Hewan pemamah biak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan subjudul Referensi
Penambahan subjudul dan paragraf pendukung
Baris 19:
[[Tragulidae]] {{br}}
}}
'''Hewan pemamah biak''' (Ordo '''Artiodactyla''' atau [[hewan berkuku genap]], terutama dari subordo '''Ruminantia''') adalah sekumpulan hewan pemakan tumbuhan ([[herbivora]]) yang mencerna makanannya dalam dua langkah: pertama dengan menelan bahan mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi. Lambung hewan-hewan ini tidak hanya memiliki satu ruang (''monogastrik'') tetapi lebih dari satu ruang (''poligastrik'', harafiah: berperut banyak).<ref name=":0">{{Cite book|last=Diah Aryulina|first=Dkk|date=2006|url=https://books.google.co.id/books?id=S29qVUvoU1oC&pg=PT2&dq=biologi&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiD6bmYlJPtAhUx4nMBHedwBI8Q6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=biologi&f=false|title=BIOLOGI : - Jilid 2|location=Jakarta|publisher=ESIS|isbn=978-979-734-550-1|pages=177|language=id|url-status=live}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|last=Rikky Firmansyah|first=Dkk|date=|url=https://books.google.co.id/books?id=N78JAQDz9g8C&pg=PP4&dq=biologi+kelas+11&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjVmpWBoJPtAhWo6nMBHTovBK04ChDoATAHegQIARAC#v=onepage&q=biologi%20kelas%2011&f=false|title=Mudah dan Aktif Belajar Biologi|location=|publisher=PT Grafindo Media Pratama|isbn=978-979-1192-06-4|pages=95-96|language=id|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:Idisslarmage.png|jmpl|kiri|200px|Perut sapi: m - ujung kerongkongan, v - rumen, n - retikulum (perut jala), b - omasum (perut daun), l - abomasum (lambung), t - awal usus halus]].
Baris 25:
 
Semua hewan yang termasuk subordo Ruminantia memamah biak, seperti [[sapi]], [[kerbau]], [[kambing]], [[domba]], [[jerapah]], [[bison (binatang)|bison]], [[rusa]], [[kancil]], dan [[antelop]]. Ruminansia yang bukan tergolong subordo Ruminantia misalnya [[unta]] dan [[llama]]. [[Kuda]], walaupun bukan poligastrik, memiliki modifikasi pencernaan yang efisien pula.
 
== Organ pencernaan ==
Hewan ruminansia memiliki [[Adaptasi|adaptasi fisiologi]] berupa gigi dan [[lambung]]. Gigi hewan ruminansia memiliki bentuk yang khusus menyesuaikan makanannya. Gigi-gigi tersebut terdiri atas gigi taring (canin), gigi seri (incisor), gigi geraham (molar dan premolar). Gigi seri dan gigi taring ruminansia berfungsi untuk mencabut dan mengigit rumput. Sementara gigi gerahamnya memiliki email gigi yang tajam dan besar untuk mengunyah rumput. Gigi seri hewan ini berbentuk kapak. Sementara itu, gigi gerahamnya berbentuk datar dan lebar dengan rahang yang bergerak menyamping saat menggiling makanan secara mekanik.<ref name=":0" />
 
Tak seperti mamalia pemakan daging, lambung hewan ruminansia memiliki empat bagian lambung yang terdiri dari omasum, abomasum, retikulum, dan rumen. Ukuran ruangan tersebut berbeda-beda sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%.
 
== Proses pencernaan ==
Makanan hewan pemamah biak adalah rumput yang kaya akan serat selulosa. Makanan tersebut dikunyah kasar dalam mulut dengan bantuan ludah. Kemudian, makanan tersebut melewati [[esofagus]]. Esofagus hewan ruminansia berukuran pendek. Fungsi esofagus hanya mengantar makanan dari mulut menuju lambung. Kemudian, makanan tersebut disimpan pada rumen. Rumen sendiri memiliki fungsi sebagai gudang penyimpanan makanan sementara. Saat rumen terisi cukup makanan, hewan tersebut akan beristirahat. Pada rumen terdapat [[bakteri]] dan [[protozoa]]. Organisme kecil tersebut menghasilkan berbagai macam [[enzim]] seperti hidrolase, amilase, oligosakrase, dan glikosidase yang berfungsi mengurai [[polisakarida]]. Selain itu, terdapat juga enzim selulase yang mengurai selulosa, enzim proteolitik yang mengurai protein, serta enzim pencerna lemak.
 
Setelah dicerna dalam rumen, makanan tersebut diaduk-aduk di dalam retikulum dengan bantuan enzim pencernaan yang dihasilkan oleh bakteri. Pengadukan makanan tersebut dibantu secara mekanis oleh otot dinding retikulum. Setelah proses pengadukan terbentuklah gumpalan-gumpalan kasar (bolus). Kemudian, gumpalan tersebut didorong kembali menuju mulut untuk dikunyah kedua kalinya dengan lebih halus lagi.
 
Setelah dikunyah kedua kalinya, makanan tersebut menuju omasum melewati rumen dan retikulum. Pada omasum terdapat kelenjar yang menghasilkan enzim. Enzim tersebut membantu proses penghalusan bolus. Setelah bolus bertekstur lebih halus dari sebelumnya, terjadi proses penyerapan air sehingga kadar air dalam gumpalan makanan tersebut berkurang. Gumpalan halus tersebut akan diteruskan ke abomasum.
 
Abomasum merupakan perut yang sebenarnya karena proses pencernaan pada bagian ini terjadi secara mekanis dan kimiawi dengan bantuan enzim-enzim pencernaan dan asam klorida. Pada bagian abomasum, proses pencernaan yang terjadi mirip dengan pencernaan hewan mamalia lainnya seperti terdapat enzim pepsin yang mengubah protein menjadi [[asam amino]]. Asam klorida (HCl) berfungsi mengaktifkan pepsinogen yang dikeluarkan oleh dinding abomasum. Selain itu, HCl berfungsi sebagai desinfektan. Selanjutnya, makan akan didorong ke usus halus. Pada bagian ini terjadi penyerapan sari-sari makanan yang akan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Sisa-sisa makanan yang tidak dapat diserap akan dikeluarkan melalui anus.<ref name=":1" />
 
== Pranala luar ==