>
 
Angkutan dalam kota dilayani oleh [[bus kota]], [[mikrolet]] dan [[taksi]]. Sementara saat ini di pusat kota masih dapat ditemukan [[bendi]] (sejenis kereta kuda), sedangkan [[ojek]] biasanya beroperasi di perumahan dan pinggiran kota. Pada awal tahun 2014, pemerintah mulai mengoperasikan bus massal [[Trans Padang]]. Dari enam koridor yang dirancang untuk sistem transporatsi ini, baru dua koridor yang beroperasi yaitu rute [[LubukPasar Buaya, Koto Tangah,Raya Padang|LubukPasar BuayaRaya]]–[[PasarPadang RayaSarai, Koto Tangah, Padang|PasarPadang RayaSarai (batas kota)]] dan rute [[Terminal Anak Air|Anak Air]]–[[Pelabuhan Teluk Bayur|Teluk Bayur]].<ref>[https://hariansinggalang.co.id/pendapatan-bus-trans-padang-turun-selama-pandemi/ Pendapatan Bus Trans Padang Turun Selama Pandemi]</ref>
 
Kota Padang memiliki beberapa kawasan [[pelabuhan]]. Tercatat sejak tahun 1770 diberangkatkan dari pelabuhan kota ini 0,3 miliar pikul lada dan 0,2 miliar gulden emas per tahunnya.<ref name="Jacobs">{{cite book|last=Jacobs|first=E.M.|title=Merchant in Asia: The Trade of the Dutch East India Company During the Eighteenth Century|year=2006|publisher=CNWS Publications|id=ISBN 90-5789-109-3}}</ref> [[Pelabuhan Muara]] melayani transportasi laut bagi kapal ukuran sedang terutama untuk tujuan ke atau dari [[Kabupaten Kepulauan Mentawai]] dan kawasan sekitarnya. Sementara itu, [[Pelabuhan Teluk Bayur]] melayani pengangkutan laut untuk ukuran kapal besar baik ke kota-kota lain di Indonesia maupun ke luar negeri. Pelabuhan ini mulai beroperasi pada tahun 1892 dengan nama Emmahaven. Sekarang kedua pelabuhan tersebut dikelola oleh [[Pelabuhan Indonesia II|PT Pelindo II]].