Ciampea, Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Catatan kaki: Perbaikan
JassenMarang17 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13:
[[Berkas:CampeaPas 140101-0124 cia.JPG|jmpl|Pasar Ciampea; dengan Bukit Kapur Ciampea di latar belakang]]
Wilayah Ciampea merupakan pintu untuk menuju beberapa lokasi wisata seperti Gunung Salak Endah (wisata alam), Bukit Kapur Ciampea (wisata olahraga panjat tebing), dan petilasan purbakala di [[Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor|Ciaruteun]] (wisata sejarah). Potensi wisata yang dimiliki Kecamatan Ciampea sendiri adalah Kampung Wisata Cinangneng<ref>Situs Resmi Pemkab Bogor: [http://www.bogorkab.go.id/2012/10/13/kampung-wisata-cinangneng-bogor/ Kampung Wisata Cinangneng]</ref> di Desa [[Cihideung Udik, Ciampea, Bogor|Cihideung Udik]], yang menyediakan atraksi wisata suasana pedesaan, seperti aktivitas menanam dan memanen [[padi]], membajak [[sawah]] dan atraksi hiburan kesenian tradisional [[Sunda]] bagi wisatawan.
==Sejarah==
 
Pada abad ke-18, tanah–tanah di sekitar Ciampea dan Dramaga dikuasai oleh ''Willem Vincent Helvetius'' ''van Riemsdijk'' putra ''Gubernur Jendral Jeremies van Riemsdjik'' (1775–1777) yang memanfaatkan wilayah tersebut untuk menanam teh, kopi dan tanaman komoditas lainnya. ''Willem Vincent Helvetius'' sendiri sejak muda sudah menduduki jabatan yang menguntungkan, antara lain pada usia 17 tahun sudah menjabat sebagai administrator ''Pulau Onrust'', jabatan yang menjadi incaran banyak orang, karena konon sangat “basah” banyak memberi kesempatan untuk memupuk kekayaan. Kedudukan ayahnya sebagai gubernur Jenderal dimanfaatkan dengan sangat baik, sehingga kekayaannya makin berkembang. Dalam perkembangannya, banyak warga pribumi di Ciampea yang menolak keberadaan keluarga van Riemsdijk, yang membuat Pemerintah Belanda pada saat itu menerjunkan pasukan untuk meredam pergolakan.
 
== Kelurahan/desa ==