Lintah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Baris 75:
 
== Anatomi dan fisiologi ==
Semua anggota kelompok lintah menunjukkan kemiripan sangat tinggi dalam morfologinya, dan sangat berbeda dari anggota Annelida lainnya yang umumnya berbentuk silinder dengan [[selom]] (rongga tubuh) tunggal berisi cairan. Dalam tubuh lintah, selom telah berubah menjadi empat saluran yang membujur di tubuhnya, dan bagian dalam tubuhnya berisi [[dermis]] yang padat yang memisahkan organ-organ. Umumnya tubuh lintah berbentuk pipih di lokasi dorsal (punggung) dan ventral (perut) dan mengecil di ujung anterior (depan) dan posterior (belakang/ekor). Selain otot-otot longitudinal (membujur) dan sirkular (melingkar) di dinding tubuh, lintah juga memiliki otot diagonal yang membuatnya mampu melenturkan tubuhnya dalam berbagai bentuk. Kebanyakan lintah memiliki pengisap di ujung anterior (kepala) dan posterior (ekor), tetapi sebagian lintah primitif hanya memiliki satu pengisap di ekor.<ref name=Ruppert>{{cite book |title=Invertebrate Zoology |edition=7th |last1=Ruppert |first1=Edward E. |last2=Fox |first2=Richard, S. |last3=Barnes |first3=Robert D. |year=2004 |publisher=[[Cengage]] Learning |isbn=978-81-315-0104-7 |pages=471–482 }}</ref><ref name="Brusca 2016"/>
 
[[File:Leech anatomy in cross-section.svg|thumb|left|upright=1.5|alt=Cross-section of a leech showing its anatomy | Penampang lintang tubuh lintah yang menunjukkan anatominya: tubuhnya berupa padatan, [[selom]] (rongga tubuh) hanya tersisa sebagai empat saluran. Lintah memiliki ototo-otot sirkular, longitudinal, dan diagonal sehingga tubuhnya kuat dan lentur.]]
Seperti anggota Annelida lainnya, lintah adalah hewan beruas, tetapi ruas-ruas tubuh lintah tertutup oleh [[Anulus (zoologi)|anulus]] atau cincin di bagian luar tubuhnya.<ref name=Buchsbaum/> Permukaan tubuh lintah terbagi menjadi 102 cincin,<ref name=Payton2>{{cite book |last=Payton |first=Brian |title=Neurobiology of the Leech |editor1=Muller, Kenneth |editor2=Nicholls, John |editor3=Stent, Gunther |publisher=[[Cold Spring Harbor Laboratory Press|Cold Spring Harbor Laboratory]] | year=1981 |isbn=978-0-87969-146-2 |pages=35–50}}</ref> sedangkan tubuhnya hanya memiliki 33 ruas. Lima ruas terdepan digolongkan sebagai kepala, tempat beradanya otak anterior, [[oselus dorsal]] (mata sederhana) serta pengisap di bagian ventral. Sebanyak 21 ruas selanjutnya merupakan pertengahnpertengahan tubuh, yang masing-masing memiliki [[ganglion]] saraf, dan secara keseluruhan memiliki organ reproduksi ([[gonopori]]), yaitu sebuah organ betina serta [[testis]] sebanyak sembilan pasang. Tujuh ruas terakhir ditempati otak posterior dan melebur bersama membentuk pengisap bagian ekor.<ref name=Ruppert/>
 
Dinding tubuh lintah terdiri dari sebuah lapisan [[kutikula]] (kulit ari), sebuah lapisan [[Epidermis (kulit)|epidermis]] (kulit luar), dan sebuah lapisan tebal yang terdiri dari [[jaringan ikat]] berserat yang juga ditempati otot-otot sirkular, diagonal, dan longitudinal. Lintah juga memiliki otot dorso-ventraldorsoventral. Keempat saluran pengganti selom membujur di sepanjang tubuh lintah, dan dua saluran utamanya berada di sisi kiri dan kanan. Saluran ini menggantikan fungsi sistem hema (pembuluh darah) yang ada di anggota Annelida lainnya. [[Epitelium]] yang melapisi saluran ini terdiri dari [[sel kloragogen]] yang digunakan untuk menyimpan [[nutrisi]] dan dalam [[ekskresi]] (pembuangan). Lintah memiliki 10 hingga 17 [[metanefridium]] (sejenis organ ekskresi) di bagian pertengahan tubuh. Umumnya, kotoran dari organ-organ ini mengalir lewat sebuah saluran menuju sebuah [[kandung kemih]], lalu dibuang melalui sebuah bukaan yang disebut [[nefridiopori]].<ref name=Ruppert/>
 
=== Reproduksi dan pertumbuhan ===
Lintah bersifat [[hermafrodit]] [[protandri]], artinya organ reproduksi jantannya yaitu [[testis]] matang terlebih dahulu sebelum [[ovarium]]. Sepasang lintah [[sanggama|berkopulasi]] dengan menjajarkan tubuh mereka dengan kepala satu lintah searah dengan ekor lintah lainnya, dan bersentuhan di daerah [[klitelum]] sehingga gonopori jantan salah satu lintah menyentuh gonopori betina lintah lainnya. Sebuah [[spermatofora]] berisi [[Spermatozoid|sperma]] dikeluarkan dari penis menuju gonopori betina, dan sperma yang dikandungnya kemudian dipindahkan ke vagina dan kemungkinan disimpan di sana.<ref name=Ruppert/>
 
