Kota Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 17661236 oleh Bluesatellite (bicara)
Baris 478:
Terminal Regional Bingkuang (TRB) di Air Pacah selesai dibangun tahun 1999 untuk menggantikan Terminal Lintas Andalas di Olo Ladang. Penggunaan TRB ini tidak seperti yang diharapkan, dan sampai beberapa tahun sesudahnya belum juga dapat menggantikan terminal lama.<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0310/21/daerah/634496.htm Akar Persoalan Terminal Bingkuang]. Kompas.</ref> Setelah gempa tanggal 30 September 2009 dan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011, TRB dialihfungsikan menjadi kawasan pusat pemerintahan kota. Akibatnya saat ini Padang menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang tidak mempunyai terminal.<ref>http://www.inilah.com [http://sindikasi.inilah.com/read/detail/1804394/perkantoran-di-aia-pacah-jangan-bongkar-pasang Perkantoran di Aia Pacah Jangan Bongkar Pasang]. Diakses pada 29 April 2012.</ref> [[Terminal Anak Air]] ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2021 untuk melayani [[bus antarkota dalam provinsi]] (AKDP) dan [[bus antarkota antarprovinsi]] (AKAP).<ref>[https://padek.jawapos.com/sumbar/padang/13/09/2020/pembangunan-terminal-anak-air-dikebut-apa-harapan-staf-ahli-menhub/ Pembangunan Terminal Anak Air Dikebut, Apa Harapan Staf Ahli Menhub?]</ref>
 
Angkutan dalam kota dilayani oleh [[bus kota]], [[mikrolet]] dan [[taksi]]. Sementara saat ini di pusat kota masih dapat ditemukan [[bendi]] (sejenis kereta kuda), sedangkan [[ojek]] biasanya beroperasi di perumahan dan pinggiran kota. Pada awal tahun 2014, pemerintah mulai mengoperasikan bus massal [[Trans Padang]]. Dari enam koridor yang dirancang untuk sistem transporatsi ini, baru dua koridor yang beroperasi yaitu rute [[Lubuk Buaya, Koto Tangah, Padang|Lubuk Buaya]] hingga [[Pasar Raya Padang|Pasar Raya]] dan rute [[Terminal Anak Air|Anak Air]] hingga [[Teluk Bayur]].<ref>[https://hariansinggalang.co.id/pendapatan-bus-trans-padang-turun-selama-pandemi/ Pendapatan Bus Trans Padang Turun Selama Pandemi]</ref>
 
Kota Padang memiliki beberapa kawasan [[pelabuhan]]. Tercatat sejak tahun 1770 diberangkatkan dari pelabuhan kota ini 0,3 miliar pikul lada dan 0,2 miliar gulden emas per tahunnya.<ref name="Jacobs">{{cite book|last=Jacobs|first=E.M.|title=Merchant in Asia: The Trade of the Dutch East India Company During the Eighteenth Century|year=2006|publisher=CNWS Publications|id=ISBN 90-5789-109-3}}</ref> [[Pelabuhan Muara]] melayani transportasi laut bagi kapal ukuran sedang terutama untuk tujuan ke atau dari [[Kabupaten Kepulauan Mentawai]] dan kawasan sekitarnya. Sementara itu, [[Pelabuhan Teluk Bayur]] melayani pengangkutan laut untuk ukuran kapal besar baik ke kota-kota lain di Indonesia maupun ke luar negeri. Pelabuhan ini mulai beroperasi pada tahun 1892 dengan nama Emmahaven. Sekarang kedua pelabuhan tersebut dikelola oleh [[Pelabuhan Indonesia II|PT Pelindo II]].