Jalur kereta api Tulungagung–Tugu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 52:
Berdasarkan surat ''SS No. 3639 tertanggal 8 Maret 1902'', diwacanakan akan dibangun jalur kereta dari [[Stasiun Jetis]] menuju [[Stasiun Tugu (Trenggalek)]] menghubungkan [[jalur kereta api Ponorogo–Slahung]] dengan [[jalur kereta api Tulungagung–Tugu]], serta dari [[Stasiun Badegan]] menuju [[Stasiun Baturetno]] menghubungkan [[jalur kereta api Ponorogo–Badegan]] dengan [[Jalur kereta api Purwosari–Wonogiri|jalur kereta api Purwosari–Baturetno]] yang ditujukan untuk mendukung jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa dengan rute Yogyakarta–Wonogiri–Ponorogo–Trenggalek–Tulungagung.<ref>{{cite book|title=Indische spoorweg-politiek|last=Reitsma|first=S. A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1920|pages=286-289|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB02:100002593}}</ref>
 
Pada 25 April 1930, koran "De Indische Courant" mengabarkan bahwa SS berencana membuka perhentian baru di lintas ini yang kelak bernama ''Stopplaats'' BandungpasarBandoengpasser pada km 21+285300 pada 1 Mei 1930.<ref name:"1">{{citenews|title=Staatsspoor- en Tramwegen op Java: Bekendmaking|publisher=De Indische Courant|date=25 April 1930|website=delpher.nl|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Stopplaats+woeloehan&coll=ddd&identifier=ddd:010279254:mpeg21:a0074&resultsidentifier=ddd:010279254:mpeg21:a0074}}</ref> Dalam Buku Jarak penerbitan Mei 2004, nama perhentian ini disesuaikan dengan ejaan yang berlaku sehingga ditulis sebagai Bandungpasar, tetapi letak km-nya ditulis km 21+285 atau 15 meter lebih awal dari pernyataan koran, sehingga terdapat dualisme letak km-nya.
 
Jalur ini secara resmi ditutup oleh SS per 1 November 1932 karena ''opgebroken'' (mengalami kerusakan), diduga karena banjir besar tahun 1932. Karena di sepanjang lintas Campurdarat-Bandung dahulu adalah rawa-rawa yang tergenang air dan baru surut sementara pada tahun 1944 (setelah selesainya [[Terowongan Niyama]]) dan banjir kembali pada tahun 1951 dan baru surut tahun 1962. Selain itu faktor resesi ekonomi global dekade 1930-an dan faktor terus merugi juga menjadi penyebab ditutupnya jalur ini.<ref>{{nl}} {{cite news |first= |last= |authorlink= |author= |coauthors= |title=Spoor- en tramwegen; tijdschrift voor het spoor- en tramwegwezen in Nederland en Indië, jrg 8, 1935, no 16, 30-07-1935 |curly= |url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMUTRA03:004502017:pdf |format= |agency= |work= |publisher=Moorman's Periodieke PersDen Haag |location= |id= |pages= |page=380 |date=30 Juli 1935 |accessdate=3 Februari 2020 |language= |quote= |archiveurl=https://www.delpher.nl/nl/tijdschriften/view?identifier=MMUTRA03:004502017:00001&query=djatibarang+karangampel+gesloten&page=2&coll=dts |archivedate=5 Agustus 2019 }}</ref> <ref>{{nl}} [https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Trenggalek+lijn&coll=ddd&identifier=ddd%3A011073260%3Ampeg21%3Aa0033&resultsidentifier=ddd%3A011073260%3Ampeg21%3Aa0033 Anonim.1932.Spoorlijn opgeheven.Jakarta:Bataviaasch nieuwsblad] </ref>