Sebagian lintah tanpa rahang (Rhynchobdellida) dan lintah tanpa probosis (Arhynchobdellida) tidak memiliki penis, sehingga berkopulasi dengan suntikan hipodermik. Sepasang lintah saling melilitkan tubuh mereka dan "mencengkeram" satu sama lain dengan pengisapnya. Sebuah spermatofora disuntikkan dari salah satu lintah melalui [[integumen]] lintah lainnya, biasanya di daerah klitelum. Sperma kemudian dilepas dan mengalir menuju kantong telur, kadang melalui saluran pengganti selom maupun melalui jalur jaringan-jaringan khusus.<ref name=Ruppert/>
 
Sekian waktu setelah kopulasi, lintah mengeluarkan telur-telur yang kecil dan relatif tanpa [[kuning telur]]. Dalam kebanyakan spesies, sebuah sarung yang berisi [[albumin]] disekresikan oleh klitelum dan diisi satu atau banyak telur saat melewati gonopori betina.<ref name=Ruppert/> Contohnya, spesies ''[[Erpobdella punctata]]'' di Amerika Utara menghasilkan sekitar sepuluh sarung yang masing-masing berisi sekitar lima telur.<ref>{{cite journal |author=Sawyer, R.T. |year=1970 |title=Observations on the Natural History and Behavior of ''Erpobdella punctata'' (Leidy) (Annelida: Hirudinea) |journal=The American Midland Naturalist |volume=83 |issue=1 |pages=65–80 |doi=10.2307/2424006 |jstor=2424006 }}</ref> Lintah air menempatkan sarung ini di sebuah benda yang tenggelam di bawah air, sedangkan lintah darat menempatkannya di bawah batu atau di tanah yang lembap. Sarung telur dari ''[[Hemibdella soleae]]'' ditempelkan ke seekor ikan yang menjadi inang.<ref name=Ruppert/><ref>{{cite journal |last1=Gelder |first1=Stuart R. |author2=Gagnon, Nicole L. |author3=Nelson, Kerri |year=2002 |title=Taxonomic Considerations and Distribution of the Branchiobdellida (Annelida: Clitellata) on the North American Continent |journal=Northeastern Naturalist |volume=9 |issue=4 |pages=451–468 |jstor=3858556 |doi=10.1656/1092-6194(2002)009[0451:TCADOT]2.0.CO;2 }}</ref> Kelompok Glossiphoniidae mengerami telurnya dengan menempatkan sarung telur di permukaan [[Substrat (biologi)|substrat]] dan menutupinya dengan bagian ventral tubuhnya, atau dengan melekatkan sarung telur ke permukaan perutnya. Kelompok ini bahkan menggendong anak-anaknya yang baru lahir untuk mencari makanan pertamanya.<ref name=Rohde>{{cite book |last=Rohde |first=Klaus |title=Marine Parasitology |url=https://books.google.com/books?id=ktTOf3l66QQC&pg=PT185 |year=2005 |publisher=[[CSIRO]] Publishing |isbn=978-0-643-09927-2 |page=185}}</ref>
Baris 95:
Sekitar tiga perempat spesies lintah bersifat [[parasit]] yang mengisap darah inangnya, sedangkan sisanya merupakan [[Pemangsa|predator]]. Sebagian lintah memiliki [[faring]] yang dapat dijulurkan, yang disebut probosis atau belalai, dan sebagian lain memiliki faring yang tidak dapat dijulurkan, yang kadang dilengkapi rahang.<ref name=Ruppert/>
 
Lintah tanpa probosis dapat memiliki rahang di bagian depan mulutnya, dan memiliki tiga gigi yang membentuk sebuah sudut tertentu. Saat mengisap darah, ketiga gigi ini menusuk kulit inang, menorehkan bekas berbentuk huruf Y. Mulut lintah berada di bagian ventral di ujung anterior. Mulut ini terhubung dengan faring, [[esofagus]], [[tembolok]] (dalampada sebagianbeberapa spesies), [[lambung]], dan [[usus belakang]] yang terhubung dengan anus yang terletak di atas pengisap ekor. Lambung lintah dapat berbentuk silinder sederhana, sedangkan tembolok (jika ada) merupakan pembesaran usus di bagian tengah yang terdiri dari beberapa pasang [[sekum]] (usus buntu) yang menyimpan darah yang telah dicerna. Lintah mengeluarkan senyawa [[hirudin]] yang bersifat antikogulan (pencegah menggumpalnya darah) sehingga darah dapat dicerna sebelum menggumpal.<ref name=Ruppert/> Seekor [[lintah medis]] dewasa dapat mencukupi kebutuhannya dengan hanya mengisap darah dua kali setahun, dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mencerna darah yang diisapnya.<ref name="Brusca 2016"/>
 
Lintah predator memiliki tubuh yang mirip, tetapi banyak yang memiliki sebuah probosis alih-alih rahang. Probosis ini normalnya disimpan di dalam mulut, dan digunakan untuk menyerang mangsa seperti sebuah tombak. Lintah-lintah ini menggunakan strategi menunggu dan menyergap mangsanya jika kesempatan muncul.<ref>{{cite web |title=All about leeches |last1=Govedich |first1=Fredric R. |last2=Bain |first2=Bonnie A. |date=14 March 2005 |url=http://www.invertebrate.us/leech/info/leech.pdf |accessdate=19 January 2010}}</ref> Makanan predator-predator ini adalah avertebrata kecil seperti [[siput]], [[cacing tanah]], dan [[larva]] serangga. Mangsa tersebut kemudian diisap dan ditelan bulat-bulat. Sebagian Rhynchobdellida mengisap jaringan-jaringan lunak mangsanya, sehingga dapat dikatakan bersifat pertengahan antara predator dan pengisap darah.<ref name=Ruppert/>