Suku Osing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dare2Leap (bicara | kontrib)
Added {{More citations needed}} tag (TW)
Dare2Leap (bicara | kontrib)
k Memperbaiki kesalahan
Baris 3:
|group=Suku Osing<br>ꦥꦿꦶꦪꦤ꧀ꦠꦸꦤ꧀ꦎꦱꦶꦁ<br>ꦭꦫꦺꦈꦱꦶꦁ
|image=[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van drie generaties vrouwen in Blambangan Oost-Java TMnr 10026837.jpg|250px]]
|caption=Tiga generasi perempuan Sukusuku Using di Banyuwangi, Jawa Timur (foto k. 1910-19301910–1930)
|poptime=302.542
|popplace=Kabupaten [[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]
Baris 11:
}}
 
'''Suku Osing''' atau biasa diucapkan '''Suku Osing''' adalah penduduk asli [[Banyuwangi]] atau juga disebut sebagai '''''Laros''''' (akronim daripada '''''Lare Osing''''') atau '''''Wong Blambangan''''' merupakan penduduk mayoritas di beberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Orang Osing menggunakan Bahasa Osing yang merupakan pengaruh dari bahasa [[Bali]] dan turunan langsung dari bahasa [[Jawa Kuno]], sebagai bahasa sehari - hari mereka.
 
== Bahasa ==
Baris 20:
 
== Demografi ==
Suku Osing menempati beberapa kecamatan di kabupaten [[Banyuwangi]] bagian tengah dan bagian timur, mayoritas berada di Kecamatan Songgon, Kecamatan Rogojampi, Kecamatan Blimbingsari, Kecamatan Singojuruh, Kecamatan Kabat, Kecamatan Licin, Kecamatan Giri, Kecamatan Glagah dan sebagian berada di Kecamatan Banyuwangi, Kecamatan Kalipuro dan Kecamatan Sempu yang berbaur dengan komunitas suku yang lain seperti Suku Jawa dan Madura. Ada juga sekelompok kecil yang berada di Kecamatan Srono, Kecamatan Cluring, Kecamatan Gambiran dan Kecamatan Genteng. Suku Osing atau lebih dikenal sebagai Wong Osing oleh beberapa kalangan dan hasil penelitian dianggap sebagai penduduk asli Banyuwangi yang mereka sebut Tanah Blambangan, sebuah wilayah di ujung paling timur pulau Jawa. Suku ini menyebar di desa-desa pertanian subur di bagian tengah dan timur Banyuwangi yang secara administratif meliputi wilayah yang berada di Kecamatan Rogojampi, Blimbingsari, Kabat, Licin, Sempu, Singojuruh, Songgon, Cluring, Srono, Banyuwangi mereka telah bercampur dengan penduduk non-Osing, yang terdiri dari migran asal Madura, Jawa Timur bagian barat dan Jawa Tengah, termasuk Yogyakarta. Orang Osing menyebut mereka dengan sebutan "Wong Osing" dengan "Tanah Blambangan" yang mereka sebut sebagai jati diri yang berbeda dari suku Bali atau Jawa.
Suku Osing menempati beberapa kecamatan di kabupaten [[Banyuwangi]] bagian tengah dan bagian timur, mayoritas berada di
Kecamatan Songgon, Kecamatan Rogojampi, Kecamatan Blimbingsari, Kecamatan Singojuruh, Kecamatan Kabat, Kecamatan Licin, Kecamatan Giri, Kecamatan Glagah dan sebagian berada di Kecamatan Banyuwangi, Kecamatan Kalipuro dan Kecamatan Sempu yang berbaur dengan komunitas suku yang lain seperti Suku Jawa dan Madura. Ada juga sekelompok kecil yang berada di Kecamatan Srono, Kecamatan Cluring, Kecamatan Gambiran dan Kecamatan Genteng.
Suku Osing atau lebih dikenal sebagai Wong Osing oleh beberapa kalangan dan hasil penelitian dianggap sebagai penduduk asli Banyuwangi yang mereka sebut Tanah Blambangan, sebuah wilayah di ujung paling timur pulau Jawa. Suku ini menyebar di desa-desa pertanian subur di bagian tengah dan timur Banyuwangi yang secara administratif meliputi wilayah yang berada di Kecamatan Rogojampi, Blimbingsari, Kabat, Licin, Sempu, Singojuruh, Songgon, Cluring, Srono, Banyuwangi mereka telah bercampur dengan penduduk non-Osing, yang terdiri dari migran asal Madura, Jawa Timur bagian barat dan Jawa Tengah, termasuk Yogyakarta. Orang Osing menyebut mereka dengan sebutan "Wong Osing" dengan "Tanah Blambangan" yang mereka sebut sebagai jati diri yang berbeda dari suku Bali atau Jawa.
 
== Profesi ==
Baris 28 ⟶ 26:
 
== Stratifikasi sosial ==
Suku Osing berbeda dengan [[Suku Bali]] dalam hal stratifikasi sosial. Suku Osing tidak mengenal [[kasta]] seperti halnya Suku[[suku Bali]], hal ini banyak dipengaruhi oleh agama Islam yang dianut oleh sebagian besar penduduknya.
 
== Seni ==