Johannes Leimena: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Karir: masa 1945-1950
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 92:
 
Selama studinya di STOVIA, Leimena aktif dalam organisasi pemuda seperti [[Jong Ambon]] dan ''Christen Studenten Vereniging'' (Perkumpulan Pelajar Kristen).{{sfn|Hitipeuw|1986|p=33}} Ia menjadi tokoh yang berpengaruh dalam organisasi Jong Ambon, di masa dimana banyak organisasi Ambon yang terbelah antara mendukung gerakan [[Kebangkitan Nasional Indonesia|kebangkitan nasional Indonesia]] atau mendukung pemerintah Hindia Belanda (di bawah Leimena, Jong Ambon awalnya mengambil sikap netral).{{sfn|Hitipeuw|1986|pp=37-38}} Karena pergaulannya dengan tokoh-tokoh Sumatra seperti [[Amir Sjarifuddin]] dan [[Mohammad Yamin]], Leimena bergabung dengan [[Perhimpunan Teosofi]].{{sfn|Hitipeuw|1986|p=40}} Pergeseran pandangan Leimena ke arah mendukung kemerdekaan Indonesia berlangsung selama pertengahan 1920an, didorong oleh dibentuknya [[Partai Nasional Indonesia]] oleh [[Sukarno]] dan berkembangnya [[Perhimpoenan Indonesia]] di Belanda. Leimena menjadi salah seorang anggota panitia dalam [[Kongres Pemuda Pertama]] tahun 1926, dan juga [[Kongres Pemuda Kedua]] tahun 1928.{{sfn|Hitipeuw|1986|pp=41-42}} [[Oikumenisme|Gerakan oikumene]] yang pada masa itu baru mulai masuk Indonesia juga menarik perhatian Leimena.{{sfn|Hitipeuw|1986|pp=42-45}} Ia lulus dari STOVIA tahun 1930.{{sfn|Hitipeuw|1986|p=52}}
== KarirKarier ==
=== Masa Hindia Belanda ===
Selulusnya dari STOVIA, Leimena mulai berkerja di ''Centraal Burgerlijke Ziekenhuis'' (sekarang [[RS Cipto Mangunkusumo]]). Ia sempat ditugaskan ke [[Keresidenan Kedu]] seusai meletusnya [[Gunung Merapi]], sebelum pindah ke RS Zending Imanuel di [[Bandung]].{{sfn|Hitipeuw|1986|pp=52, 176}}{{sfn|Aritonang|Steenbrink|2008|pp=654–656}} Di Bandung ia diberikan tanggung jawab untuk melatih perawat-perawat baru sejak tahun 1936, dan ia berkerja sama dengan sejumlah bidan dan klinik yang beroperasi di sekitar rumah sakit.{{sfn|Hitipeuw|1986|p=54}} Karena banyak rakyat Muslim setempat yang ragu untuk berobat ke rumah sakit misionaris Kristen, Leimena memulai sistem pengumpan dengan poliklinik-poliklinik di desa-desa yang dijalankan oleh mantri-mantri setempat untuk menyediakan pelayanan kesehatan, khususnya fungsi pencegahan penyakit.{{sfn|Neelakantan|2017|p=74}}