Ambalat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Pierrewee (bicara | kontrib)
→‎Aksi-aksi sepihak: sesuai KBBI: mengeklaim
Baris 12:
* Pada koordinat: {{Coord|4|6|03.59|N|118|37|43.52|E}} terjadi ketegangan yang melibatkan kapal perang pihak Malaysia [[Kapal Diraja Sri Johor|KD Sri Johor]], [[Kapal Diraja Buang|KD Buang]] dan [[Kapal Diraja Kota Baharu|Kota Baharu]] berikut dua kapal patroli sedangkan kapal perang dari pihak Indonesia melibatkan [[KRI Wiratno (879)|KRI Wiratno]], [[KRI Tongkol (813)|KRI Tongkol]], [[KRI Tedong Naga (819)|KRI Tedong Naga]] [[KRI Karel Satsuit Tubun (356)|KRI K.S. Tubun]], [[KRI Nuku (873)|KRI Nuku]] dan [[KRI Singa (651)|KRI Singa]]<ref>http://www.gatra.com/2005-03-14/versi_cetak.php?id=82630 Ngeper Perang Siaga di Perundingan</ref> yang kemudian terjadi [[Insiden Penyerempetan Kapal RI dan Malaysia 2005]], yaitu peristiwa pada tgl. 8 April 2005 [[Kapal Republik Indonesia Tedong Naga]] ([[Indonesia]]) yang menyerempet [[Kapal Diraja Rencong]] ([[Malaysia]]) sebanyak tiga kali, akan tetapi tidak pernah terjadi tembak-menembak karena adanya ''Surat Keputusan Panglima TNI Nomor: Skep/158/IV/2005 tanggal 21 April 2005'' bahwa pada masa damai, unsur TNI AL di wilayah perbatasan RI-Malaysia harus bersikap kedepankan perdamaian dan TNI AL hanya diperbolehkan melepaskan tembakan bilamana setelah diawali adanya tembakan dari pihak Malaysia terlebih dahulu.
* Shamsudin Bardan, Ketua Eksekutif [[Persekutuan Majikan-majikan Malaysia (MEF)]] menganjurkan agar warga Malaysia mengurangi pemakaian tenaga kerja berasal dari Indonesia
* Pihak Indonesia mengklaimmengeklaim adanya 35 kali pelanggaran perbatasan oleh Malaysia.<ref>[http://www.antara.co.id/en/arc/2007/3/7/malaysian-warships-chase-away-indonesian-fishermen-from-ambalat/ Malaysian warships chase away Indonesian fishermen from Ambalat]</ref>
* Tgl 24 Februari 2007 pukul 10.00 WITA, yakni kapal perang Malaysia [[Kapal Diraja Budiman|KD Budiman]] dengan kecepatan 10 knot memasuki wilayah Republik Indonesia sejauh satu mil laut, pada sore harinya, pukul 15.00 WITA, kapal perang [[Kapal Diraja Budiman|KD Sri Perlis]] melintas dengan kecepatan 10 knot memasuki wilayah Republik Indonesia sejauh dua mil laut yang setelah itu dibayang-bayangi [[KRI Welang (808)|KRI Welang]], kedua kapal berhasil diusir keluar wilayah Republik Indonesia.
* Tgl 25 Februari 2007 pukul 09.00 WITA [[Kapal Diraja Sri Perlis|KD Sri Perli]] memasuki wilayah RI sejauh 3.000 yard yang akhirnya diusir keluar oleh [[KRI Untung Suropati (872)|KRI Untung Suropati]], kembali sekitar pukul 11.00, satu pesawat udara patroli maritim Malaysia jenis [[Beech Craft B 200 T Superking]] melintas memasuki wilayah RI sejauh 3.000 yard, kemudian empat kapal perang yakni [[KRI Ki Hajar Dewantara (364)|KRI Ki Hadjar Dewantara]], [[KRI Keris (624)|KRI Keris]], [[KRI Untung Suropati (872)|KRI Untung Suropati]] dan [[KRI Welang (808)|KRI Welang]] disiagakan.<ref>http://www.antara.co.id/arc/2007/2/27/kapal-perang-malaysia-kembali-langgar-wilayah-ri-di-ambalat/ Kapal Perang Malaysia Kembali Langgar Wilayah RI di Ambalat</ref>