Sastra Tiongkok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 84:
Sejak awal pendirian dinasti, Kaisar Ming telah memulai kembali upaya mengembalikan kejayaan sastra dan pendidikan Tionghoa yang hancur pada zaman Yuan. Ia menyusun sistem ujian nasional dengan baik yang kemudian menjadi dasar sistem ujian sampai awal 1900-an. Pada tahun 1369 ia menunjuk Sung Lien sebagai pemimpin proyek penulisan sejarah Dinasti Mongol. Novel ditulis dalam yang cukup banyak di periode Ming, tetapi nama-nama pengarangnya banyak yang tak diketahui. Bentuk opera Tionghoa telah mantap pada periode Ming. Tema-tema opera dapat berkisar dari cerita Tiongkok maupun dari luar negeri. Tidak hanya kaum bangsawan, sarjana dan rakyat jelata pun menyukai opera.
 
Pada saat Dinasti Ming, novel menjadi sangat populer. Dari periode Ming muncul 4 sastra yang terkenal, yakni "[[Empat Karya Sastra Termasyhur]] [[Tionghoa]] yaitu; ''[[Kisah Tiga Negara]]'', ''[[Batas Air]]'', ''[[Perjalanan ke Barat]]'' dan ''[[Jin Ping Mei]]''. Pada versi lain ''Empat Karya Sastra Termasyhur'' Jin Ping Mei digantikan dengan ''[[Impian Paviliundi Bilik Merah]]''.
 
=== Dinasti Qing (1644–1911) ===