Bahasa Gorontalo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fiqhi Rizky (bicara | kontrib) k Menambahkan informasi Bilangan |
Fiqhi Rizky (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 116:
|Mopulu
|Opulu
|}
== Silsilah keluarga ==
{| class="wikitable sortable"
!Bahasa Indonesia
!Bahasa Minang
|-
|Kakek
|Pak Gaek, Antan, Angku, Inyiak, Gayiek
|-
|Nenek
|Mak Gaek, Enek, Anduang, Inyiak
|-
|Ayah
|Apak, Abak
|-
|Ibu
|Amak, Mandeh, Biyai, Bundo
|-
|Paman
|Mamak, Pak Tuo, Pak Angah, Pak Adang, Pak Etek, Pak Anjang
|-
|Bibi
|Etek, Ande
|-
|Kakak Laki-laki
|Uda, Ajo, Udo, Uan, Abang
|-
|Kakak Perempuan
|Uni, Kakak
|}
Baris 134 ⟶ 164:
'''Ciri Khas'''
Salah satu ciri khas yang paling menjol dalam Bahasa Gorontalo adalah penggunaan salah satu huruf vokal (a,i,u,e,o) pada setiap huruf terakhir sebuah kata. Contohnya: ''
'''Pengaruh Pelafalan dalam Bahasa Indonesia'''
Selain itu, pengaruh Bahasa Gorontalo terasa begitu kuat mempengaruhi pelafalan kata demi kata dalam Bahasa Indonesia. Pada beberapa kata kerja maupun kata benda dalam bahasa Indonesia yang menggunakan huruf "E", secara otomatis akan berubah pelafalannya menjadi huruf "O", contohnya ''Bolajar'' (Belajar), ''Posawat'' (Pesawat), ''Moncuci'' (Mencuci), ''Mongapa'' (Mengapa). Pengaruh pelafalan dalam Bahasa Indonesia ini pun kemudian dikenal sebagai bagian dari karakteristik Bahasa Melayu Gorontalo.
== Karya Sastra ==
|