Wirata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 27:
Dalam kitab ''[[Sabhaparwa]]'' dikisahkan bahwa para [[Pandawa]] kalah taruhan dengan para [[Korawa]] sehingga mereka dan istri mereka ([[Dropadi]]) harus menjalani masa pengasingan selama 12 tahun, disusul masa penyamaran selama setahun. Saat para Pandawa mulai hidup dalam masa penyamaran, mereka memilih kerajaan Wirata sebagai tempat tinggal dan memakai identitas yang berbeda. [[Yudistira]], yang sulung di antara Pandawa menyamar sebagai seorang [[brahmana]] bernama Kangka, yang berperan sebagai penasihat Wirata, serta menemani dan menghibur sang raja di keraton Wiratanagari.<ref name=vbnames>J. A. B. van Buitenen (Translator), The Mahabharata, Volume 3, 1978, {{ISBN|978-0226846651}}, University of Chicago Press, pages 9-10</ref>
 
Saat [[Kicaka]] menghina SairandriMalini (nama samaran [[Dropadi]]) di balairung istana, Wirata tidak mampu berbuat apa-apa dan menjelaskan bahwa Kicaka memiliki kuasa yang sangat besar atas Matsya; sang raja bahkan tidak berani untuk menentangnya. Setelah Kicaka dibunuh secara misterius (oleh [[Bima (Mahabharata)|Bima]]), sang raja mempertimbangkan untuk memberi hukuman kepada SairandriMalini, tetapi ditentang oleh [[Sudesna]] yang menganggap bahwa SairandriMalini bukanlah wanita biasa.<ref name=kmg>[https://archive.org/details/mahabharataofkri03royp Virata Parva] Mahabharata, Translated by Kisari Mohan Ganguli, Published by P.C. Roy (1884)</ref>
 
[[File:Draupadi humiliated RRV crop.jpg|right|260px|thumb|Raja Wirata yang duduk diam saat Dropadi dihina oleh Kicaka.{{br}}Lukisan karya [[Raja Ravi Varma]] (1848–1906).]]