Nasionalisme Albania: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
HsfBot (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
Selama akhir masa pemerintahan Utsmani, sebagian besar rakyat Albania adalah Muslim yang memiliki hubungan dekat dengan [[Kekaisaran Utsmaniyah]].<ref name="Kressing19"/> Permulaan [[Krisis Timur Besar]] (1870-an) yang dikhawatirkan akan memecah belah negeri-negeri yang dihuni oleh [[bangsa Albania]] oleh negara-negara tetangga yang berpenduduk Kristen Ortodoks mendorong bangkitnya gerakan Rilindja.<ref name="Kressing19">{{harvnb|Kressing|2002|p=19}}.</ref> Selama kurun abad ke-19, beberapa pengaruh cendekiawan Barat, diaspora Albania seperti tokoh-tokoh [[Arbëreshë]] dan Kebangkitan Nasional berkontribusi besar dalam menyebarkan pengaruh dan gagasan di kalangan orang-orang Albania Balkan dalam konteks penentuan nasib sendiri bangsa Albania. Di antaranya adalah gagasan tentang kontribusi peradaban [[Suku Iliria|Iliria Kuno]] terhadap asal usul bangsa Albania yang masih mendominasi nasionalisme Albania di zaman modern dan bangsa-bangsa kuno lainnya yang diklaim sebagai leluhurnya, khususnya [[Pelasgoi]] yang diklaim lagi belakangan ini.<ref name="De Rapper7b"/><ref name="De Rapper7a">{{harvnb|De Rapper|2009|p=7}}.</ref>
 
Karena klaim teritorial yang tumpang tindih dan bersaing dengan nasionalisme dan negara Balkan lainnya, gagasan ini tersusun dari mitos-mitos nasional yang bertujuan untuk mengungguli bangsa-bangsa pesaingnya (Slavia dan Yunani) dan memungkinkan gerakan untuk kemerdekaan dan penentuan nasib sendiri, serta klaim irredentis terhadap negara tetangga.<ref name="Wydra230">{{harvnb|Wydra|2007|p=230}}. "Albanians tended to go further back in time to the sixth and seventh centuries, claiming an Illyrian- Albanian continuity and superiority over Slavic people...."</ref><ref name="De Rapper7b">{{harvnb|De Rapper|2009|p=7}}. "by identifying with Pelasgians, Albanians could claim that they were present in their Balkan homeland not only before the "barbarian" invaders of late Roman times (such as the Slavs), not only before the Romans themselves, but also, even more importantly, before the Greeks‟ (Malcolm 2002: 76-77)."</ref><ref name="Wydra230">{{harvnb|Wydra|2007|p=230}}. "Albanians tended to go further back in time to the sixth and seventh centuries, claiming an Illyrian- Albanian continuity and superiority over Slavic people...."</ref> Sentimen Pan-Albanianisme juga masyhur dan secara historis hanya dicapai sekali ketika sebagian Kosovo dan Makedonia barat disatukan oleh pasukan Poros Italia ke [[Kerajaan Albania (1939-43)|Protektorat Italia di Albania]] selama [[Perang Dunia Kedua]]. Nasionalisme Albania berisi serangkaian mitos yang berkaitan dengan asal-usul Albania, kemurnian budaya dan homogenitas nasional, ketidakpedulian akan agama sebagai dasar identitas nasional Albania, dan perjuangan nasional yang berkelanjutan.<ref name="Nitsiakos206">{{harvnb|Nitsiakos|2010|p=206}}.</ref> Sosok [[Skanderbeg]] adalah salah satu mitos utama nasionalisme Albania yang didasarkan pada seorang tokoh, karena mitos lain didasarkan pada gagasan, konsep abstrak, dan kolektivisme.<ref name="KingMai212">{{harvnb|King|Mai|2008|p=212}}. "three main constitutive myths at work within Albanian nationalism ...Secondly, the myth of Skanderbeg, ..."</ref><ref>{{cite web |url=http://ifb.bsz-bw.de/ |title= Recension of The living Skanderbeg : the Albanian hero between myth and history / Monica Genesin ... (eds.) Hamburg : Kovač, 2010 Schriftenreihe Orbis ; Bd. 16 |first=Klaus |last=Steinke |publisher=Quelle Informationsmittel (IFB) : digitales Rezensionsorgan für Bibliothek und Wissenschaft |language= German |accessdate= March 24, 2011 |quote=Im nationalen Mythus der Albaner nimmt er den zentralen Platz ein,...}}</ref><ref name="Nixon36">{{harvnb|Nixon|2010|pp=3–6}}.</ref><ref name="Free14">{{harvnb|Free|2011|p=14}}. </ref>
 
==Referensi==