Qatadah bin Idris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Almarko (bicara | kontrib)
→‎Referensi: Kategori
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k clean up, replaced: <references /> → {{Reflist}} using AWB
Baris 46:
 
== Nasab ==
Qatadah bin Idris bin Mutha'in bin Abdul Karim bin Isa bin Husain bin Sulaiman bin Ali bin Abdullah bin Muhammad bin Musa bin [[Abdullah as-Saleh|Abdullah]] bin [[Musa al-Jun|Musa]] bin [[Abdullah bin Hasan|Abdullah]] bin [[Hasan al-Mutsanna|Hasan]] bin [[Hasan bin Ali|Hasan]] bin [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] (dan [[Fatimah az-Zahra]] binti [[Muhammad]] bin [[Abdullah bin Abdul Muththalib|Abdullah]] bin [[Syaibah bin Hasyim|Abdul Muthalib]]) bin [[Abu Thalib]] bin [[Syaibah bin Hasyim|Abdul Muthalib]] bin [[Hasyim bin Abdu Manaf|Hasyim]]
 
== Biografi ==
Baris 53:
Menuru {{ill|al-Mundhzri|ar|المنذري}}, Qatadah lahir dan besar di Wadi [[Yanbu]].{{sfn|Ibn Fahd|1986|p=566}} Setelah menjadi pemimpin klannya, Dhawu Muta'in, ia memulai kampanye perluasan wilayah. Dia melawan klan [[Sayyid|Syarif]] dari Banu Harb, Banu Isa, Banu Ali, Banu Ahmad, dan Banu Ibrahim. Kemudian dia mendapatkan dukungan dari Banu Ahmad dan Banu Ibrahim dan menyelesaikan penaklukannya atas Wadi [[Yanbu]]. Selanjutnya dia pindah ke selatan dan menaklukkan Wadi al-Safra dari Banu Yahya.{{sfn|Ibn Fahd|1986|p=551}}{{sfn|Ibn Khaldūn|2000|p=135}}{{sfn|al-Qalqashandī|1914|p=272}}
== [[Syarif Mekkah|Syarif]] atas [[Mekkah]] ==
Antara pengambil-alihan [[Dinasti Ayyubiyah|Ayyubiyah]] atas [[Mekkah]] pada [[1175]] dan [[1200]], pangeran [[Kekhalifahan Abbasiyah|Abbasiyah]], Syarif yang berbasis [[Madinah]], dan [[Dinasti Ayyubiyah|Ayyubiyah]] di bawah Amir Tughtakin bin Ayyub (saudara [[Salahuddin Ayyubi|Salahuddin al-Ayyubi]]) berjuang untuk menguasai kota yang diperintah oleh [[Syarif Mekkah|Syarif]] Mikhtar bin Isa bin Fulaitha al-Hawasyim. Pada [[1200]]-[[1201]], pejabat Mekah memilih Qatadah, salah satu dari mereka, untuk memerintah menggantikan [[Syarif Mekkah|Syarif]] Mikhtar. Qatadah diakui oleh sultan Ayyubiyah Mesir, al-Kamil sebagai Amir (Pangeran atau [[Adipati]]) atas [[Mekkah]]. Setelah mendapatkan kendali atas Keamiran Mekah, Qatadah memperluas pengaruhnya ke [[Madinah]] dan [[Ta'if]] , dan sebagian [[Najd]] dan [[Yaman]]. Dia mempertahankan benteng garnisun di [[Yanbu]] yang memungkinkan untuk mendapatkan bagian yang baik dari keuntungan perdagangan [[Laut Merah]] karena banyak kapal berhenti di pelabuhan ini sebelum melanjutkan ke [[Mesir]]. Sejarawan Belanda [[Christiaan Snouck Hurgronje]] menyebutnya sebagai "jenius politik".
 
Pada 1205, Qatadah dan Amir [[Madinah]], [[Sayyid|Syarif]]Salim bin Qasim [[Husain bin Ali|al-Husaini]], terlibat konflik. Masing-masing mengumpulkan pasukan besar dan bertempur di pinggiran Madinah. Setelah mengunjungi dan berdoa di kamar Nabi [[Muhammad]] di [[Masjid Nabawi]], Qatadah melanjutkan untuk menghadapi Salim. Yang terakhir mendorongnya kembali dan mengejar Qatadah ke [[Mekkah]]. Salim mengepungnya di sana, tetapi Qatadah mengirim surat kepada komandan Salim meminta mereka membelot. Akibatnya, para komandan Salim cenderung mendukung Qatadah. Setelah menyadari hal tersebut, Salim mundur ke [[Madinah]], dan posisi Qatadah di wilayah tersebut diperkuat.
Baris 60:
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
<references />
 
[[Kategori:Ahlul Bait]]
[[Kategori:Bani Hasan]]